My Travel Stories

Lots of memories I can't keep, that's why I write.

Powered by Blogger.
  • Home
  • Indonesia
  • Asia
  • Australia
  • Eropa
  • Amerika
  • Travel Tips
  • Itinerary
  • Portfolio
Saya dan teman saya Mira meletakkan tas kami di bagian depan saat jalan-jalan di Roma, Italia

Tentu kita berharap bisa mendapatkan pengalaman menyenangkan saat liburan atau jalan-jalan ke luar negeri. Jangan sampai mengalami peristiwa tidak menyenangkan seperti kecopetan. Nah, untuk menghindari copet saat jalan-jalan ke luar negeri, ini biasanya lima hal yang saya lakukan. 

1. Tidak pernah melepaskan tas dari diri saya selama berada di tempat umum. Meskipun itu di tempat yang sekiranya aman seperti lobi hotel, restoran, atau kafe. Saya dan teman saya pernah melihat aksi pencopetan saat sedang jalan-jalan di Roma, Italia. Saat itu copet mengambil tas dari bawah kursi seorang wanita yang sedang duduk di sebuah kafe. Kursi yang berada di pinggir jalan membuat copet mudah beraksi dan kabur dengan cepat.

2. Meletakkan tas di bagian depan tubuh ketika saya berada di tempat keramaian. Saat lagi asyik jalan-jalan, memotret objek wisata atau sedang pilih-pilih barang di pusat perbelanjaan, sebaiknya letakkan tas di bagian depan karena tas yang ada di belakang memudahkan pencopet untuk membuka tas kita. Kantong bagian depan tas saya sempat dibuka pencopet saat saya sedang asyik memotret Christ Church Cathedral di Dublin, Irlandia. Untung saya segera sadar sebelum pencopet membuka bagian utama tas saya.

3. Mengaitkan masing-masing ujung resleting tas dengan pengunci. Pencopet di Dublin hanya sempat membuka kantong bagian depan tas saya dan belum berhasil membuka bagian utama tas saya. Ini dikarenakan masing-masing ujung resleting utama tas, saya kaitkan dengan gantungan kunci sehingga tidak mudah bagi siapapun membukanya. Bukannya tidak bisa dibuka tapi paling tidak butuh waktu untuk membukanya.

4. Menyewa loker dengan pengunci di penginapan. Untuk para traveler yang suka menginap di kamar dorm yang harus berbagi kamar dengan traveler lain, sebaiknya menyewa loker yang bisa dikunci. Saya pernah menginap di kamar dorm di ketika jalan-jalan di Berlin, Jerman dan saya menyewa loker kecil untuk meletakkan paspor dan sejumlah uang. Mengelurkan uang lebih untuk sewa loker lebih baik daripada mengurus paspor yang hilang.

5. Memakai baju dalam berkantong. Seandainya tidak menemukan penyewaan loker, letakkan paspor di dalam kantong pakaian dalam. Ketika melakukan trip ke beberapa negara di Eropa, saya memakai pakaian dalam tanpa lengan yang memiliki kantong cukup besar di bagian dada. Kantong ini saya gunakan untuk meletakkan paspor dan sejumlah uang. Memang agak sedikit menganggu sih, tapi untungnya saya jalan-jalan ke Eropa saat udaranya sejuk, jadi tonjolan paspor di bagian depan bisa tertutup jaket.

Punya tip untuk menghindari copet saat jalan-jalan ke luar negeri? Share di kolom komentar, ya...

Tulisan saya ini pertama kali diterbitkan di situs Womantalk.

----------@yanilauwoie----------

Find me at:
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
LINE: @psl7703h


Blog Sebelumnya:
  • Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum ke Luar Negeri Agar Tidak Kena Masalah
  • Banyak Barang Murah Dijual di Factory Outlet yang Tidak Jauh dari Melbourne Ini
  • Open House Melbourne, Acara Tahunan yang Seru Untuk Didatangi
  • 10 Info Tentang Kartu Myki, Alat Bayar Transportasi di Melbourne, Australia
  • 8 Tip Naik Tram di Melbourne, Australia

Foto ilustrasi: Pixabay

Tidak ingin kan, perjalanan ke luar negeri bermasalah? Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, coba deh, intip lima hal berikut.

