My Travel Stories

Lots of memories I can't keep, that's why I write.

Powered by Blogger.
  • Home
  • Indonesia
  • Asia
  • Australia
  • Eropa
  • Amerika
  • Travel Tips
  • Itinerary
  • Portfolio
Cotton On

Selain DFO South Wharf, ada lagi nih, pusat perbelanjaan barang-barang branded harga murah di Melbourne, Australia. Namanya Spencer Outlet Centre. Dari kunjungan saya beberapa hari lalu saya sempat masuk ke beberapa toko, di antaranya Cotton On, Skechers, dan ShoeWarehouse. Saya pun dibuat tercengang oleh harga barang-barang yang mereka tawarkan.

Di toko brand asal Australia, Cotton On harga murah yang ditawarkan gila-gilaan. Knitwear dijual mulai dari harga 2 AUD. Begitu juga dengan tas yang dijual dengan harga sama. Selain itu ada T-Shirt yang harga awalnya 19.95 AUD dibanting harganya menjadi 3 AUD saja. Di toko ini ada juga sepatu sneakers dan pantofel Rubi (brand yang satu grup dengan Cotton On) yang dijual dengan harga 5 AUD. Sedangkan flat sandals Rubi dijual seharga 10 AUD untuk tiga sandal. 

Skechers

Harga miring juga saya temukan di toko sepatu Skechers. Brand asal Amerika Serikat ini memberikan potongan harga yang sulit ditolak. Banyak sepatu Skechers model sneakers yang dijual dengan harga 29-39 AUD saja. Kalau saja tidak ingat bahwa saya sudah membeli sepatu Skechers di DFO South Wharf, bisa dipastikan saya akan pulang dengan menenteng sepatu baru. Duh, sungguh cobaan yang luar biasa.

Baca Juga: Tempat Belanja Oleh-oleh di Melbourne, Australia

Di toko ShoeWarehouse yang saya masuki juga banyak sepatu branded yang harganya sudah dipotong habis-habisan. Contohnya sandal Hush Puppies yang harga awalnya 129.95 AUD dijual menjadi 29-39 AUD. Ada juga high heels shoes dari Clarks seharga 29 AUD padahal harga awalnya 129.95 AUD. Di sini saya juga menemukan brand sepatu asal Australia Grosby. Sepatu boots khusus winter dengan bahan bulu domba dijual dengan harga 29 AUD. Sedangkan sandalnya dijual seharga 19 AUD. Harga awal keduanya adalah 59.95 AUD.

ShoeWarehouse

Selain toko-toko tersebut, terdapat juga toko sepatu Fila, toko pakaian dalam asli Australia Bonds, toko peralatan olahraga dan traveling Kathmandu, toko jam Timeless Watches, dan beberapa toko brand-brand lain yang tidak bisa saya masuki satu per satu. Namun dari pengamatan sepintas, nyaris semua toko di sini memberikan potongan harga alias sale. 

Rata-rata barang yang di-sale adalah barang-barang penghabisan keluaran lama. Jadi siap-siap saja kalau tidak bisa menemukan nomor atau warna yang kita mau. Tapi kalau kita mau ngubek dan teliti memilih, kita bisa dapat barang bagus dengan harga murah. 

Baca Juga: Tempat Belanja Oleh-oleh di Sydney, Australia

Untuk urusan harga miring, saya bisa simpulkan outlet yang menempel dengan stasiun kereta Southern Cross Station di Spencer Street, Melbourne ini nggak kalah bersaing dengan DFO South Wharf. Tapi jumlah variasi brand yang berjualan masih lebih banyak di DFO South Wharf. 

Meskipun begitu, saya tetap merekomendasikan untuk datang ke outlet ini bagi yang ingin wisata belanja barang branded harga murah di Melbourne. Karena ada koleksi barang yang saya temukan di sini tapi tidak saya lihat di DFO South Wharf meskipun brand-nya sama. Cek situs Spencer Outlet Centre di sini untuk info lengkapnya. 


