Sydney Opera House, salah satu ikon negara Australia
Foto: Pixabay
Saat mengurus visa Australia, saya tidak punya banyak waktu. Hanya sekitar 2 minggu sebelum keberangkatan ke Negara Kanguru tersebut. Tapi karena ini merupakan perjalanan dadakan yang tanpa persiapan, jadi saya sudah menyiapkan mental bila visa Australia saya ditolak. Tapi yang terjadi malah sebaliknya. Selain saya mendapatkannya, pengalaman mengurus visa Australia untuk liburan/kunjungan ini ternyata cukup mudah. Ini alasannya:
Surat-surat yang diminta tidak banyak. Berdasarkan persyaratan dokumen visa Australia yang tertera di website Kedutaan Besar Australia di Indonesia, untuk visa turis, saya hanya perlu mengumpulkan:
- Formulir yang sudah diisi lengkap dan ditandatangani. Formulir bisa didapat di sini. Selain itu, ada juga formulir tambahan yang harus diisi dan bisa didapat di sini.
- Fotokopi passport
- 1 lembar pas foto ukuran foto passport terbaru
- Fotokopi KTP
- Fotokopi Kartu Keluarga
- Surat keterangan bekerja + jumlah penghasilan per bulannya
- Bukti memiliki keuangan yang cukup (rekening bank 3 bulan terakhir)
- Biaya permohonan visa
- Dari semua dokumen di atas yang memang diwajibkan, saya menambahkan 1 dokumen, yaitu akte lahir
Mereka tidak minta bookingan tiket pesawat, bookingan hotel dan travel insurance. Berbeda saat saya harus mengurus visa Schengen dan visa Irlandia, saya diharuskan menyertakan 3 dokumen ini.
Proses mudah. Untuk mengurus visa Australia ini saya tidak datang ke Kedutaan Besar Australia di Indonesia karena mereka sudah menyerahkan masalah mengurus visa ini kepada Australia Visa Application Centre atau AVAC yang berada di bawah PT VFS Services Indonesia. VFS ini terletak di Kuningan City Mall, Jakarta. Untuk mengurus visa di sini, tidak perlu membuat janji, bisa langsung datang saja sesuai jam buka mereka. Saat saya datang ke sana, saya hanya menunggu 5 menit dan langsung dipanggil, karena kebetulan hari itu antrian tidak penuh. Saat di sana, ada beberapa pertanyaan dalam formulir yang belum saya jawab, dan petugas VFS yang saat itu menangani saya sangat membantu menjelaskan maksud dari pertanyaan yang belum bisa saya jawab tersebut. Petugas ini juga membantu men-check list semua kelengkapan dokumen yang dibutuhkan. Hanya itu. Tidak ada proses wawancara sama sekali. Lalu sang petugas juga bilang, kalau visanya di-approved, pihak kedutaan yang akan langsung mengirimkan visa tersebut lewat email. Yap, visa tidak ditempel di passport. Karena itu, passport asli saya pun hanya dilihat saja oleh sang petugas, tidak ditahan. Bagi saya, ini sungguh memudahkan karena tidak perlu repot bolak-balik VFS.
Waktu lebih cepat. Saya submit semua dokumen ke VFS pada 27 Oktober 2014. Petugas VFS bilang bahwa semua dokumen saya baru akan diterima kedutaan keesokan harinya dan dibutuhkan 15 hari kerja untuk mendapatkan kepastian apakah visa ditolak atau di-approved. Tapi bisa saja lebih cepat atau bahkan lebih lama dari itu. Petugas itu juga menjelaskan saya bisa melacak status visa saya lewat website ini. Ternyata, saya tidak harus menunggu 15 hari kerja karena 5 November 2014, saya sudah mendapat email yang menyatakan visa saya approved. Syukur Alhamdulillah :)
Harga murah. Uang rupiah yang saya keluarkan untuk mengurus visa Australia sebesar Rp. 1.647.000,- (Ini sudah termasuk biaya jasa VFS). Kalau hanya dilihat berdasarkan angka, tentu saja ini mahal dibandingkan mengurus visa Schengen yang hanya sekitar Rp. 700.000,- (2013) dan visa Irlandia yang lebih murah lagi, Rp. 500.000,- (2013). Tapi karena saya mendapatkan visa Australia ini untuk 1 tahun dengan multiple entries dan maksimal tinggal 3 bulan maka harga ini tentu murah.
Hmm, jadi ingin jalan-jalan lagi ke sana. Sayang kan, visa 1 tahun kalau cuma dipakai sekali? ;p
Oh iya, silakan klik banner berikut ini ya, bila ingin mendapatkan hotel dengan harga murah di Australia. Diskonnya bisa sampai 30%, lho!
----------@yanilauwoie----------
Oh iya, silakan klik banner berikut ini ya, bila ingin mendapatkan hotel dengan harga murah di Australia. Diskonnya bisa sampai 30%, lho!
----------@yanilauwoie----------
Find me at:
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
LINE: @psl7703h
Baca Juga:
- Memperpanjang Visa Australia
- Tip Jalan-jalan Hemat di Melbourne
- Harga Makanan di Perth, Australia
- Free Things to Do in Sydney, Australia
- Persyaratan Visa Irlandia
Blog Sebelumnya:
- Memukul Hantu di Hong Kong
- Foto Seharga 1,5 Juta di Korea Selatan
- Trip Lampung Selatan Publish di Majalah Reader's Digest Indonesia Edisi Oktober 2014