1. Masa Berlaku Paspor 
Sebelum memesan tiket pesawat dan terbang ke destinasi tujuan, pastikan paspor masih berlaku paling tidak 6 bulan. Perhitungan 6 bulan bukan dihitung dari kita membeli tiket tapi dihitung dari saat melakukan perjalanan ke luar negeri Kurang dari durasi tersebut kita tidak akan diperbolehkan terbang.

2. Nama di Tiket Pesawat 
Jangan sampai ada perbedaan antara nama di tiket pesawat dengan di paspor meskipun itu hanya tertukar atau kurang satu huruf sekalipun. Kadang ada maskapai yang memaklumi tapi ada yang tegas tidak mengizinkan sama sekali kesalahan penulisan nama. Jadi amannya cek kembali tiket sebelum pergi dan segera perbaiki ke maskapai bila ada kesalahan nama sebelum pergi ke luar negeri.

3. Punya Tiket Pulang Pergi 
Pergi ke luar negeri harus siap dengan tiket pesawat pulang pergi. Saya pernah punya pengalaman harus menandatangani surat pernyataan ketika saya mau terbang dari Jakarta ke Melbourne. Surat pernyataan tersebut menyebutkan bahwa saya tidak akan menyalahkan maskapai seandainya pihak imigrasi negara tujuan memulangkan saya kembali ke Indonesia karena tidak punya tiket pulang. Saya akhirnya menandatangani surat pernyataan tersebut. Tapi sebelum boarding, saya putuskan membeli tiket pulang. Peringatan dari maskapai ada benarnya. Bagaimana kalau ada random check di imigrasi negara yang kita datangi? Kan nggak lucu seandainya dicurigai tidak akan balik ke Indonesia karena mau jadi penduduk gelap. (Cerita lengkapnya bisa dibaca di sini)

4. Ikuti Aturan Barang Bawaan dari Negara Tujuan
Tiap negara memiliki aturan yang berbeda-beda mengenai apa saja yang boleh dan tidak boleh dibawa masuk ke dalam negaranya. Bukan hanya jenisnya namun jumlah atau ukuran barang yang boleh dibawa pun berbeda-beda. Jadi cari tahu terlebih dahulu sebelum berangkat ke negara tujuan. Jangan langsung berasumsi semuanya sama seperti di negeri sendiri.

5. Siapkan Dokumen yang Dibutuhkan
Saat mengantri di imigrasi, siapkan semua dokumen demi kelancaran pemeriksaan. Tidak semua petugas imigrasi akan menanyakan secara detail tujuan kedatangan kita di suatu negara namun alangkah lebih baik bila kita sudah menyiapkan semuanya sehingga tidak kelabakan saat ditanya. Dokumen standar yang bisa disiapkan adalah paspor, visa (bila disyaratkan), tiket pulang, dan bukti bookingan akomodasi. 

Tulisan saya ini pertama kali diterbitkan di situs Womantalk.

----------@yanilauwoie----------

Find me at:
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
LINE: @psl7703h


Blog Sebelumnya:
  • Banyak Barang Murah Dijual di Factory Outlet yang Tidak Jauh dari Melbourne Ini
  • Open House Melbourne, Acara Tahunan yang Seru Untuk Didatangi
  • 10 Info Tentang Kartu Myki, Alat Bayar Transportasi di Melbourne, Australia
  • 8 Tip Naik Tram di Melbourne, Australia
  • Kenapa Paspor BCA Tidak Bisa Dipakai Belanja di Melbourne, Australia? Ini Penjelasannya




Gara-gara melihat sebuah iklan di Facebook, suatu Sabtu di bulan Juli saya mendatangi sebuah outlet. Penasaran ingin membuktikan apakah factory outlet yang bernama Glen Waverley Factory Outlet ini menjual barang murah-murah seperti yang diiklankannya? Berikut hasil pemantauan saya dari lokasi.

Untuk mencapai Glen Waverley Factory Outlet saya menggunakan kereta rute Glen Waverley dari Southern Cross Station, Melbourne. Perjalanan berkereta dari Southern Cross Station ke Glen Waverley Station memakan waktu sekitar 40 menit. Setelah itu dilanjutkan dengan jalan kaki. Harusnya sih, jalan kaki dari Glen Waverley Station ke Glen Waverley Factory Outlet tidak sampai 15 menit. Tapi karena saya nyasar, saya sampai lokasi dua kali lipat lebih lama. Factory outlet ini terletak di dalam perumahan, jadi memang nggak semudah itu ditemukan.

