7 Tip Berkunjung ke Museum MACAN (Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara) di Jakarta
Infinity Mirrored Room
Belum lama ini, saya mengunjungi Museum MACAN yang lagi hits itu. Dari hasil kunjungan di sebuah hari Sabtu tersebut, ada beberapa tip yang saya catat yang bisa membuat siapapun yang ingin berkunjung ke sana menjadi lebih nyaman. Berikut adalah tujuh tip berkunjung ke Museum MACAN (Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara) di Jakarta.
1. Datang di Hari Kerja
Kalau memang kita punya waktu untuk berkunjung di hari kerja, sebaiknya datang di hari kerja. Kenapa? Tentunya untuk menghindari ramainya pengunjung di saat akhir pekan sehingga kegiatan melihat-lihat sekitar 90 karya seni menjadi lebih nyaman.
2. Datang Pagi
Kalau memang terpaksa datang di akhir pekan, seperti saya, usahakan datang sepagi mungkin sesuai jam buka Museum MACAN karena makin siang, apalagi sore, museum akan semakin ramai pengunjung. Waktu itu saya datang pukul 10.30 WIB, sudah ada antrian di loket pembelian tiket tapi antriannya tidak panjang. Setelah itu, saya pun bisa langsung masuk museum. Namun saat siang hari, antrian di loket pembelian tiket ini mengular. Bahkan pintu masuk untuk tempat scan tiket harus ditutup sementara karena jumlah pengunjung di dalam museum sudah sangat banyak. "Di dalam sudah ada sekitar 300-an orang, jadi harus kami tutup sementara. Sebentar lagi juga pintu akan dibuka lagi," demikian kurang lebih perkataan petugas pemeriksaan tiket masuk kepada saya. Jadi saya, yang saat itu harus keluar museum dulu untuk salat, terpaksa mengantri lagi sampai pintu masuk dibuka.
3. Beli Tiket Online
Untuk menghindari antrian di loket pembelian tiket, sebaiknya beli tiket secara online di situs Museum MACAN. Jadi saat datang ke sini, bisa langsung bawa print-an tiket dan scan barcode-nya di pintu masuk.
3. Beli Tiket Online
Untuk menghindari antrian di loket pembelian tiket, sebaiknya beli tiket secara online di situs Museum MACAN. Jadi saat datang ke sini, bisa langsung bawa print-an tiket dan scan barcode-nya di pintu masuk.
4. Pastikan Perut Kenyang
Usahakan mengisi perut dulu sebelum datang ke museum karena di sini tidak ada tempat penjualan makanan berat. Ada kafe sih, di depan pintu masuk museum namun tidak ada makanan berat dijual. Saya harus turun dan keluar gedung dulu untuk makan di rumah makan yang ada di Jl. Perjuangan.
Mayoritas dari karya seni yang ada di sini adalah lukisan
5. Outfit Nyaman
Ruangan di dalam museum cukup sejuk, jadi kalau tidak tahan dingin sebaiknya jangan memakai sleveless dan shorts saat berkunjung ke sini. Tapi kalau memang tahan dingin, ya tidak apa-apa, sih. Satu lagi yang harus diperhatikan adalah alas kaki. Pastikan memakai alas kaki yang nyaman karena kalau pengunjung super ramai kita bisa mengantri lebih dari satu jam (dalam kondisi berdiri) untuk bisa foto di karya yang paling diminati di museum ini, yaitu Infinity Mirrored Room karya seniman Jepang Yayoi Kusama. Saya sempat mengantri selama 80 menit untuk bisa masuk ke sini. Kesalahan saya adalah tidak langsung mengantri di sini saat datang, ternyata makin siang makin ramai dan mengular antriannya.
6. Kamera Siap Potret
Masih membahas tentang Infinity Mirrored Room, peraturan yang tertulis di salah satu dinding museum mengatakan bahwa setiap pengunjung berhak mendapatkan waktu 45 detik untuk menikmati karya ini. Tapi saat saya di sana, waktu ini menjadi berkurang hanya 30 detik saja. "Soalnya antriannya sangat panjang," kata salah satu petugas saat saya bertanya kenapa waktunya dikurangi. Dengan waktu super terbatas ini, sebaiknya kamera sudah siap rekam ketika memasuki ruangan yang berisi karya yang dihasilkan tahun 2014 tersebut. Saya saja yang kamera sudah on sejak sebelum masuk ruangan hanya bisa memotret 5 foto dan merekam video beberapa detik saja. Jadi kebayang kan, kalau kamera baru dinyalakan dan mencari fokus saat di dalam ruangan? Bisa-bisa keluar tanpa hasil apa-apa.
7. Masuk Sendiri ke Infinity Mirrored Room
Kenapa harus masuk sendirian ke dalam ruangan ini? Karena kalaupun masuk berdua (hanya diperbolehkan maksimal dua pengunjung di dalam ruangan), waktunya tidak akan ditambah. Ketika harus memilih 30 detik untuk dua orang atau 30 detik untuk sendirian, saya pilih 30 detik untuk sendirian. Oh iya, di dalam ruangan juga ada satu orang petugas yang berjaga namun sesuai peraturan museum, kita tidak bisa meminta bantuannya untuk memotret kita. Jadi pintar-pintar saja cari sudut foto yang bagus sendiri.
Kalau ditanya apakah worth it berkunjung ke sini? Saya jawab ya. Dengan tiket masuk hanya Rp50.000,- dan bisa menikmati karya seni dari seniman Indonesia dan manca negara, museum ini sangat layak untuk dikunjungi. Tapi tentunya akan lebih baik bila dibuat pengaturan antrian yang lebih baik untuk masuk ke Infinity Mirrored Room sehingga pengunjung bisa lebih nyaman, karena antrian 1 jam 20 menit untuk menikmati karya hanya dalam 30 detik bukanlah sesuatu yang menyenangkan.
Museum MACAN
- Alamat: AKR Tower, Level MM/lantai 5, Jl. Panjang No. 5, Kebon Jeruk, Jakarta Barat
- Jam Berkunjung: Selasa - Minggu, pukul 10.00 - 19.00 WIB (tutup pada hari Senin dan hari libur nasional)
- Tiket masuk: dewasa Rp50.000,-, anak-anak Rp30.000,-, pelajar/lansia Rp40.000,-
- Website: https://www.museummacan.org/
----------@yanilauwoie----------
Find me at:
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
LINE: @psl7703h
Blog Sebelumnya:
- After Living in Melbourne for Months, I am Proud to Call Myself Indonesian
- Tip Mendapatkan Kamar Hotel dengan Harga Murah
- Cara Mudah dan Murah Pergi ke Surfers Paradise dari Brisbane dan Bandara Gold Coast, Australia
- Peppers Soul Surfers Paradise, Aparthotel dengan Pemandangan Spektakuler di Gold Coast, Australia
- Ibis Brisbane, Hotel Bagus dan Terjangkau di Pusat Kota Brisbane, Australia
0 komentar