Cotton On
Selain DFO South Wharf, ada lagi nih, pusat perbelanjaan barang-barang branded harga murah di Melbourne, Australia. Namanya Spencer Outlet Centre. Dari kunjungan saya beberapa hari lalu saya sempat masuk ke beberapa toko, di antaranya Cotton On, Skechers, dan ShoeWarehouse. Saya pun dibuat tercengang oleh harga barang-barang yang mereka tawarkan.
Di toko brand asal Australia, Cotton On harga murah yang ditawarkan gila-gilaan. Knitwear dijual mulai dari harga 2 AUD. Begitu juga dengan tas yang dijual dengan harga sama. Selain itu ada T-Shirt yang harga awalnya 19.95 AUD dibanting harganya menjadi 3 AUD saja. Di toko ini ada juga sepatu sneakers dan pantofel Rubi (brand yang satu grup dengan Cotton On) yang dijual dengan harga 5 AUD. Sedangkan flat sandals Rubi dijual seharga 10 AUD untuk tiga sandal.
Skechers
Harga miring juga saya temukan di toko sepatu Skechers. Brand asal Amerika Serikat ini memberikan potongan harga yang sulit ditolak. Banyak sepatu Skechers model sneakers yang dijual dengan harga 29-39 AUD saja. Kalau saja tidak ingat bahwa saya sudah membeli sepatu Skechers di DFO South Wharf, bisa dipastikan saya akan pulang dengan menenteng sepatu baru. Duh, sungguh cobaan yang luar biasa.
Di toko ShoeWarehouse yang saya masuki juga banyak sepatu branded yang harganya sudah dipotong habis-habisan. Contohnya sandal Hush Puppies yang harga awalnya 129.95 AUD dijual menjadi 29-39 AUD. Ada juga high heels shoes dari Clarks seharga 29 AUD padahal harga awalnya 129.95 AUD. Di sini saya juga menemukan brand sepatu asal Australia Grosby. Sepatu boots khusus winter dengan bahan bulu domba dijual dengan harga 29 AUD. Sedangkan sandalnya dijual seharga 19 AUD. Harga awal keduanya adalah 59.95 AUD.
ShoeWarehouse
Selain toko-toko tersebut, terdapat juga toko sepatu Fila, toko pakaian dalam asli Australia Bonds, toko peralatan olahraga dan traveling Kathmandu, toko jam Timeless Watches, dan beberapa toko brand-brand lain yang tidak bisa saya masuki satu per satu. Namun dari pengamatan sepintas, nyaris semua toko di sini memberikan potongan harga alias sale.
Rata-rata barang yang di-sale adalah barang-barang penghabisan keluaran lama. Jadi siap-siap saja kalau tidak bisa menemukan nomor atau warna yang kita mau. Tapi kalau kita mau ngubek dan teliti memilih, kita bisa dapat barang bagus dengan harga murah.
Untuk urusan harga miring, saya bisa simpulkan outlet yang menempel dengan stasiun kereta Southern Cross Station di Spencer Street, Melbourne ini nggak kalah bersaing dengan DFO South Wharf. Tapi jumlah variasi brand yang berjualan masih lebih banyak di DFO South Wharf.
Meskipun begitu, saya tetap merekomendasikan untuk datang ke outlet ini bagi yang ingin wisata belanja barang branded harga murah di Melbourne. Karena ada koleksi barang yang saya temukan di sini tapi tidak saya lihat di DFO South Wharf meskipun brand-nya sama. Cek situs Spencer Outlet Centre di sini untuk info lengkapnya.
----------@yanilauwoie----------
LINE: @psl7703h
Blog Sebelumnya:
Tahun ini saya merasakan musim gugur di Melbourne dan sekitarnya dengan waktu yang agak lama. Kurang lebih dua bulan dari total tiga bulan musim tersebut hadir. Karena durasi waktu yang agak lama tersebut, saya punya kesempatan untuk mengamati perubahan warna pepohonan di musim gugur. Ternyata tidak semua pohon memiliki daun yang mengalami perubahan warna cantik di musim gugur.