Nyasar di tengah cuaca dingin tentu tidak menyenangkan. Karena itu, saya senang banget ketika akhirnya bisa sampai ke factory outlet yang beralamat di 11 Aristoc Road, Glen Waverley, Victoria, Australia 3150 ini. Kesan pertama saya aalah tempat ini tidak sebesar yang saya bayangkan sebelumnya. Lorongnya pun hanya ada 3.

Lalu bagaimana koleksi barangnya? Random! Gimana nggak? Mulai dari kosmetik seperti Kylie Jenner Cosmetics (lip kit, lip gloss, dan maskara), kaos, pajangan, panci, CD musik, buku anak-anak, sampai perlengkapan bayi ada. Tapi jangan harapkan koleksinya lengkap. Contohnya kosmetik, yang saya lihat ya hanya brand dari Kylie Jenner saja, saya tidak melihat brand lainnya.  

DFO, Tempat Belanja Barang-Barang Branded Harga Murah di Melbourne, Australia

Namun sepanjang pantauan saya tempat ini cocok didatangi untuk yang mencari perlengkapan rumah tangga serta perlengkapan bayi dan anak-anak. Koleksinya mereka untuk kedua hal tersebut cukup banyak. Dan harganya memang benar murah-murah.




Mereka memiliki rak khusus peralatan rumah tangga yang semua harganya hanya 2 AUD. Di rak ini saya melihat paket berisi masing-masing 3 gelas kaca bening, paket berisi masing-masing 4 gelas plastik, utensil, aneka wadah plastik, cetakan agar-agar, cairan pembersih perkakas, dan banyak lainnya. Bila membeli 10 buah akan dapat bonus 1. 

Selain itu, ada juga panci, penggorengan, selimut, seprai, dan handuk yang tentunya harganya nggak 2 AUD tapi mendapatkan potongan harga. Karena saya bukan pemerhati harga barang-barang rumah tangga di Melbourne, jadi saya kurang paham apakah potongan harga yang mereka berikan benar-benar murah atau tidak. Tapi melihat sebuah keluarga (ayah, ibu, dan seorang anak perempuan) memborong selimut, handuk, dan sebagainya saya asumsikan harga di sini memang murah.  




Untuk perlengkapan bayi dan anak-anaknya mereka punya botol bayi Piyo Piyo hanya seharga 2,25 AUD dan satu set alat makan Piyo Piyo seharga 15 AUD. Mereka juga menjual sepatu anak yang bunyi seharga 5 AUD. Ada juga buku cerita-buku cerita anak hanya seharga 2,5 AUD. Selain itu, perlengkapan bayi dan anak lainnya seperti selimut, alas ranjang bayi, dan sebagainya cukup banyak di sini.  

Baca Juga: Tempat Belanja Murah di Australia

Selain itu yang ingin saya highlight dari barang-barang murah di tempat ini adalah adanya sepatu high heels dan kaos Twilight, masing-masing seharga 2 AUD. Jangan tanya apa mereknya karena mereknya sama sekali tidak familiar bagi saya. Lalu di sini juga ada koleksi CD musik dan DVD film. CD-CD dan DVD-DVD seharga 2 AUD ini ada yang masih baru tapi ada juga yang bekas pakai. 




Lalu apa yang saya beli dari kedatangan saya saat itu? Saya berhasil membawa pulang pashmina seharga 3 AUD, kaos kaki winter (untuk di rumah) seharga 5 AUD (teman sekamar saya membeli kaos kaki yang sejenis dengan harga 10 AUD), kaos kaki winter/ heated shock (untuk bepergian) seharga 2.5 AUD, beannie dengan bahan yang cukup tebal seharga 5 AUD, dan kartu uno Spiderman seharga 3,5 AUD.

