My Travel Stories

Lots of memories I can't keep, that's why I write.

Powered by Blogger.
  • Home
  • Indonesia
  • Asia
  • Australia
  • Eropa
  • Amerika
  • Travel Tips
  • Itinerary
  • Portfolio


Another my traveling writing published in GADIS. Tepatnya di majalah GADIS no. 01/15 yang terbit 30 Desember 2014. Yiippppiii :)







Find me at:
LINE: @psl7703h
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie

YouTube: yanilauwoie

Blog Sebelumnya:
  • Harga Makanan di Melbourne Australia
  • Sama Kata, Beda Arti
  • Dicurigai membawa Peledak
  • Aturan Toilet Australia

Harga makanan di Melbourne tidak terlalu mengejutkan namun tidak bisa dibilang murah juga. Berikut makanan yang sempat saya cicipi di Melbourne beserta harganya.

 

Macamedia cheesecake ini rasanya enak banget!


  • Cheeseburger + kentang goreng ukuran kecil + air ukuran 600 ml di McDonalds: 7,80 AUD
  • Chicken parma di The Royston café: 21,90 AUD
  • Vegetarian spring roll di Melbourne South Market: 1,80 AUD
  • Macamedia Cheesecake di Apollo Bay Hotel, Great Ocean Road: 8,50 AUD
  • Tuna sandwich di Port Campbell, Great Ocean Road: 4,50 AUD
  • Nachos shredded beef ukuran besar di Amigos, Chapel Street: 23 AUD
  • Tachos chilli concharne di Amigos, Chapel Street: 7,5 AUD
  • Nasi goreng (putih dengan campuran ayam, telur, udang, kacang polong, kol, tauge dan wortel) di Suji Sushi, Southbank: 11 AUD + 0,50 AUD (karena minta pedas)
  • Cheesebread di Bread Top, Elizabeth Street (dekat Flinders Station): 1,90 AUD
  • Fish ball with mince chicken di ThinkAsia, Crown Food Court, Southbank: 13,90 AUD
  • Mini dimsum skewer di ThinkAsia, Crown Food Court, Southbank: 3,20 AUD
  • 2 donat di Walker's Doughnuts, di pojokan antara Elizabeth dan Flinders Street (depan clock tower Flinders Station): 5,90 AUD
  • Beef steak + minum di Margo’s, Crown, Southbank: 13,50 AUD
  • Air ukuran 600 ml di Melbourne International Airport: 4,50 AUD
  • Donat glazy di Krispy Kreme, Melbourne International Airport: 2,75 AUD
----------@yanilauwoie---------

Booking.com

Find me at:
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
LINE: @psl7703h

Blog Sebelumnya:

  • Sama Kata, Beda Arti
  • Dicurigai Membawa Peledak
  • Aturan Toilet Australia

Baca Juga:

  • Deg-degan Dilihatin Kanguru di Australia
  • Mudahnya Mengurus Visa Australia

Ternyata Australia mengenal kata-kata yang sama dengan Indonesia. Ini saya temukan saat melakukan trip ke negara bagian Victoria, Australia pada November 2014 lalu. Tapi meskipun katanya sama tapi artinya tentu aja beda.

Tai = nama brand coconut water/ air kelapa



Nasi = nama buah pear (asian pear)


Kaos = nama kafe di daerah Lorne, Great Ocean Road



Find me at:
LINE: @psl7703h
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie

YouTube: yanilauwoie

Blog Sebelumnya:
  • Dicurigai Membawa Peledak
  • Aturan Toilet Australia
  • Deg-degan Dilihatin Kanguru di Australia
Foto Ilustrasi: Pixabay

Screening bandara selalu membuat saya was-was. Karena biasanya ada saja yang jadi masalah bila melewati pemeriksaan di bandara. Entah karena kelebihan membawa cairan yang tidak boleh masuk kabin atau ada logam yang menempel di tubuh saya yang membuat alat pemeriksaan itu tidak berhenti berbunyi. Tapi dari semua pengalaman di bandara, baru kali ini saya dicurigai membawa peledak.

Ceritanya hari itu saya ingin pulang dari Melbourne, Australia ke Jakarta. Pesawat Qantas yang saya tumpangi dari Melbourne transit di bandara Sydney dan saya pun harus berganti pesawat tujuan Sydney – Jakarta. Seperti biasa saya harus melewati pemeriksaan di bandara Sydney ini. Dimulai dari pemeriksaan tas ransel saya secara manual oleh petugas. Dia menemukan pasta gigi yang menurutnya terlalu besar untuk masuk kabin maka dia meminta izin untuk membuang pasta gigi tersebut. Pasta gigi itu pun berpindah dari ransel saya ke tong sampah.

