Kolam Renang Gratis di Eastern Beach, Geelong, Australia
Geelong berjarak sekitar 1 jam berkendara dari Melbourne. Sama seperti Melbourne, kota ini masuk ke dalam negara bagian Victoria. Ada beberapa tempat wisata di sini. Namun yang justru menarik perhatian saya adalah fasilitas umum gratis, terutama untuk anak-anak di Eastern Beach.
Sore itu, di bulan Oktober, saya melihat Eastern Beach cukup ramai. Ada sekelompok orang yang sedang melakukan yoga. Bukan yoga di atas pasir melainkan di atas rumput di taman yang cukup luas. Di sisi lain, saya melihat sekelompok orang dengan wajah Asia sedang menggunakan barbecue grill (tempat untuk memanggang steak) yang disediakan gratis untuk dipakai pengunjung.
Kaki saya, Trav, Indy, dan Pa terus melangkah di jalan setapak yang sengaja dibangun untuk membatasi antara pasir dan rumput. Saya awalnya tidak tahu kemana tujuan kami. Sampai saya melihat Indy kegirangan. Bocah berusia 5 tahun ini senang luar biasa karena menemukan 'surganya'. Ada playground alias taman bermain untuk anak-anak di pinggir pantai. Indy pun langsung naik ke atas ayunan dan meminta Trav untuk mendorongnya kuat-kuat. Selagi saya mendengar teriakan-teriakan girangnya, saya mengalihkan pandangan ke area sebelahnya. Di situ ada beberapa seluncuran alias perosotan.
Namun yang membuat saya kagum adalah kolam renang yang terletak tidak jauh dari area playground tersebut. Kolam renang di pinggir pantai dan gratis pula. Kolam ini disediakan hanya untuk anak-anak. Namun anak-anak dengan usia 10 tahun ke bawah wajib ditemani orang dewasa. Alhasil saya pun bisa masuk ke area kolam renang ini untuk mengawasi Indy yang asyik mencelupkan tubuhnya ke dalam air.
Bukan hanya Indy yang senang, mata saya pun berbinar-binar. Nggak terbayang mereka menyediakan kolam renang gratis yang terawat baik seperti ini. Tiba-tiba timbul harapan, kalau ada kolam renang untuk anak-anak, harusnya ada juga kolam renang untuk orang dewasa, dong. "Orang dewasa bisa berenang di sana," tunjuk Trav ke laut. Searah garis lurus kolam renang tersebut terdapat area laut yang diblok oleh jembatan kayu. Jembatan kayu tersebut bukan sekadar pemanis tampilan pantai. Namun juga berfungsi membatasi antara area mana yang boleh digunakan untuk berenang dan mana yang tidak.
Melihat mata saya berbinar-binar, Trav keheranan. "Memangnya tidak ada yang seperti ini di Jakarta?" "Ada, sih. Tapi nggak gratis," jawab saya. Pikiran saya langsung melayang ke Ancol. Seandainya saja pantai Ancol dijadikan fasilitas publik gratis seperti ini apakah akan bisa terawat baik seperti ini? Jawaban yang sampai saya menulis blog ini, tidak saya ketahui. Namun satu hal yang pasti, sebagai seorang tante yang sering menemani keponakan-keponakannya bermain di playground yang ada di mal, saya iri dengan anak-anak yang ada di Geelong.
Find me at:
LINE: @psl7703h
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
Find me at:
LINE: @psl7703h
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
Blog Sebelumnya:
0 komentar