Itinerary Trip Singapura untuk 3 Hari
Akhir pekan lalu, saya mengunjungi Singapura bersama kedua orangtua saya untuk liburan. Menghabiskan waktu selama empat hari tiga malam. Namun karena hari ke-4, terbang kembali ke Indonesia pada pagi hari, jadi bisa dibilang waktu jalan-jalannya hanya tiga hari saja. Itu pun hari pertamanya hanya setengah hari karena, pesawat mendarat di Singapura pada siang hari. Berikut adalah rangkuman itinerary trip singapura saya.
Hari 1: Menyusuri Orchard Road & Little India
Hari pertama saya membawa orangtua saya untuk menyusuri jalanan paling terkenal di Singapura, yaitu Orchard Road. Selain mencicipi es krim uncle (karena kebanyakan yang menjual pria namun saya membelinya dari seorang wanita) yang banyak di jual di sepanjang trotoar, saya mengunjungi Lucky Plaza. Kalau memang senang belanja dengan harga murah namun dengan kualitas barang seperti di ITC maka tempat ini wajib dituju. Saya sukses membeli koper empat roda warna ungu berukuran kabin hanya dengan harga 29SGD saja. Tapi jangan datang ke mal ini bila ingin mencari barang-barang branded. Tapi nggak perlu khawatir harus meninggalkan area Orchad Road karena di sepanjang jalan ini banyak sekali mal atau toko-toko yang khusus menjual barang-barang branded asli.
Dari Orchard Road sebenarnya saya niatnya balik ke hotel namun karena kebablasan, akhirnya sampai ke Little India. Di sini juga berderet pertokoan dan restoran. Kalau untuk belanja cokelat-cokelat murah, saya sarankan datang ke toko Haniffa di Dunlop Street. Mama saya sempat borong cokelat di sini dengan kisaran harga dari 1 - 7SGD saja.
Hari 2: Merlion Park, Haji Lane, Arab Street, Bugis Street, Helix Bridge & Gardens by the Bay
Cloud Forest
Yap, enam tempat ini bisa dikunjungi semuanya hanya dalam waktu satu hari saja. Saya memulainya dengan mengunjungi Merlion Park – yang sayangnya sang Merlion terkenal yang jadi ikon Singapura itu sedang dalam pemeliharaan hingga tanggal 9 Februari namun untungnya ada anak Merlion di belakang Merlion besar, kemudian melanjutkan ke Haji Lane. Lokasi ini sebenarnya hanyalah sebuah gang yang berisi pertokoan dan restoran. Namun gang ini menjadi menarik karena banyaknya grafiti di dinding, ya miriplah seperti Hosier Lane yang ada di Melbourne.
Dari Haji Lane ke Arab Street dekat banget karena terletak di jalan yang ada di sampingnya. Di sini banyak restoran dan pertokoan juga. Cocok untuk yang mau mencari gamis. Tapi yang menarik perhatian saya tentu saja Masjid Sultan. Masjid yang berada di area Arab Street – namun sebenarnya beralamat di Muscat Street ini adalah salah satu masjid tertua di Singapura. Masjid ini bukan hanya terbuka untuk umat Islam yang mau beribadah saja namun juga untuk wisatawan terlepas dari apapun agamanya.
Dari Masjid Sultan, saya jalan kaki sekitar 10 menit ke Bugis Street. Pasar ini tempat yang pas untuk membeli oleh-oleh di Singapura. Di sini banyak dijual souvenir dengan harga murah. T-shirt dengan tulisan atau lambang Singpura dijual dengan harga 10SGD untuk tiga buah. Sebenarnya di Lucky Plaza ada toko yang menjual dengan harga 10SGD untuk lima t-shirt. Tapi kualitas bahannya lebih bagus yang ada di Bugis Street. Ya ada harga ada rupalah, ya.
Dari Bugis Street, saya istirahat sebentar di hotel dan baru keluar lagi sore hari ke Gardens by the Bay. Untuk sampai di Gardens by the Bay, saya tanpa sengaja melewati Helix Bridge. Spot ini lumayan oke untuk mendapatkan spot foto bagus.
Sampai di Gardens by the Bay, saya mengunjungi tiga spot, yaitu Cloud Forest, Flower Dome, dan Supertree Grove. Kalau harus memilih saya paling suka Cloud Forest dan Supertree Grove. Menikmati Garden Rhapsody (pertunjukan cahaya dan musik) di Supertree Grove adalah cara yang tepat untuk menutup hari.
