3 Tempat Makanan Halal di Bangkok, Thailand
Berbeda dengan Indonesia yang penduduknya mayoritas Muslim, penduduk Thailand mayoritas beragama Buddha. Jadi mencari makanan halal di Thailand tentu tidak semudah mencari makanan halal di Indonesia. Namun untungnya di perjalanan singkat saya di Thailand pada akhir Agustus - awal September 2016, saya mendapatkan tour guide Thailand yang bukan hanya fasih berbahasa Indonesia namun juga muslim. Tour guide yang bernama Kun Kendo ini sangat membantu untuk mendapatkan makanan halal selama di Bangkok. Berikut adalah tiga tempat makanan halal di Bangkok yang bisa untuk dicoba.
1. Gerai C21 di Food Island, lantai 6, MBK. Makanan yang dijual di sini di antaranya nasi kuning, sup, dan tom yam. Yang saya coba adalah Tom Yam Noodle Soup with Fish Ball. Campurannya adalah mie putih, bakso ikan, tauge, semacam kerupuk kulit, dan pangsit goreng. Rasanya? Kuah tom yam-nya sangat berasa. Enak dan segar. Harganya pun hanya 50 bath.
2. Gerai A25 di Food Island, lantai 6, MBK. Makanan yang dijual di sini adalah aneka kebab. Kebab ayam dengan harga 80 bath dan kebab sapi dengan harga 100 bath. Saya yakin ada kebab-kebab lainnya karena memang gerai ini khusus menjual kebab. Tapi tidak ada satupun makanan yang saya coba dari gerai ini. Kenapa? Karena saya datang ke Food Island ini hanya sekali. Dan saya memutuskan untuk mencoba makan Tom Yam di gerai C21.
3. Gerai Yusuf Briyani, Paragon Food Hall, lantai dasar, Siam Paragon. Makanan yang dijual di sini adalah aneka ayam. Ayam bakar, ayam goreng, satai ayam. Jual nasi juga. Ada nasi putih dan nasi kuning. Di sini saya memesan Chicken Satay. Isinya terdiri dari 7 tusuk sate ayam (dengan potongan yang lumayan besar), beserta satu lapis roti tawar yang dibagi empat, lalu ada bumbu kacang dan acar (irisan cabe, bawang merah) yang ditempatkan terpisah. Harganya 150 bath. Rasanya? Bila disuruh memilih antara makan satai ayam ini dengan satai ayam abang-abang pinggir jalan yang ada di Jakarta, saya lebih memilih yang terakhir ;p
Sebenarnya mudah untuk mengidentifikasi apakah gerai tersebut menjual makanan halal atau tidak, kita hanya perlu melihat sertifikasi halal yang biasanya tertempel di gerai tersebut. Setidaknya itu yang saya lihat di ketiga gerai tersebut di atas.
Lalu bagaimana dengan gerai penjual dessert-dessert-an? Saya tidak melihat adanya sertifikasi halal di gerai dessert yang makanannya saya coba, baik itu gerai dessert yang ada di MBK maupun Siam Paragon.
Menurut Kun Kendo, dessert-dessert-an ini cukup aman karena tidak mengandung babi. Tapi seperti yang kita ketahui, untuk makanan dikategorikan halal bukan hanya terletak pada apakah makanan itu mengandung babi atau tidak. Tapi juga cara mengolah atau membuat makanan itu sendiri.
Tapi saya selalu percaya bahwa Tuhan selalu tahu niat baik saya. Jadi dengan membaca Bismillah saya putuskan untuk mencoba aneka dessert yang ada di sana, seperti ketan durian dan mango sticky rice. Dua dessert ini rasanya uenak banget!
Hal yang sama saya terapkan ketika saya makan makanan dari para penjual makanan di Indonesia yang belum ada sertifikasi halal dari MUI (seperti warteg, nasi goreng pinggir jalan, satai pinggir jalan, dll), baca doa dan percaya yang saya makan baik. :)
Hal yang sama saya terapkan ketika saya makan makanan dari para penjual makanan di Indonesia yang belum ada sertifikasi halal dari MUI (seperti warteg, nasi goreng pinggir jalan, satai pinggir jalan, dll), baca doa dan percaya yang saya makan baik. :)
3 rekomendasi makanan Thailand wajib coba versi saya
Find me at:
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
LINE: @psl7703h
Blog Sebelumnya:
- 3 Alasan untuk Makan di Hause Rooftop Kitchen and Bar, Jakarta
- 5 Tip Berkunjung ke Planetarium Jakarta
- Harga Makanan di Bangkok, Thailand
- Naik Jakarta City Tour Bus untuk Pertama Kalinya, Ini 7 Hal yang Saya Simpulkan
0 komentar