----------@yanilauwoie----------

Find me at:
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
LINE: @psl7703h

Blog Sebelumnya:
  • DFO, Tempat Belanja Barang-Barang Branded Harga Murah di Melbourne, Australia
  • Tempat Berburu Foto Daun-daun Musim Gugur Cantik di Melbourne, Australia.
  • Hanya Punya 1 Hari untuk Keliling Dublin, Irlandia? Ini 5 Tempat yang Wajib Dikunjungi
  • 5 Penyebab Visa Ditolak
  • Mudahnya Membuka Rekening Bank Australia Bagi Turis atau Pemilik Visa Visitor
Tahun ini saya merasakan musim gugur di Melbourne dan sekitarnya dengan waktu yang agak lama. Kurang lebih dua bulan dari total tiga bulan musim tersebut hadir. Karena durasi waktu yang agak lama tersebut, saya punya kesempatan untuk mengamati perubahan warna pepohonan di musim gugur. Ternyata tidak semua pohon memiliki daun yang mengalami perubahan warna cantik di musim gugur. 

Ada yang berubah dari hijau ke cokelat namun ada pula yang berubah dari hijau ke kuning dan merah terlebih dahulu sebelum menjadi cokelat. Nah, perubahan warna daun menjadi kuning atau merah inilah yang membuat pohon-pohon terlihat cantik. Pastinya cantik juga untuk difoto. Dari pengalaman saya berburu foto daun-daun musim gugur di Melbourne pada bulan Mei 2017, tiga tempat berikut wajib dikunjungi. 

1. Royal Botanic Gardens





Di lahan seluas 38 hektare ini banyak sekali hal menarik yang bisa dijelajahi. Mulai dari Tropical Glasshouse, National Herbarium of Victoria, Ian Potter Foundation Children's Garden, dan banyak lagi spot menarik lainnya. Namun karena saat itu saya sedang berburu foto dedaunan musim gugur, saya paling menikmati ketika berada di Garden Explorer Stop. Di sini terdapat pohon-pohon dengan warna daun kuning kemerahan. Plus, di bawah pohon-pohon terdapat dedaunan kering yang menyebar. Pas sekali dengan gambaran musim gugur yang ada di bayangan saya. Asyiknya lagi, di sini disediakan juga kursi-kursi kayu untuk kita menikmati keindahan suasana musim gugur. Namun sayangnya hari itu cuaca tidak mendukung. Hujan turun sehingga saya tidak bisa duduk lama-lama di kursi-kursi tersebut.

Alamat: Birdwood Avenue, Melbourne

Waktu buka: 7.30 - matahari terbenam
Tiket masuk: Gratis
Info lengkap: bisa kunjungi situsnya di sini 

2. Fitzroy Gardens






Di taman yang terletak di East Melbourne ini terdapat Cook's Cottage. Menurut brosur Fitzroy Gardens yang saya dapat dari visitor center, cottage yang merupakan memorial Captain James Cook (penjelajah pertama dari Inggris yang menginjakkan kakinya di Australia) ini adalah bangunan tertua di Australia karena cottage ini dibangun pada tahun 1755 di Yorkshire, Inggris dan dipindahkan ke Melbourne pada tahun 1934. Cottage ini merupakan salah satu daya tarik utama Fitzroy Gardens tapi bukan satu-satunya yang memesona dari taman ini. Pepohonan yang ada di sini juga menarik. Pasalnya, gugurnya dedaunan berwarna kuning yang memenuhi rumput berwarna hijau memberikan nuansa musim gugur yang berantakan namun cantik! 

Alamat: Wellington Parade, East Melbourne
Waktu buka: 24 jam (kecuali Cook's Cottage: 09.00 - 17.00)
Tiket masuk: Gratis (kecuali Cook's Cottage, bayar: 6.50 AUD)
Info lengkap: bisa kunjungi situsnya di sini 

3. Argyle Square






Dibandingkan Royal Botanic Gardens dan Fitzroy Gardens, tempat ini nggak ada apa-apanya. Hanya ada pepohonan dan kursi-kursi untuk duduk-duduk. Karena memang konsepnya bukan taman, melainkan square. Tapi bukan berarti di sini kita tidak bisa mendapatkan pemandangan musim gugur yang cantik. Justru di sinilah saya menemukan daun-daun berwarna merah yang jumlahnya cukup banyak. Di square ini juga banyak burung berkeliaran yang membuatnya menjadi objek yang menarik juga untuk difoto. 


Alamat: Di antara Lygon Street dan Cardigan Street, Carlton.
Waktu buka: 24 jam
Tiket masuk: Gratis  


Selain ketiga tempat tersebut di atas, pohon-pohon dengan daun-daun berwarna kuning atau kemerahan juga bisa ditemui di pinggir Sungai Yarra dekat Federation Square. Lalu ada juga di Lincoln Square, yang berada di antara jalan Swanston Street dan Lincoln Square Street. Di sini daun-daunnya berubah kuning. Sama halnya dengan daun-daun di pinggir jalan yang ada di Victoria Parade/ Victoria Street, dekat dengan lampu merah, pemberhentian tram stop 11.