Kalau ditanya apakah saya ingin ke sana lagi? Selama saya tidak butuh barang-barang keperluan rumah tangga dan perlengkapan bayi dalam jumlah banyak kayaknya saya cukup sekali saja ke sana :)   

----------@yanilauwoie----------

Find me at:
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
LINE: @psl7703h



Blog Sebelumnya:
  • Open House Melbourne, Acara Tahunan yang Seru Untuk Didatangi
  • 10 Info Tentang Kartu Myki, Alat Bayar Transportasi di Melbourne, Australia
  • 8 Tip Naik Tram di Melbourne, Australia
  • Kenapa Paspor BCA Tidak Bisa Dipakai Belanja di Melbourne, Australia? Ini Penjelasannya
  • Ingin Belanja Barang-barang Branded Harga Murah di Melbourne? Datang ke Spencer Outlet Centre



Melbourne City Baths, St. Michael Church, galeri di Nicholas Building, dan GPO 2 Studio Design

Akhir pekan minggu lalu, tepatnya pada hari Sabtu, 29 Juli 2017, saya uter-uteran keliling kota Melbourne untuk masuk ke gedung-gedung yang biasanya tidak terbuka untuk umum. Kok bisa? Karena pada 29 - 30 Juli 2017, ada acara Open House Melbourne 2017.

Saya awalnya nggak tahu tentang acara ini tapi karena beberapa teman di Facebook mengklik tombol akan menghadiri event ini saya jadi penasaran. Akhirnya setelah googling bertemulah dengan situs resmi Open House Melbourne. Dari situs tersebut saya dapat info bahwa Open House Melbourne adalah public architecture organisation. Tujuan organisasi ini membuat event dengan nama sama adalah untuk memberdayakan warga Melbourne untuk lebih paham dan peduli terhadap gedung-gedung yang ada di sekitar mereka.

Nah, pada Open House Melbourne 2017 ada sekitar 200 gedung di Melbourne dan sekitarnya dibuka untuk umum. Nyaris semuanya bisa didatangi secara gratis. Mulai dari gedung bersejarah, ibadah, sampai kantor yang biasanya tertutup untuk umum bisa dikunjungi. 

Baca Juga: 13 Tempat Wisata Gratis di Melbourne

Saya pun sempat mengunjungi beberapa di antaranya. Tapi karena kunjungan saya tanpa persiapan, jadi kurang maksimal. Saya hanya sempat mengunjungi GPO 2 Studio Design, galeri dan kantor arsitek di Nicholas Building level 8, St. Michael Church, dan Melbourne City Baths.

Dari tempat-tempat tersebut saya harus akui bahwa saya paling terkesan dengan GPO 2 Studio Design. Bukan karena kantor ini terletak di lantai atas H&M (yang kalau saya bekerja di situ pasti bawaannya pengin main terus ke lantai bawah ;p) tapi karena kantor ini memang niat memberikan penjelasan ke para pengunjung. Saat  itu saya dan sekitar 5 pengunjung lainnya disambut oleh seorang arsitek bernama Michelle. 


Michelle, sang arsitek yang menjadi tour guide saya keliling kantornya

Dia menjelaskan tentang kantor tempatnya bekerja. Misalnya berapa banyak pegawainya, desain gedung apa saja yang sudah dibuat oleh kantornya, dan lain sebagainya. Dia menceritakan ini sambil mengajak kami keliling kantornya. Dia juga menjawab berbagai pertanyaan dari saya dan pengunjung lainnya. Saya terkesan dengan sambutan Michelle.  

Yang saya sesalkan adalah saya tidak bisa masuk ke Melbourne Town Hall karena mereka sudah fully booked. Padahal saya penasaran seperti apa bagian dalam gedung yang sudah digunakan sejak tahun 1870 ini. 

Baca Juga: Itinerary Trip Melbourne, Australia

Di event Open House Melbourne ini memang tidak semua gedung bisa kita datangi saat itu juga. Ada juga yang mewajibkan untuk booking dulu sebelumnya. Bahkan untuk yang datang langsung pun siap-siap tidak bisa masuk karena terbatasnya kapasitas. Contohnya ketika saya datang ke Council House di 242 Collins Street. 


Antrian di depan Council House

Saat itu antrian sudah mengular dan harus menunggu sekitar 40 menit sampai grup pengunjung yang sudah di dalam selesai. Melihat antrian yang sangat panjang saya tidak yakin apakah saya bisa masuk ke grup selanjutnya (karena jumlah pengunjung per sesinya terbatas) atau harus menunggu lebih lama. Karena tidak mau buang waktu akhirnya saya putuskan meninggalkan antrian dan lanjut ke gedung-gedung lainnya.  