Sampai di Gardens by the Bay, saya mengunjungi tiga spot, yaitu Cloud Forest, Flower Dome, dan Supertree Grove. Kalau harus memilih saya paling suka Cloud Forest dan Supertree Grove. Menikmati Garden Rhapsody (pertunjukan cahaya dan musik) di Supertree Grove adalah cara yang tepat untuk menutup hari.
Hari 3: Menjelajahi Sentosa Island & Marina Bay Sands
Sebenarnya ada banyak atraksi menarik di Sentosa Island. Tapi karena cuma punya waktu sehari untuk menjelajahinya, saya putuskan hanya mengunjungi dua tempat saja, yaitu Universal Studios dan Sentosa Merlion. Karena tidak bisa memberikan Merlion besar di Merlion Park untuk orangtua saya, saya pikir Sentosa Merlion akan menjadi penebusan yang pas. Apalagi Sentosa Merlion ini adalah Merlion tertinggi di Singapura dan pengunjung bisa naik sampai ke mulut dan kepala sang Merlion.
Harga tiket masuknya lumayan murah, hanya 12SGD per orang dan karena saya beli di Klook harganya lebih murah lagi, hanya 9SGD. Tapi sekadar peringatan untuk yang berkunjung ke sana. Saat di mulut singa akan ada petugas yang menjaga. Petugas tersebut menawarkan untuk membantu memotretkan dengan kamera kita dan kemudian memotret dengan kameranya. Saat mau keluar dari venue, semua pengunjung pasti melewati toko souvenir. Di sinilah, petugas yang berbeda akan menawarkan hasil foto di mulut singa yang sudah dicetak dan dijadikan hiasan dalam snowball. Harga satu cetakan foto berukuran A5 adalah 20SGD dan snowball-nya 30SGD.
Petugas tersebut memang tidak memaksa untuk membeli tapi saya putuskan beli snowball-nya karena kapan lagi ada wajah saya dan orangtua saya dalam snowball. Karena sudah membeli snowball seharga 30SGD, petugas menawarkan saya satu foto (mereka mencetak dua foto kami dengan pose yang beda) hanya dengan harga 5SGD saja. Akhirnya saya putuskan untuk mengambil foto tersebut. Lalu kemudian dia memberikan bonus, sebuah foto kami dengan ukuran postcard.
Saya sebenarnya tidak keberatan membeli snowball dan foto tersebut karena petugasnya menawarkannya secara baik-baik dan sama sekali tidak memaksa atau mewajibkan beli. Namun saya merasa kurang nyaman karena petugas yang menawarkan bantuan memotret di mulut singa tidak memberikan keterangan apapun (meskipun saya bisa menduganya ketika saya melihat dia memotret dengan kameranya). Akan lebih baik bila ia menjelaskan terlebih dahulu sehingga pengunjung bisa memutuskan mau mengambil tawaran tersebut atau tidak.
Saya sebenarnya tidak keberatan membeli snowball dan foto tersebut karena petugasnya menawarkannya secara baik-baik dan sama sekali tidak memaksa atau mewajibkan beli. Namun saya merasa kurang nyaman karena petugas yang menawarkan bantuan memotret di mulut singa tidak memberikan keterangan apapun (meskipun saya bisa menduganya ketika saya melihat dia memotret dengan kameranya). Akan lebih baik bila ia menjelaskan terlebih dahulu sehingga pengunjung bisa memutuskan mau mengambil tawaran tersebut atau tidak.
Puas bermain di Sentosa Island, malam harinya, saya habiskan untuk menonton Spectra, pertunjukan lampu dan air di Marina Bay Sands. Saya harus akui bahwa menonton Spectra adalah salah satu kegiatan favorit dari liburan saya di Singapura. Bukan hanya perkara pertunjukan airnya saja. Tapi saya sangat menikmati waktu santai duduk-duduk di pinggir Marina bay sambil memandangi gedung-gedung pencakar langit dalam gemerlap cahaya. Untuk pertama kalinya, saya bisa merasakan koneksi dengan negara ini. Tsah!
Booking.com ----------@yanilauwoie----------
Blog Sebelumnya:
- 3 Tur Gratis di Melbourne, Australia
- MONA, Museum Wajib Kunjung di Hobart, Tasmania, Australia
- 7 Tip Berkunjung ke Museum MACAN (Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara) di Jakarta
- After Living in Melbourne for Months, I am Proud to Call Myself Indonesian
- Tip Mendapatkan Kamar Hotel dengan Harga Murah
0 komentar