Saya yakin, selain lokasi-lokasi tersebut, masih banyak tempat untuk berburu foto daun-daun musim gugur cantik di Melbourne dan sekitarnya. Untuk yang tahu lokasi lainnya, boleh share di kolom komentar, ya... :) 


----------@yanilauwoie----------

Find me at:
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
LINE: @psl7703h

Blog Sebelumnya:


  • Hanya Punya 1 Hari untuk Keliling Dublin, Irlandia? Ini 5 Tempat yang Wajib Dikunjungi
  • DFO, Tempat Belanja Barang-Barang Branded Harga Murah di Melbourne, Australia
  • 5 Penyebab Visa Ditolak
  • Mudahnya Membuka Rekening Bank Australia Bagi Turis atau Pemilik Visa Visitor
  • Nonton di Bioskop di Australia, Nggak Ada Nomor Kursinya
Dublin punya banyak tempat wisata yang letaknya di pusat kota. Ini tentu sangat memudahkan bila kita tidak punya banyak waktu untuk menjelajahi ibukota Republik Irlandia ini. Nah, kalau hanya punya waktu 24 jam di Dublin, ini lima tempat yang tidak boleh dilewatkan. Berdasarkan pengalaman saya, kelima tempat wajib kunjung di Dublin ini bisa didatangi dengan berjalan kaki. 

1. Dublin Castle



Castle ini adalah pusat pemerintahan Republik Irlandia namun juga terbuka untuk wisatawan. Siapkan waktu sekitar 1 jam untuk keliling castle yang dibangun pada masa pemerintahan King John of England pada tahun 1204 ini. Tur keliling castle dengan biaya 10 Euro ini akan memberikan pengetahuan sejarah Irlandia dan Dublin Castle itu sendiri. Selain itu, mata akan dibuat terbelalak dengan ruangan-ruangan dan berbagai koleksi yang ada di dalam castle.

2. Dublinia + Christ Church Cathedral



Di museum ini tersimpan sejarah tentang kedatangan dan kekuasaan bangsa Viking di Irlandia. Jangan bayangkan bentuk museum yang membosankan karena museum ini bisa mengemas informasi-informasi penting dengan cara interaktif. Museum ini akan menyambungkan kita pada Christ Church Cathedral, gereja yang dibangun oleh Raja Dublin berkebangsaan Viking, Sitruic Silkbeard pada tahun 1030. Siapkan uang 9.50 Euro untuk masuk Dublinia dan 6.50 Euro untuk masuk Christ Church Cathedral, atau bisa juga membeli tiket terusan dengan harga 14.50 Euro.

3. Trinity College



Didirikan pada tahun 1592 oleh Queen Elizabeth I menjadikan Trinity College menjadi universitas tertua di Irlandia. Di sini, terdapat perpustakaan bernama Trinity College Library yang menyimpan 6 juta koleksi. Koleksi yang paling terkenal adalah The Book of Kells. The Book of Kells adalah naskah yang berisi empat injil dari Perjanjian Baru Alkitab. Umurnya sudah sangat tua karena dibuat sekitar tahun 800-an oleh para Biarawan yang berasal dari Iona, Skotlandia. Untuk bisa masuk ke perpustakaan dan melihat The Book of Kells, pengunjung harus membayar 10 – 13 Euro, tergantung hari apa kita berkunjung.

Baca Juga: Dublin, Kota Nyaman Untuk Solo Traveler

4. General Post Office (GPO)



Pembangunan gedung yang mengadaptasi arsitektur Yunani kuno ini dimulai pada 12 Agustus 1814 dan resmi digunakan sebagai kantor pos sejak 6 Januari 1818. Pendirian gedung ini memang bukan ditujukan untuk menjadi tempat wisata namun bentuk bangunannya yang menggunakan konsep portico (beranda dengan tiang-tiang yang sangat tinggi) membuat gedung ini menarik banyak wisatawan untuk berfoto di depannya.

5. Temple Bar




Datanglah ke sini pada malam hari, ketika sudah lelah jalan-jalan seharian. Kita akan berenergi kembali di area yang bisa dibilang area gaulnya Dublin. Di sini, berderet pub dan kafe yang bukan hanya menyajikan berbagai makanan dan minuman namun juga berbagai pertunjukan live music. Pilih pub yang menawarkan pertunjukan musik lokal Irlandia. Folk music yang dimainkan membuat saya terus terkenang perjalanan saya di Irlandia. 

Baca Juga: Tempat Belanja Oleh-oleh di Dublin, Irlandia

Tulisan saya ini telah diterbitkan di situs WomanTalk.


----------@yanilauwoie----------

Find me at:
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
LINE: @psl7703h

Blog Sebelumnya:
  • DFO, Tempat Belanja Barang-Barang Branded Harga Murah di Melbourne, Australia
  • 5 Penyebab Visa Ditolak
  • Mudahnya Membuka Rekening Bank Australia Bagi Turis atau Pemilik Visa Visitor
  • Nonton di Bioskop di Australia, Nggak Ada Nomor Kursinya
Newer Posts Older Posts Home

My Travel Book

My Travel Book
Baca yuk, kisah perjalanan saya di 20 negara!

My Travel Videos

Connect with Me

Total Pageviews

Categories

Amerika Serikat Australia Belanda Belgia Ceko Denmark Hong Kong Indonesia Inggris Irlandia Italia Jepang Jerman Korea Selatan Macau Malaysia Prancis Singapura Skotlandia Spanyol Thailand Vietnam

Blog Archive

  • ►  2025 (4)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2024 (12)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2023 (7)
    • ►  December (3)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2022 (6)
    • ►  October (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2021 (19)
    • ►  December (2)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (3)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2020 (4)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2019 (51)
    • ►  December (4)
    • ►  November (3)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (4)
    • ►  July (3)
    • ►  June (5)
    • ►  May (4)
    • ►  April (5)
    • ►  March (10)
    • ►  February (4)
    • ►  January (4)
  • ►  2018 (30)
    • ►  December (8)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (5)
    • ►  February (4)
    • ►  January (3)
  • ▼  2017 (60)
    • ►  December (6)
    • ►  November (4)
    • ►  October (5)
    • ►  September (8)
    • ►  August (5)
    • ►  July (2)
    • ▼  June (3)
      • Ingin Belanja Barang-barang Branded Harga Murah di...
      • Tempat-tempat Berburu Foto Daun-daun Musim Gugur C...
      • Hanya Punya 1 Hari untuk Keliling Dublin, Irlandia...
    • ►  May (8)
    • ►  April (9)
    • ►  March (2)
    • ►  February (4)
    • ►  January (4)
  • ►  2016 (51)
    • ►  December (6)
    • ►  November (3)
    • ►  October (5)
    • ►  September (4)
    • ►  August (4)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (6)
    • ►  April (5)
    • ►  March (4)
    • ►  February (4)
    • ►  January (6)
  • ►  2015 (51)
    • ►  December (7)
    • ►  November (4)
    • ►  October (3)
    • ►  September (3)
    • ►  August (4)
    • ►  July (4)
    • ►  June (4)
    • ►  May (6)
    • ►  April (3)
    • ►  March (6)
    • ►  February (4)
    • ►  January (3)
  • ►  2014 (51)
    • ►  December (6)
    • ►  November (1)
    • ►  October (3)
    • ►  September (2)
    • ►  August (6)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (5)
    • ►  April (4)
    • ►  March (5)
    • ►  February (5)
    • ►  January (6)
  • ►  2013 (13)
    • ►  December (5)
    • ►  November (2)
    • ►  October (6)

Search a Best Deal Hotel

Booking.com

Translate

Booking.com

FOLLOW ME @ INSTAGRAM

Most Read

  • 10 Info Tentang Kartu Myki, Alat Bayar Transportasi di Melbourne, Australia
  • 6 Rekomendasi Oleh-oleh dari Edinburgh, Skotlandia dan Kisaran Harganya
  • 8 Tip Naik Tram di Melbourne, Australia
  • My 2018 Highlights

About Me

Hi, I'm Yani. I have 15 years experience working in the media industry. Despite my ability to write various topics, my biggest passion is to write travel stories. By writing travel stories, I combine my two favourite things; travelling and writing. All the content in this blog are mine otherwise is stated. Feel free to contact me if you have questions or collaboration proposal :)

Contact Me

Name

Email *

Message *

Copyright © 2016 My Travel Stories. Created by OddThemes & VineThemes