Kalau ditanya bagaimana kesan saya terhadap acara ini? Saya akan bilang ini adalah sesuatu yang menarik. Keliling kota dan masuk ke gedung-gedung untuk mendapatkan cerita atau foto tentang gedung tersebut adalah hal seru yang ternyata cukup saya sukai. Namun kalau saya bekesempatan lagi untuk menghadiri Open House Melbourne tahun depan, saya akan mensortir gedung yang mau saya datangi dari jauh-jauh hari dan melakukan reservasi bila diperlukan. 

----------@yanilauwoie----------

Find me at:
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
LINE: @psl7703h



Blog Sebelumnya:

  • 10 Info Tentang Kartu Myki, Alat Bayar Transportasi di Melbourne, Australia
  • 8 Tip Naik Tram di Melbourne, Australia
  • Kenapa Paspor BCA Tidak Bisa Dipakai Belanja di Melbourne, Australia? Ini Penjelasannya
  • Ingin Belanja Barang-barang Branded Harga Murah di Melbourne? Datang ke Spencer Outlet Centre
  • DFO, Tempat Belanja Barang-Barang Branded Harga Murah di Melbourne, Australia

Tram, salah satu alat transportasi di Melbourne yang menggunakan kartu myki

Jalan-jalan ke Melbourne dan sekitarnya, jangan lupa membeli myki card atau kartu myki. Pasalnya alat transportasi umum di Melbourne, baik itu tram, kereta, maupun bus menggunakan sistem pembayaran dengan kartu myki. Berikut adalah info dan tip menggunakan kartu myki di Melbourne yang saya rangkum berdasarkan pengalaman saya menggunakan kartu ini di Melbourne dan sekitarnya. 

1. Kartu myki bisa dibeli di stasiun-stasiun kereta yang besar seperti Flinders Street Railway Station atau Southern Cross Station, di minimarket-minimarket seperti 7-Eleven yang tersebar di seluruh kota, atau beli secara online di ptv.vic.gov.au.

2. Harga kartu myki adalah 6 AUD untuk orang dewasa, dan 3 AUD untuk anak-anak dan senior (orang tua seperti kakek-nenek). Ini baru beli kartunya saja, belum termasuk isinya. 

3. Untuk bisa membiayai perjalanan kita, kartu myki harus diisi ulang/ top up. Pengisian kartu myki bisa dilakukan di mesin-mesin isi ulang yang biasanya ada di stop-stop/ halte pemberhentian bus atau tram (tapi tidak semua halte punya mesin isi ulang kartu myki), stasiun-stasiun kereta, atau secara online di ptv.vic.gov.au. Pembayaran bisa secara tunai atau pakai kartu debit/kredit. 


Mesin isi ulang/ top up kartu myki

4. Ada tiga pilihan kartu myki, yaitu:

  • Myki money: bila kita memilih myki money maka uang di kartu kita akan terpotong sesuai harga perjalanan berdasarkan alat transportasi yang kita naiki. 
  • Myki pass: bila memilih ini kita cukup membayar 1x untuk 7 hari, 28 hari, atau 365 hari dan kita bebas naik transportasi apapun kemanapun yang masih masuk dalam ketentuan kartu myki. Gampangnya, myki pass adalah membeli paketan sedangkan myki money membeli eceran. Namun kartunya sama saja. Yang membedakan adalah saat mau isi ulang/ top up. Misalnya seminggu ini mau pakai myki pass sedangkan minggu depan pakai myki money atau sebaliknya nggak masalah. Nggak harus beli kartu baru.
  • Myki explorer: dengan harga 15 AUD kita sudah dapat kartu myki dengan isi di dalamnya sebanyak 9 AUD. Dengan membeli kartu ini kita bisa pakai transportasi unlimited di dalam area metropolitan Melbourne, maps untuk area pusat kota dan jalur tram dan kereta, penawaran istimewa dari 16 objek wisata di Melbourne dan cara menuju ke tempat-tempat tersebut, serta souvenir. Lalu seandainya mau tinggal lebih lama, myki explorer ini bisa kita isi ulang dengan myki money atau myki pass. 

