My Travel Stories

Lots of memories I can't keep, that's why I write.

Powered by Blogger.
  • Home
  • Indonesia
  • Asia
  • Australia
  • Eropa
  • Amerika
  • Travel Tips
  • Itinerary
  • Portfolio


Salah satu yang saya sukai dari Melbourne, Australia adalah transportasinya yang teratur dan memiliki jadwal yang nyaris pasti. Selain mempermudah saya dalam bepergian, mudah juga dalam memperhitungkan waktu. Ditambah lagi, pemerintah kota Melbourne juga mengeluarkan peraturan bahwa kita tidak harus bayar alias gratis bila naik dan turun tram di wilayah CBD. Alhasil tram adalah salah satu transportasi publik yang saya sukai selama berada di Melbourne.

Dari pengalaman bolak-balik naik tram, ada beberapa tip naik tram di Melbourne yang bisa saya bagi untuk kelancaran dan kenyamanan berkendara dengan tram. Berikut beberapa tipnya: 

1. Siapkan kartu myki yang sudah terisi. Semua transportasi di Melbourne, baik itu tram, bus maupun kereta tidak menerima pembayaran dengan uang tunai. Semua sistem pembayaran dilakukan dengan menggunakan kartu myki. Kecuali kita naik dan turun tram di wilayah CBD atau di area free tram zone maka kita harus membayar perjalanan kita dengan tram melalui kartu myki. Gambaran mudahnya adalah seperti menggunakan kartu e-Toll saat mau bayar tol di Jakarta, kita hanya perlu men-tap di mesin untuk melakukan pembayaran. Begitu juga dengan tram ini. Kita perlu tap on (saat naik) dan tap off (saat turun) tram melalui mesin-mesin yang mereka sediakan di dekat pintu tram. 

Baca Juga: 10 Info Menggunakan Kartu Myki, Alat Bayar Transportasi di Melbourne, Australia


2. Cek jadwal tram di situs Public Transport Victoria. Di sini tersedia rute dan jadwal/timetables tram sehingga kita bisa menyesuaikan transportasi bepergian sesuai dengan rute dan jadwal kedatangan tram. Alternatif lain, saya biasa mengetik lokasi asal dan tujuan saya di google, lalu google akan memberikan alternatif menuju tempat tersebut termasuk pilihan tram yang bisa saya naiki. Selain itu, di pemberhentian-pemberhentian tram di area pusat kota biasanya (tapi tidak semua) terdapat peta rute tram dan monitor kecil yang berisi keterangan waktu kedatangan tram.


3. Tunggu di halte/pemberhentian. Tram hanya berhenti di tempat-tempat pemberhentian yang sudah ditentukan. Jadi kita hanya bisa naik atau turun tram di pemberhentian-pemberhentian tersebut.  

4. Jangan duduk di kursi prioritas. Namanya juga kursi prioritas pasti yang diutamakan adalah yang membutuhkan seperti orangtua, orang sakit, atau ibu hamil. Meskipun kadang gatal melihat kursi prioritas yang kosong sebaiknya kita tidak mendudukinya karena apabila ada pengecekan secara random oleh petugas dan kita terlihat menempati kursi prioritas sementara ada orang lain yang lebih berhak duduk di situ dan orang tersebut kebetulan berdiri maka kita akan kena denda. Jadi amannya sih, mending jangan diduduki sama sekali. 



5. Perhatikan sign pemberhentian. Di bagian atas dalam tram terdapat sign board yang memberikan petunjuk pemberhentian selanjutnya dan pemberhentian saat itu. Perhatikan sign tersebut untuk memastikan tidak akan kelewatan stop pemberhentian. Biasanya selain sign board, akan ada juga pengumuman melalui pengeras suara. Namun tidak semua tram mengumumkan pemberhentian melalui pengeras suara, jadi amannya lihat saja sign board di dalam tram.      



Lihat tulisan "This stop is William?" Nah itu sign board-nya.

6. Siap-siap di dekat pintu ketika akan turun. Tram tidak pernah berhenti lama. Begitu penumpang yang di dalam tram turun dan yang di luar tram naik maka tram akan langsung jalan. Rata-rata semuanya dalam hitungan puluhan detik atau sampai satu menit, tergantung tingkat keramaian saat itu. Karena itu amannya, begitu sign board sudah menunjukkan pemberhentian selanjutnya adalah pemberhentian yang kita tuju sebaiknya kita langsung berjalan mendekati pintu keluar tram. Terutama di jam masuk dan pulang kantor, tram akan sangat luar biasa penuh, jadi pastikan kita berada di posisi yang mudah keluar daripada kita terbawa di pemberhentian selanjutnya karena terlambat keluar tram.  

