EuroTrip: Locker Rent Bikin Panik

Harus beradaptasi dengan teknologi dalam waktu singkat tentu bukan perkara mudah. Meskipun saya sudah mengikuti semua step by step-nya dengan baik dan benar, tidak menjamin saya tidak mengalami gaptek. Ini terbukti ketika saya harus menyewa loker di Berlin, Jerman.

Saya, Feny dan Mira, tidak berani membawa passport kemana-mana saat bepergian di Eropa. Alasannya, kami takut kecopetan! Nggak kebayang deh, bila sampai passport dicopet. Bisa menghambat perjalanan dan bahkan kepulangan ke Indonesia. Karena itu, saat bepergian kami hanya membawa fotokopian passport dan visa sementara aslinya kami tinggal di hostel.

Untungnya, hostel kami di Berlin, Jerman, One80 Degrees Hostel memiliki fasilitas penyewaan loker. Pilihan lokernya pun banyak, ada loker kecil yang hanya cukup untuk menyimpan dokumen, seperti passport, loker sedang untuk koper berukuran kecil sampai sedang dan loker besar untuk koper besar. Harga sewanya variatif, mulai 1,50 - 8 Euro, tergantung dari ukuran loker dan durasi penyewaan (6 jam, 12 jam atau 24 jam).

Awalnya saya berpikir petugas hostel lah yang akan mengurus perihal penyewaan loker ini dan saya hanya tinggal bayar. Namun ternyata saya salah. Loker-loker ini adalah mesin otomatis dan kita harus menjalani semua prosedur penyewaan itu sendiri. Memang sih, di dekat loker ini ada deretan instruksi dan kami pun sempat dijelaskan oleh salah satu petugas hostel tentang cara penggunaannya serta mengintip orang lain yang melakukan terlebih dahulu. Tapi ketika dipraktekkan ternyata tidak semudah itu!

Mira dan Feny awalnya menyerahkan tugas itu ke saya. Ya sudah lah ya meskipun tidak paham, saya berusaha mengikuti semua instruksi dalam bahasa Inggris itu dengan baik dan benar. Tapi sialnya, saya malah memasukkan uang koin itu ke lubang yang salah. Bukan dimasukkan ke lubang uang, saya malah memasukkan ke lubang di atasnya, tempat keluar kertas/struk. 

Paniklah saya! Saya berusaha menarik kembali koin itu ke luar, tadi tidak bisa. Feny dan Mira pun mencoba mengeluarkan koin tersebut. Namun koin itu benar-benar nyangkut. Tidak keluar dan tidak juga ke dalam. Bingung harus apa, akhirnya kami meninggalkan mesin tersebut dan berganti ke mesin lain.

Di percobaan kedua, lagi-lagi saya gagal. Bukan perkara salah masuk lubang lagi. Bukan itu. Bahkan saya nggak tahu salahnya di mana. Karena koin yang saya masukkan, kembali ke luar. Padahal seharusnya koin itu tersimpan di dalam dan yang keluar adalah kertas/struk yang menyebutkan nomor loker dan kode membuka loker. 



Frustasi dengan mesin otomatis ini, saya pun menyerahkan tugas tersebut ke Mira. Ternyata tangan Mira lebih sukses dari saya. Kami pun bisa memakai loker tersebut. Namun sepanjang hari itu, pikiran saya melayang dengan koin yang tersangkut di loker. Di pikiran saya sudah banyak skenario buruk, seperti: Bagaimana bila mesin loker tersebut rusak akibat ulah saya? Kira-kira berapa ganti rugi yang harus saya bayar? Bayarannya akan menghabiskan semua Euro saya kah? Wah, pokoknya sudah macam-macam lah pikirannya.

Saat pulang dari jalan-jalan, saya tidak mendapat teguran apapun dari petugas hotel. Apakah itu tandanya aman? Saya tetap aja kepikiran. Takut-takut sang petugas belum tahu dengan insiden tersebut. Tidur pun terasa tak nyenyak. Hhhhhh...

Keresahan saya terjawab keesokan harinya ketika saya kembali ke loker tersebut untuk memperpanjang durasi penyewaan. Pelan-pelan saya berjalan ke arah mesin sumber keresahan saya. Saya lihat langsung ke lubang itu dan..... koinnya sudah tidak ada di sana! Alhamdulillaaaaah.. Entah siapa yang mengeluarkan saya tidak tahu. Tapi saya berterima kasih dengan orang tersebut yang menggagalkan saya dari pembayaran ganti rugi. Hahahaha...

Di hari terakhir, saya sempat melihat seorang cewek bule yang kesulitan dengan mesin loker ini. Saya pun menawarkan bantuan kepadanya. Intinya saya lah yang melakukan semua proses penyewaan tersebut untuk dia. Melihat raut lega di wajahnya, saya tahu saya telah membantu seseorang yang dulu seperti saya, gaptek! Hahahahaha...

Find me at:
LINE: @psl7703h
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie


YouTube: yanilauwoie

Baca Juga:

Share:

0 komentar