Baca Juga: 13 Tempat Wisata Gratis di Melbourne

5. Lalu bagaimana perhitungan tarifnya? 
    Untuk myki money:
  • Zona 1 selama 2 jam: 4.10 AUD.
  • Zona 1 selama lebih dari 2 jam sampai seharian: 8.20 AUD.
  • Zona 2 selama 2 jam: 2.80 AUD.
  • Zona 2 selama lebih dari 2 jam sampai seharian: 5.60 AUD.
  • Zona 1 & 2 selama 2 jam: 4.10 AUD.
  • Zona 1 & 2 selama lebih dari 2 jam sampai seharian: 8.20 AUD.
   Untuk myki pass:
  • Zona 1 & 2 selama 7 hari: 41 AUD.
  • Zona 1 & 2 selama 28 hari: 137.76 AUD.
  • Zona 1 & 2 selama 365 hari: 1599 AUD.
  • Zona 2 selama 7 hari: 28 AUD.
  • Zona 2 selama 28 hari: 94.08 AUD.
  • Zona 2 selama 365 hari: 1092 AUD.

6. Beberapa hal yang perlu diketahui sehubungan tarif di atas adalah: 
  • Tarif myki money dan myki pass di atas dapat berubah sewaktu-waktu. Harga tersebut adalah harga saat saya menulis blog ini.
  • Perhitungan tarifnya berdasarkan waktu dan zona, bukan berdasarkan jumlah alat transportasi yang kita naiki. Jadi mau naik berkali-kali dengan alat transportasi yang beda-beda (bus, kereta, dan tram) tarifnya ya berdasarkan waktu dan zona tersebut di atas. 
  • Harga di atas hanya mencakupi zona 1 dan zona 2, untuk yang di luar zona tersebut, harganya beda lagi. Lihat batasan zona dan tarif zona lainnya di di situs resmi Public Transport Victoria di sini. 



Ini kartu myki saya. Tapi ada juga yang warnanya kuning kehijauan. Fungsinya sama saja

7. Kartu myki bisa digunakan di alat transportasi dan rute-rute berikut:
  • Tram, kereta, dan bus di kota Melbourne.
  • Kereta V/Line antara jalur metropolitan Melbourne dengan luar kota Melbourne, yaitu Eaglehawk/Epsom, Seymour, Traralgon, Waurn Ponds dan Wendouree.
  • Bus di Ballarat, Bendigo, Geelong, Seymour, the Latrobe Valley dan Warragul (ini semua masuk ke dalam wilayah negara bagian Victoria tapi sudah di luar kota Melbourne).

Baca Juga: 10 Alasan Melbourne Kota Nyaman untuk Traveler

8. Saat kita naik bus kita harus touch on/ menempelkan kartu myki di mesin yang terletak di pintu masuk dan touch off/ menempelkan kembali kartu myki di mesin tersebut saat kita mau turun. Sedangkan untuk perjalanan dengan kereta touch on dan touch off-nya dekat pintu masuk/keluar stasiun atau sebelum/ sesudah keluar platform/ jalur kereta. Khusus tram, kita hanya perlu touch on saja, kecuali kita melakukan perjalanan ke zona 2 maka diperlukan touch off juga.   

9. Untuk wilayah Free Tram Zone (yang terletak di sekitaran CBD Melbourne) kita tidak perlu touch on/ touch off kartu myki karena perjalanan dengan tram di area ini adalah gratis. Tapi saat kita naik di Free Tram Zone dan turun di luar area Free Tram Zone atau sebaliknya, kita tetap harus touch on dan/atau touch off kartu myki kita. 

10. Mau iseng nggak touch on/ touch off alias nggak bayar? Bisa sih. Toh sopir tidak akan tahu dan penumpang lain juga tidak akan peduli. Tapi siap-siap saja kena denda kalau ada random check tiba-tiba dari petugas. Dendanya puluhan kali lipat dari tarifnya. Saya sih, ogah! (Baca Juga: Ada Razia di Tram di Melbourne, Deg-degannya Sampai ke Ubun-ubun)

Untuk info lebih lengkap mengenai kartu myki bisa dibaca di situs resmi Public Transport Victoria di sini.


