8 Alasan Kenapa Saya Suka Banget Pulau Macan



Saya memang belum pernah mengunjungi semua pulau di Kepulauan 1.000 tapi kalau boleh menentukan favorit dari beberapa pulau yang sudah saya kunjungi, saya pilih Pulau Macan. Ada beberapa alasan yang bikin saya jatuh hati dengan pulau yang berlokasi sekitar 1,5 - 2 jam dengan kapal cepat dari Pantai Marina, Ancol, Jakarta. Berikut ini di antaranya. 

1. Serasa punya laut sendiri
Ngomongin Pulau Macan pasti nggak bisa lepas dari eco village & resort yang ada di sini. Kenapa? Karena pulau yang sangat kecil ini isinya memang cuma eco village & resort yang terdiri dari beberapa pondok. Berbeda dengan Pulau Tidung atau Pulau Pramuka yang dipenuhi oleh rumah penduduk.

Pondok-pondok di Pulau Macan ini rata-rata berada tepat di sisi air dan inilah yang membuat menginap di sini menjadi istimewa. Bayangkan saja, saya bisa memandang laut lepas dari tempat tidur saya. Bukan memandang dari jendela lho, tapi benar-benar pandangan terbuka karena pondok ini tidak ada jendela dan pintunya. 

Melihat dan mendengar suara laut sebelum tidur dan sesaat saya membuka mata, rasanya benar-benar tidak terlukiskan dengan kata-kata. Priceless!



2. Bisa nyemplung ke laut langsung dari kamar
Pondok yang saya tempati memiliki beranda yang dilengkapi dengan tangga yang nyambung ke laut. Jadi kapanpun saya ingin main air, saya tinggal turun tangga dan berendam tepat depan pondok dengan kedalaman air yang tidak terlalu dalam.

3. Bisa melihat sunset dan sunrise dari tempat yang sama
Saya menginap di pondok tipe Coral Hut. Kamar ini sebenarnya bisa ditempati oleh empat orang karena ada satu kasur double dan dua kasur single di sini tapi saya hanya menempatinya berdua dengan Biru saja.



Bukan cuma kamarnya yang luas yang saya sukai dari pondok ini namun juga keistimewaan untuk melihat sunset dan sunrise dari satu spot yang sama. Saya cuma perlu duduk di beranda, menengok ke arah kiri saat sunset dan ke arah kanan untuk sunrise. Perfect! 

4. Laut biru dan pasir putih
Membayangkan bermain di pasir putih atau laut yang memiliki gradasi air dari biru tosca ke biru pekat? Di sinilah tempatnya. Saya bahkan bisa cuma duduk-duduk di communal areanya dan cuma memandangi pemandangan yang luar biasa ini. Cakep banget!


Terus luar biasanya lagi, dari depan Pulau Macan kita bisa jalan kaki ke pulau di depannya, yaitu Pulau Macan Kecil atau Pulau Macan Gundul. Kebayang kan sensasinya bisa jalan kaki di tengah laut saking dangkalnya perairan di sekitar situ. Ya tapi sebaiknya tidak dilakukan pada sore hari karena saat itu air sudah mulai pasang.  

5. Bebas melakukan aktivitas air sepuasnya
Pembayaran yang saya lakukan sudah meliputi transportasi kapal cepat, sewa pondok, makan, dan aktivitas air, seperti snorkeling dan canoeing. Ini bisa saya lakukan sepuasnya selama saya menginap di sana. 

6. Makanannya enak
Makanan yang disajikan memang makanan rumahan tapi rasanya cukup enak, apalagi sambalnya yang luar biasa bikin segar. Hahaha. Variasi makanannya pun cukup lengkap, mulai dari nasi, lauk-pauk, sayur-sayuran, kerupuk dan buah-buahan. Tersedia juga makanan ala barat yang sederhana seperti roti dan sup. 

7. Tidak digigiti nyamuk
Sebelum berangkat ke sana, saya sudah khawatir akan digigiti nyamuk saat tidur. Karena itu saya pun sudah persiapan membawa lotion anti nyamuk. Namun nyatanya saya sama sekali tidak digigiti nyamuk. 

8. Udara sejuk 
Selain nyamuk, ada lagi kekhawatiran saya lainnya, yaitu takut tidak bisa tidur karena kepanasan. Nyatanya itu sama sekali tidak terbukti. Mereka memang menyediakan kipas angin tapi udaranya sendiri cukup sejuk sehingga saya harus selimutan. Tidur pun terasa nyaman. 



Itu delapan hal yang bikin saya jatuh hati dengan Pulau Macan. Lalu adakah yang saya tidak suka dari perjalanan saya ke Pulau Macan pada Juni 2019 lalu? Satu-satunya yang bikin saya tidak nyaman adalah perjalanan dengan kapal cepat yang cukup bikin jantung naik turun karena kapal seperti terhempas ke sana kemari oleh gelombang. 

Share:

2 komentar

  1. Cantik emang ya, btw unik ya bisa gak ada nyamuk gitu padahal kan terbuka..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya itu juga yang bikin saya bingung. Kok, bisa nggak ada nyamuk. Hehehe...

      Delete