7. Jangan lupa tekan tombol stop untuk berhenti. Dapat dipastikan semua tram yang beroperasi di area CBD akan berhenti di setiap halte/pemberhentian. Namun tidak demikian halnya untuk yang di luar CBD. Saya pernah dua kali kebablasan satu pemberhentian karena lupa menekan tombol stop. Saat itu saya sedang berada di luar pusat kota Melbourne. Keseringan jalan-jalan di pusat kota, saya berasumsi tram ini akan berhenti di setiap pemberhentian, ternyata saya salah. Kebablasan, deh! Lalu dimanakah tombol stop ini berada? Tombol-tombol stop biasanya berada di tiang-tiang yang berada di sekitaran kursi dan pintu tram. Kita bisa menekan tombol stop saat tram mendekati pemberhentian yang kita tuju.  

8. Tetap waspada. Saya pribadi tidak pernah mengalami kecopetan atau pencurian ketika di dalam tram. Tidak pernah juga melihat aksi copet di dalam tram. Alhamdulillah selama ini aman-aman saja menggunakan tram. Namun bukan berarti jadi bisa santai. Saya percaya di mana-mana sifat manusia sama. Ada yang baik dan tidak baik. Jadi kewaspadaan tetap harus dijaga. 


----------@yanilauwoie----------

Find me at:
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
LINE: @psl7703h


Blog Sebelumnya:

  • Kenapa Paspor BCA Tidak Bisa Dipakai Belanja di Melbourne, Australia? Ini Penjelasannya
  • Ingin Belanja Barang-barang Branded Harga Murah di Melbourne? Datang ke Spencer Outlet Centre
  • DFO, Tempat Belanja Barang-Barang Branded Harga Murah di Melbourne, Australia
  • Tempat Berburu Foto Daun-daun Musim Gugur Cantik di Melbourne, Australia.
  • Hanya Punya 1 Hari untuk Keliling Dublin, Irlandia? Ini 5 Tempat yang Wajib Dikunjungi


Sebenarnya saya paling malas menggunakan kartu (baik itu debit maupun kredit) ketika sedang bepergian ke luar Indonesia. Pasalnya harga jual mata uang asing oleh bank selalu lebih mahal daripada ketika saya menukarkan mata uang tersebut di money changer-money changer Indonesia. Namun ketika saya kehabisan uang cash tentu menggunakan kartu adalah pilihan yang terbaik.

Saya memiliki dua jenis kartu debit yang aktif, yaitu kartu debit Mandiri dan Paspor BCA. Maka kedua kartu tersebutlah yang saya bawa ke Melbourne, Australia. Tapi sayangnya tidak semuanya bisa saya gunakan untuk belanja di Melbourne. Dari kedua kartu tersebut, Paspor BCA tidak bisa digunakan belanja di Melbourne, Australia. 

Saya sudah mencoba menggesek kartu Paspor BCA di beberapa pusat perbelanjaan dan toko di Melbourne sepanjang April - Juni. Mulai dari departemen store Target, supermarket Coles, Aldi, Woolworths, toko Rip Curl, Cotton On, dan Fossil menolak kartu ini. 

Selain itu, kartu Paspor BCA juga tidak bisa saya gunakan di mesin pembayaran di Swanston Medical Centre dan mesin isi ulang/ top up kartu myki. Notifikasi "rejected" atau "declined" selalu keluar dari mesin-mesin di tempat-tempat tersebut. Satu-satunya yang sukses saya bayar dengan menggesek kartu Paspor BCA adalah pembayaran short course saya di RMIT University. 

Baca Juga: Tempat Belanja Murah di Melbourne, Australia

Mesin-mesin pembayaran yang menolak tersebut memang tidak memiliki logo Maestro dan Cirrus-nya BCA melainkan logo Visa dan Mastercard. Tapi saya berasumsi seharusnya itu bukan masalah. Bukankah Maestro dan Cirrus bagian dari Mastercard? 

Karena penasaran, saya pun menyambangi cabang BCA yang ada di Gading Serpong, Tangerang pada awal Juli. Seorang petugas wanita menjelaskan kepada saya bahwa kalau kartunya tidak bisa digesek kemungkinan ada masalah dengan chip-nya. Tapi kemudian dia bertanya apakah saya bisa menggunakan kartu ini di atm? Saya jawab bisa. Bukan hanya di ATM Indonesia, saya juga bisa mengambil uang di ATM Bank Commonwealth di Melbourne yang memiliki logo Maestro dan Cirrus. Dari situ kami berkesimpulan bahwa masalahnya bukan pada chip.

Lalu petugas tersebut menambahkan, "Kalaupun masalahnya ada pada chip. Ibu harus ganti dengan kartu yang baru. Dan kartu Paspor BCA jenis baru belum bisa dipakai belanja di luar negeri." Belum bisa dipakai karena sedang dalam tahap pengembangan.

Baca Juga: Mudahnya Membuka Rekening Bank Australia Bagi Turis atau Pemilik Visa Visitor

Hmm... Kalau masalahnya bukan di chip, lalu kira-kira di mana? Sang petugas menduga di mesin-mesin pembayaran yang saya gunakan tersebut tidak ada logo Maestro dan Cirrus-nya sehingga kartu Paspor BCA tidak bisa dipakai. Lalu saya bertanya kepadanya, "Bukankah Maestro dan Cirrus itu bagian dari Mastercard? Kenapa tidak bisa dipakai di mesin yang ada logo Mastercard-nya?" Sang petugas menjawab sambil tersenyum, "Kalau itu saya kurang tahu, Bu."

Well, inti dari tulisan ini bukan ingin menjelekkan karena toh, saya juga nasabah BCA. Tulisan ini sekadar info bahwa kita tidak bisa berbelanja menggunakan kartu Paspor BCA di Melbourne karena bisa dikatakan nyaris tidak ada pusat perbelanjaan di Melbourne yang mesin pembayarannya menerima kartu berlogo Maestro dan Cirrus. 

Ada yang pernah punya pengalaman sama dalam memakai kartu Paspor BCA di luar negeri? Terutama untuk belanja. Share pengalamannya, ya...

----------@yanilauwoie----------

Find me at:
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
LINE: @psl7703h

Blog Sebelumnya:

  • Ingin Belanja Barang-barang Branded Harga Murah di Melbourne? Datang ke Spencer Outlet Centre
  • DFO, Tempat Belanja Barang-Barang Branded Harga Murah di Melbourne, Australia
  • Tempat Berburu Foto Daun-daun Musim Gugur Cantik di Melbourne, Australia.
  • Hanya Punya 1 Hari untuk Keliling Dublin, Irlandia? Ini 5 Tempat yang Wajib Dikunjungi
  • 5 Penyebab Visa Ditolak
Newer Posts Older Posts Home

My Travel Book

My Travel Book
Baca yuk, kisah perjalanan saya di 20 negara!

My Travel Videos

Connect with Me

Total Pageviews

Categories

Amerika Serikat Australia Belanda Belgia Ceko Denmark Hong Kong Indonesia Inggris Irlandia Italia Jepang Jerman Korea Selatan Macau Malaysia Prancis Singapura Skotlandia Spanyol Thailand Vietnam

Blog Archive

  • ►  2025 (4)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2024 (12)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2023 (7)
    • ►  December (3)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2022 (6)
    • ►  October (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2021 (19)
    • ►  December (2)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (3)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2020 (4)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2019 (51)
    • ►  December (4)
    • ►  November (3)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (4)
    • ►  July (3)
    • ►  June (5)
    • ►  May (4)
    • ►  April (5)
    • ►  March (10)
    • ►  February (4)
    • ►  January (4)
  • ►  2018 (30)
    • ►  December (8)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (5)
    • ►  February (4)
    • ►  January (3)
  • ▼  2017 (60)
    • ►  December (6)
    • ►  November (4)
    • ►  October (5)
    • ►  September (8)
    • ►  August (5)
    • ▼  July (2)
      • 8 Tip Naik Tram di Melbourne, Australia
      • Kenapa Paspor BCA Tidak Bisa Dipakai Belanja di Me...
    • ►  June (3)
    • ►  May (8)
    • ►  April (9)
    • ►  March (2)
    • ►  February (4)
    • ►  January (4)
  • ►  2016 (51)
    • ►  December (6)
    • ►  November (3)
    • ►  October (5)
    • ►  September (4)
    • ►  August (4)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (6)
    • ►  April (5)
    • ►  March (4)
    • ►  February (4)
    • ►  January (6)
  • ►  2015 (51)
    • ►  December (7)
    • ►  November (4)
    • ►  October (3)
    • ►  September (3)
    • ►  August (4)
    • ►  July (4)
    • ►  June (4)
    • ►  May (6)
    • ►  April (3)
    • ►  March (6)
    • ►  February (4)
    • ►  January (3)
  • ►  2014 (51)
    • ►  December (6)
    • ►  November (1)
    • ►  October (3)
    • ►  September (2)
    • ►  August (6)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (5)
    • ►  April (4)
    • ►  March (5)
    • ►  February (5)
    • ►  January (6)
  • ►  2013 (13)
    • ►  December (5)
    • ►  November (2)
    • ►  October (6)

Search a Best Deal Hotel

Booking.com

Translate

Booking.com

FOLLOW ME @ INSTAGRAM

Most Read

  • 10 Info Tentang Kartu Myki, Alat Bayar Transportasi di Melbourne, Australia
  • 6 Rekomendasi Oleh-oleh dari Edinburgh, Skotlandia dan Kisaran Harganya
  • 8 Tip Naik Tram di Melbourne, Australia
  • My 2018 Highlights

About Me

Hi, I'm Yani. I have 15 years experience working in the media industry. Despite my ability to write various topics, my biggest passion is to write travel stories. By writing travel stories, I combine my two favourite things; travelling and writing. All the content in this blog are mine otherwise is stated. Feel free to contact me if you have questions or collaboration proposal :)

Contact Me

Name

Email *

Message *

Copyright © 2016 My Travel Stories. Created by OddThemes & VineThemes