----------@yanilauwoie----------

Find me at:
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
LINE: @psl7703h



Blog Sebelumnya:

  • 8 Tip Naik Tram di Melbourne, Australia
  • Kenapa Paspor BCA Tidak Bisa Dipakai Belanja di Melbourne, Australia? Ini Penjelasannya
  • Ingin Belanja Barang-barang Branded Harga Murah di Melbourne? Datang ke Spencer Outlet Centre
  • DFO, Tempat Belanja Barang-Barang Branded Harga Murah di Melbourne, Australia
  • Tempat Berburu Foto Daun-daun Musim Gugur Cantik di Melbourne, Australia.

Newer Posts Older Posts Home

My Travel Book

My Travel Book
Baca yuk, kisah perjalanan saya di 20 negara!

My Travel Videos

Connect with Me

Total Pageviews

Categories

Amerika Serikat Australia Belanda Belgia Ceko Denmark Hong Kong Indonesia Inggris Irlandia Italia Jepang Jerman Korea Selatan Macau Malaysia Prancis Singapura Skotlandia Spanyol Thailand Vietnam

Blog Archive

  • ►  2025 (4)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2024 (12)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2023 (7)
    • ►  December (3)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2022 (6)
    • ►  October (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2021 (19)
    • ►  December (2)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (3)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2020 (4)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2019 (51)
    • ►  December (4)
    • ►  November (3)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (4)
    • ►  July (3)
    • ►  June (5)
    • ►  May (4)
    • ►  April (5)
    • ►  March (10)
    • ►  February (4)
    • ►  January (4)
  • ►  2018 (30)
    • ►  December (8)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (5)
    • ►  February (4)
    • ►  January (3)
  • ▼  2017 (60)
    • ►  December (6)
    • ►  November (4)
    • ►  October (5)
    • ►  September (8)
    • ▼  August (5)
      • Ini 5 Hal yang Saya Lakukan untuk Mencegah Kecopet...
      • Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum ke Luar Negeri Agar T...
      • Banyak Barang Murah Dijual di Factory Outlet yang ...
      • Open House Melbourne, Acara Tahunan yang Seru Untu...
      • 10 Info Tentang Kartu Myki, Alat Bayar Transportas...
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  May (8)
    • ►  April (9)
    • ►  March (2)
    • ►  February (4)
    • ►  January (4)
  • ►  2016 (51)
    • ►  December (6)
    • ►  November (3)
    • ►  October (5)
    • ►  September (4)
    • ►  August (4)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (6)
    • ►  April (5)
    • ►  March (4)
    • ►  February (4)
    • ►  January (6)
  • ►  2015 (51)
    • ►  December (7)
    • ►  November (4)
    • ►  October (3)
    • ►  September (3)
    • ►  August (4)
    • ►  July (4)
    • ►  June (4)
    • ►  May (6)
    • ►  April (3)
    • ►  March (6)
    • ►  February (4)
    • ►  January (3)
  • ►  2014 (51)
    • ►  December (6)
    • ►  November (1)
    • ►  October (3)
    • ►  September (2)
    • ►  August (6)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (5)
    • ►  April (4)
    • ►  March (5)
    • ►  February (5)
    • ►  January (6)
  • ►  2013 (13)
    • ►  December (5)
    • ►  November (2)
    • ►  October (6)

Search a Best Deal Hotel

Booking.com

Translate

Booking.com

FOLLOW ME @ INSTAGRAM

Most Read

  • 10 Info Tentang Kartu Myki, Alat Bayar Transportasi di Melbourne, Australia
  • 6 Rekomendasi Oleh-oleh dari Edinburgh, Skotlandia dan Kisaran Harganya
  • 8 Tip Naik Tram di Melbourne, Australia
  • My 2018 Highlights

About Me

Hi, I'm Yani. I have 15 years experience working in the media industry. Despite my ability to write various topics, my biggest passion is to write travel stories. By writing travel stories, I combine my two favourite things; travelling and writing. All the content in this blog are mine otherwise is stated. Feel free to contact me if you have questions or collaboration proposal :)

Contact Me

Name

Email *

Message *

Copyright © 2016 My Travel Stories. Created by OddThemes & VineThemes