Ada yang berubah dari hijau ke cokelat namun ada pula yang berubah dari hijau ke kuning dan merah terlebih dahulu sebelum menjadi cokelat. Nah, perubahan warna daun menjadi kuning atau merah inilah yang membuat pohon-pohon terlihat cantik. Pastinya cantik juga untuk difoto. Dari pengalaman saya berburu foto daun-daun musim gugur di Melbourne pada bulan Mei 2017, tiga tempat berikut wajib dikunjungi.
1. Royal Botanic Gardens
Di lahan seluas 38 hektare ini banyak sekali hal menarik yang bisa dijelajahi. Mulai dari Tropical Glasshouse, National Herbarium of Victoria, Ian Potter Foundation Children's Garden, dan banyak lagi spot menarik lainnya. Namun karena saat itu saya sedang berburu foto dedaunan musim gugur, saya paling menikmati ketika berada di Garden Explorer Stop. Di sini terdapat pohon-pohon dengan warna daun kuning kemerahan. Plus, di bawah pohon-pohon terdapat dedaunan kering yang menyebar. Pas sekali dengan gambaran musim gugur yang ada di bayangan saya. Asyiknya lagi, di sini disediakan juga kursi-kursi kayu untuk kita menikmati keindahan suasana musim gugur. Namun sayangnya hari itu cuaca tidak mendukung. Hujan turun sehingga saya tidak bisa duduk lama-lama di kursi-kursi tersebut.
Alamat: Birdwood Avenue, Melbourne
Waktu buka: 7.30 - matahari terbenam
Tiket masuk: Gratis
Info lengkap: bisa kunjungi situsnya di sini
Di taman yang terletak di East Melbourne ini terdapat Cook's Cottage. Menurut brosur Fitzroy Gardens yang saya dapat dari visitor center, cottage yang merupakan memorial Captain James Cook (penjelajah pertama dari Inggris yang menginjakkan kakinya di Australia) ini adalah bangunan tertua di Australia karena cottage ini dibangun pada tahun 1755 di Yorkshire, Inggris dan dipindahkan ke Melbourne pada tahun 1934. Cottage ini merupakan salah satu daya tarik utama Fitzroy Gardens tapi bukan satu-satunya yang memesona dari taman ini. Pepohonan yang ada di sini juga menarik. Pasalnya, gugurnya dedaunan berwarna kuning yang memenuhi rumput berwarna hijau memberikan nuansa musim gugur yang berantakan namun cantik!
Alamat: Wellington Parade, East Melbourne
Waktu buka: 24 jam (kecuali Cook's Cottage: 09.00 - 17.00)
Tiket masuk: Gratis (kecuali Cook's Cottage, bayar: 6.50 AUD)
Info lengkap: bisa kunjungi situsnya di sini
3. Argyle Square
Dibandingkan Royal Botanic Gardens dan Fitzroy Gardens, tempat ini nggak ada apa-apanya. Hanya ada pepohonan dan kursi-kursi untuk duduk-duduk. Karena memang konsepnya bukan taman, melainkan square. Tapi bukan berarti di sini kita tidak bisa mendapatkan pemandangan musim gugur yang cantik. Justru di sinilah saya menemukan daun-daun berwarna merah yang jumlahnya cukup banyak. Di square ini juga banyak burung berkeliaran yang membuatnya menjadi objek yang menarik juga untuk difoto.
Alamat: Di antara Lygon Street dan Cardigan Street, Carlton.
Waktu buka: 24 jam
Tiket masuk: Gratis
Selain ketiga tempat tersebut di atas, pohon-pohon dengan daun-daun berwarna kuning atau kemerahan juga bisa ditemui di pinggir Sungai Yarra dekat Federation Square. Lalu ada juga di Lincoln Square, yang berada di antara jalan Swanston Street dan Lincoln Square Street. Di sini daun-daunnya berubah kuning. Sama halnya dengan daun-daun di pinggir jalan yang ada di Victoria Parade/ Victoria Street, dekat dengan lampu merah, pemberhentian tram stop 11.
