Awalnya saya ragu untuk menggelar launching buku perdana saya, "Explore, Enjoy & Repeat (Catatan Perjalanan dari 20 Negara). Bukan apa-apa, mengumpulkan orang untuk datang tentu bukan perkara mudah.
Lanny, Marketing penerbit Grasindo yang mengurusi acara launching saya pernah berkata, "Waktu itu pernah ada penulis yang namanya sudah cukup tenar dan followers-nya juga banyak banget tapi saat launching buku, acaranya sepi." Wah apalagi saya yang penulis buku baru ini. Belum lagi saat itu kondisi Jakarta yang ramai demo.
Namun setelah melakukan perenungan panjang dan berkonsultasi dengan Shannon dan beberapa orang terdekat, saya akhirnya memutuskan untuk menggelar acara launching yang dilaksanakan pada 28 September 2019.
Siapa sangka yang hadir melebihi ekspektasi saya. Mulai dari keluarga, teman-teman SMA, teman-teman kuliah, teman-teman yang dulu pernah dan yang sekarang kerja bareng, teman-teman nonton konser, teman-teman curhat, teman-teman hang out, teman-teman yang pernah travelling bareng sampai teman komunitas travelling yang belum lama saya kenal turut hadir memberikan dukungan.
Acara book signing yang di dalam rundown seharusnya hanya berlangsung 15 menit menjadi molor hingga 1 jam. Itu pun mungkin akan lebih lama bila saya tidak dibantu sang MC andal Fransiska Soraya yang cukup tegas untuk membuat sesi book signing menjadi lebih efisien.
Terima kasih semuanya yang sudah hadir di salah satu hari bersejarah dalam hidup saya. Terima kasih telah menjadi saksi bahwa mimpi itu bisa menjadi nyata. Terima kasih telah membuat saya merasa menjadi orang paling penting di hari tersebut. Namun yang paling penting, terima kasih telah membuat saya merasa begitu dihargai dan dicintai. Saya berdoa kalian akan menerima cinta yang sama besarnya dalam hidup.
Untuk yang tidak sempat hadir, terima kasih juga untuk berbagai pesan dukungannya dan terima kasih telah membeli dan membaca buku saya. It means a lot to me.
Bocoran sedikit tentang bukunya:
Barcelona, 2013
Pencopet yang berusaha ditangkap itu terlihat panik dan berlari tak tentu arah ke sana kemari. Sampai akhirnya dia berlari ke arah Gaudi House. Paniklah saya. Saya ikut berlari, mencari tempat untuk menghindari si pria. Dalam kondisi panik dan ketakutan, saya melihat pria itu menabrak seorang remaja bule di dekat saya. Sang remaja berteriak histeris, saya makin panik. Lalu terdengar suara, bruk!...
Bunaken, 2012
...Saya yang sangat menyukai laut menjadi takut dengannya. Di malam hari, laut sama sekali tidak indah. Semuanya terlihat gelap. Aduh, bagaimana ini? Di tengah doa yang terus saya ucapkan dalam hati, tiba-tiba mata saya menangkap ada titik hitam besar yang makin lama makin mendekat. Ya Tuhan, itu kapal! Refleks saya berteriak, “Tolong! Tolong! Tolong!” sambil melambaikan tangan...
Edinburgh, 2018
...”Kalian punya waktu 1 menit untuk check-in online atau kalian harus bayar untuk check-in di loket sebelah sana”, ungkap petugas wanita di bandara Edinburgh. Kami pun meluncur menuju loket yang dimaksud dan setelah petugas menjelaskan, reaksi saya adalah, ‘Apa? Harga tiketnya saja cuma 16 pounds, masa bayar check-in sampai 55 pounds. Ini gila namanya!’”
Ingin tahu bagaimana kelanjutan cerita perjalanan saya? Bukunya sudah bisa didapatkan di toko buku Gramedia seluruh Indonesia. Untuk yang mau membeli secara online, bisa langsung klik website Gramedia atau bisa juga didapatkan di beberapa toko buku di Tokopedia.
I hope my book will inspire you to travel more. Let's explore, enjoy & repeat!
----------@yanilauwoie----------
Blog Sebelumnya: