EuroTrip: Orang Italia Juga Suka Gratisan

Foto Ilustrasi: Pixabay

Saya dan Feny berlari-lari di Termini Station, Roma, Italia, mengejar bus yang akan kami naiki. Namun setelah akhirnya kami berada di dalam bus tersebut, kami harus turun kembali karena kami tidak diperbolehkan membayar tiket di dalam bus tersebut.

Ketika masuk ke dalam bus, saya langsung bertanya kepada sopir bus tersebut di mana saya harus membayar tiketnya. Saya berasumsi, tiket bus ini bisa dibeli atau dibayar langsung kepada sang sopir seperti halnya bus-bus yang saya naiki di Berlin, Jerman dan Barcelona, Spanyol. Rupanya ini tidak berlaku di Roma. Sopir tidak menjual tiket atau menerima pembayaran. Tiket harus dibeli di loket penjualan tiket di Termini Station.

Setelah ketemu loket penjualan tiket bus. Saya dan Feny memutuskan untuk membeli one day rome ticket, Metrebus Roma seharga 6 Euro. Dengan tiket ini, kami bisa naik turun bus sebanyak mungkin selama seharian sampai pukul 23:59. Tiket sudah di tangan, kami pun menunggu kembali bus dengan nomor yang sama.

Setelah berada di dalam bus, kami harus memasukkan tiket yang kami beli ke dalam mesin tiket yang berada di tengah-tengah bus. Kemudian tiket akan keluar kembali dan bisa kami gunakan untuk bus-bus berikutnya. Tidak ada sopir atau petugas lainnya di dalam bus yang mengawasi terhadap urusan tiket ini. Tiap orang bertanggungjawab sendiri untuk memasukkan tiket dalam mesin. Awalnya saya kagum dengan sistem ini karena itu berarti semua orang melakukan sendiri kewajibannya tanpa perlu diawasi.

"Di jakarta nggak bisa nih, diberlakukan sistem kayak gini. Bisa-bisa semua orang asal naik aja tanpa beli tiket," ucap Feny. Saya mengamini Feny. Tidak yakin apakah orang-orang di Jakarta, termasuk saya sendiri akan cukup disiplin membayar tiket tanpa ada pengawasan petugas.

Tapi setelah beberapa waktu berada di dalam bus tersebut dan melihat orang-orang hilir mudik naik turun bus, saya melihat ada yang aneh. Ada lebih banyak orang yang tidak memasukkan daripada memasukkan tiket ke dalam mesin otomatis itu. Saya sih, masih berpikir positif bahwa mungkin orang-orang tersebut memiliki keistimewaan untuk mendapat gratisan.

Tapi pikiran itu langsung berubah ketika saya mendengar bahwa Mira pun diajarin untuk tidak bayar tiket saat dia menaiki bus menuju Vatikan (Mira sempat memisahkan diri dari saya dan Feny karena dia mau beribadah). Rupanya saat di dalam bus, Mira pun bingung mau bayar tiket di mana. Tapi kenalannya di dalam bus tersebut yang merupakan orang Italia asli dan sama-sama hendak menuju Vatikan menyarankannya untuk tidak bayar.

Oala ternyata orang Italia juga suka gratisan ;p


----------@yanilauwoie----------

Find me at:
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
LINE: @psl7703h

Baca Juga:

Share:

0 komentar