Saya yakin, selain lokasi-lokasi tersebut, masih banyak tempat untuk berburu foto daun-daun musim gugur cantik di Melbourne dan sekitarnya. Untuk yang tahu lokasi lainnya, boleh share di kolom komentar, ya... :)
----------@yanilauwoie----------
Find me at:
LINE: @psl7703h
Blog Sebelumnya:
Dublin
punya banyak tempat wisata yang letaknya di pusat kota. Ini tentu
sangat memudahkan bila kita tidak punya banyak waktu untuk
menjelajahi ibukota Republik Irlandia ini. Nah, kalau hanya
punya waktu 24 jam di Dublin, ini lima tempat yang tidak boleh dilewatkan. Berdasarkan pengalaman saya, kelima tempat wajib kunjung di Dublin ini bisa didatangi dengan berjalan kaki.
1. Dublin Castle
Castle
ini adalah pusat pemerintahan Republik Irlandia namun juga terbuka
untuk wisatawan. Siapkan waktu sekitar 1 jam untuk keliling castle
yang dibangun pada masa pemerintahan King John of England pada tahun
1204 ini. Tur keliling castle dengan biaya 10 Euro ini akan
memberikan pengetahuan sejarah Irlandia dan Dublin Castle itu
sendiri. Selain itu, mata akan dibuat terbelalak dengan
ruangan-ruangan dan berbagai koleksi yang ada di dalam castle.
2. Dublinia + Christ Church Cathedral
Di
museum ini tersimpan sejarah tentang kedatangan dan kekuasaan bangsa
Viking di Irlandia. Jangan bayangkan bentuk museum yang membosankan
karena museum ini bisa mengemas informasi-informasi penting dengan
cara interaktif. Museum ini akan menyambungkan kita pada Christ
Church Cathedral, gereja yang dibangun oleh Raja Dublin berkebangsaan
Viking, Sitruic Silkbeard pada tahun 1030. Siapkan uang 9.50 Euro
untuk masuk Dublinia dan 6.50 Euro untuk masuk Christ Church
Cathedral, atau bisa juga membeli tiket terusan dengan harga 14.50
Euro.
3. Trinity College
Didirikan
pada tahun 1592 oleh Queen Elizabeth I menjadikan Trinity College
menjadi universitas tertua di Irlandia. Di
sini, terdapat perpustakaan bernama Trinity College Library
yang menyimpan 6 juta
koleksi. Koleksi yang paling terkenal adalah The
Book of Kells. The Book of Kells adalah naskah yang berisi empat
injil dari Perjanjian Baru Alkitab. Umurnya sudah sangat tua karena
dibuat sekitar tahun 800-an oleh para Biarawan yang
berasal dari Iona,
Skotlandia. Untuk bisa
masuk ke perpustakaan dan melihat The Book of Kells, pengunjung harus
membayar 10 – 13 Euro, tergantung hari apa kita berkunjung.
4. General Post Office (GPO)
Pembangunan
gedung
yang mengadaptasi arsitektur Yunani kuno ini
dimulai pada 12 Agustus 1814 dan resmi digunakan sebagai kantor pos
sejak 6 Januari 1818. Pendirian
gedung
ini memang bukan ditujukan untuk menjadi
tempat
wisata namun bentuk bangunannya yang
menggunakan konsep portico (beranda
dengan tiang-tiang yang sangat tinggi)
membuat gedung ini menarik banyak wisatawan untuk berfoto di
depannya.
5. Temple Bar
Datanglah
ke sini pada malam hari, ketika sudah lelah jalan-jalan
seharian. Kita akan berenergi kembali di area yang bisa
dibilang area gaulnya Dublin. Di sini, berderet pub dan kafe yang
bukan hanya menyajikan berbagai makanan dan minuman namun juga
berbagai pertunjukan live music. Pilih pub yang menawarkan
pertunjukan musik lokal Irlandia. Folk music yang dimainkan membuat saya terus terkenang perjalanan saya di Irlandia.
Tulisan saya ini telah diterbitkan di situs WomanTalk.
----------@yanilauwoie----------
Find me at:
LINE: @psl7703h
Blog Sebelumnya: