Hidup Tidak Berhenti Karena Tua

"Kayaknya hidup mereka nggak berhenti hanya karena mereka sudah tua," begitu kata teman dekat saya, Asri sepulangnya dari liburan satu bulan di Inggris. Saya belum pernah ke Inggris, tapi saya mengerti maksud Asri ketika saya menginjakkan kaki di Melbourne, Australia pada November 2014 lalu. Banyak orang yang secara fisik sudah tua tapi masih aktif bekerja.

Contohnya di maskapai penerbangan nasional Australia, Qantas Airlines. Pulang pergi Jakarta - Sydney - Melbourne dengan pesawat ini saya melihat para pramugari dan pramugaranya sudah berumur. Mungkin sekitar 40 - 50 tahunan. Hal ini diakui oleh mereka ketika saya dalam pesawat Qantas tujuan Sydney - Jakarta. Lewat pengeras suara mereka kurang lebih berkata seperti ini, "Walaupun sudah tua tapi mereka (pramugari dan pramugara) masih cakep-cakep." Kalimat itu diucapkan saat menyambut para penumpang yang langsung disambut tawa oleh para penumpang, termasuk saya.

Selain pramugari dan pramugara Qantas, saya juga sempat berurusan dengan petugas transportasi umum di Bandara Internasional Melbourne yang lagi-lagi sudah berumur. Melihat fisiknya sih, saya taksir umurnya sekitar 60 tahunan. Meskipun sudah tua namun pria yang bernama Kevin ini masih cekatan melayani pelanggan. Saya hanya perlu menunjukkan alamat penginapan saya di Melbourne dan Kevin langsung menyarankan transportasi apa yang bisa mengantarkan saya langsung sampai ke depan penginapan. Tiket pun saya beli di dia. Atas rekomendasinya, saya naik Starbus Airport Shuttle.



Opa dan oma yang bertugas sebagai Melbourne's City Ambassadors di sekitaran Flinders Station.

Tidak berhenti sampai di situ. Saat saya jalan-jalan di pusat kota Melbourne saya melihat ada seorang wanita tua yang saya yakin umurnya sekitar 60 tahunan menjadi kasir di salah satu pusat perbelanjaan. Namun yang paling membuat saya takjub adalah melihat para opa dan oma yang mungkin berumur 60 - 70 tahunan menjadi Melbourne's City Ambassadors. Para opa dan oma yang memakai seragam merah ini berdiri di sekitaran pusat kota Melbourne sambil membawa peta. Mereka siap membantu para turis yang membutuhkan panduan jalan, keterangan dari suatu tempat atau sekedar bantuan memotret.

Saya pun sempat bertanya kepada 2 orang oma berbeda. Kepada yang pertama bertanya arah jalan dan kepada yang kedua bertanya tentang gedung yang saya lihat saat itu. Keduanya bisa menjelaskan dengan sangat baik dan ramah. Sedangkan kepada salah satu opa saya sempat minta tolong untuk difoto dengan background stasiun kereta api, Flinders Station. Angle fotonya kurang pas seperti yang saya inginkan, sih. Tapi saya yakin itu perihal selera saja bukan karena dia sudah sepuh ;p

Melihat mereka semua timbul harapan di hati saya. Semoga saat saya sudah tua saya bisa seperti mereka yang tetap aktif dan dihargai tenaga dan pikirannya. Yap, saya ingin sekali hidup saya tidak berhenti hanya karena saya tua :)

Find me at:
LINE: @psl7703h
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie


YouTube: yanilauwoie

Blog Sebelumnya:

Baca Juga:

Share:

0 komentar