Selanjutnya sebelum melewati screening, petugas itu meminta saya melepas zip hooded sweatshirt saya. Mungkin jaket kaos yang memiliki resleting dan hoodie bukan outfit yang baik untuk dipakai ke bandara karena saya ingat betul ini bukan pertama kalinya saya diminta melepasnya di bandara. Untung saja saya memakai tanktop di dalamnya. Kalau nggak, bisa gawat hanya memakai pakaian dalam doang ;p

Setelah saya dan barang-barang saya melewati screening, saya pun bergegas untuk mengenakan kembali jaket dan ikat pinggang saya. Tapi, sebuah suara menghentikan itu semua. Seorang petugas wanita berhijab memanggil saya. Petugas tersebut dengan sopan menanyakan apakah saya sudah pernah mengikuti explosive test sebelumnya. Dan reaksi saya langsung: apa itu explosive test?. Tentunya dengan tambahan mimik wajah kaget.

Dari situ sang petugas paham saya belum pernah mengikuti tes ini. Dia pun dengan baiknya meminta saya membaca kertas berukuran A4 yang dilaminating. Saya sudah terlalu panik untuk memahami seluruh kalimat yang ada di kertas tersebut. Namun kurang lebih intinya adalah saya diduga memakai atau membawa barang yang dapat memicu ledakan. Waduh!

Otak saya langsung berputar cepat apa sekiranya yang menempel di tubuh saya atau apa barang yang saya bawa yang memiliki kemungkinan meledak. Tapi lagi-lagi panik membuat saya tidak bisa berpikir jernih. Saya malah sibuk berpikir apa yang akan terjadi seandainya saya terbukti membawa sesuatu yang bisa meledak. Takuuut!

Akhirnya saya pasrah saja ketika petugas tersebut memeriksa seluruh barang dalam tas saya. Kemudian dia juga memeriksa diri saya dengan detektornya. Tentu sambil berdoa dalam hati agar tidak terjadi hal aneh-aneh. Selesai melakukan pemeriksaan, selanjutnya saya menunggu vonis sang petugas. Rasanya luar biasa deg-degan seperti menunggu hasil sidang skripsi.

Dan begitu kalimat, “ok, you can go now,” keluar dari bibir sang petugas, saya seperti mendengar dosen berkata, “kamu lulus!” Rasanya saya ingin memeluk petugas tersebut saking bahagianya. Tapi saya tahu itu terlalu lebay, jadi saya hanya tersenyum sambil mengucapkan terima kasih kepadanya. Alhamdulillah :)

----------@yanilauwoie----------

Find me at:
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
LINE: @psl7703h

Blog Sebelumnya:

  • Aturan Toilet Australia
  • Deg-degan Dilihatin Kanguru di Australia
  • Mudahnya Mengurus Visa Australia


Baca Juga:   

  • Telanjang dong, di Bandara!
Newer Posts Older Posts Home

My Travel Book

My Travel Book
Baca yuk, kisah perjalanan saya di 20 negara!

My Travel Videos

Connect with Me

Total Pageviews

Categories

Amerika Serikat Australia Belanda Belgia Ceko Denmark Hong Kong Indonesia Inggris Irlandia Italia Jepang Jerman Korea Selatan Macau Malaysia Prancis Singapura Skotlandia Spanyol Thailand Vietnam

Blog Archive

  • ►  2025 (4)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2024 (12)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2023 (7)
    • ►  December (3)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2022 (6)
    • ►  October (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2021 (19)
    • ►  December (2)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (3)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2020 (4)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2019 (51)
    • ►  December (4)
    • ►  November (3)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (4)
    • ►  July (3)
    • ►  June (5)
    • ►  May (4)
    • ►  April (5)
    • ►  March (10)
    • ►  February (4)
    • ►  January (4)
  • ►  2018 (30)
    • ►  December (8)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (5)
    • ►  February (4)
    • ►  January (3)
  • ►  2017 (60)
    • ►  December (6)
    • ►  November (4)
    • ►  October (5)
    • ►  September (8)
    • ►  August (5)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  May (8)
    • ►  April (9)
    • ►  March (2)
    • ►  February (4)
    • ►  January (4)
  • ►  2016 (51)
    • ►  December (6)
    • ►  November (3)
    • ►  October (5)
    • ►  September (4)
    • ►  August (4)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (6)
    • ►  April (5)
    • ►  March (4)
    • ►  February (4)
    • ►  January (6)
  • ►  2015 (51)
    • ►  December (7)
    • ►  November (4)
    • ►  October (3)
    • ►  September (3)
    • ►  August (4)
    • ►  July (4)
    • ►  June (4)
    • ►  May (6)
    • ►  April (3)
    • ►  March (6)
    • ►  February (4)
    • ►  January (3)
  • ▼  2014 (51)
    • ▼  December (6)
      • Melbourne Tayang di Majalah GADIS No. 01/2015
      • Harga Makanan di Melbourne, Australia
      • Sama Kata, Beda Arti
      • Dicurigai Membawa Peledak
      • Aturan Toilet Australia
      • Deg-degan Dilihatin Kanguru di Australia
    • ►  November (1)
    • ►  October (3)
    • ►  September (2)
    • ►  August (6)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (5)
    • ►  April (4)
    • ►  March (5)
    • ►  February (5)
    • ►  January (6)
  • ►  2013 (13)
    • ►  December (5)
    • ►  November (2)
    • ►  October (6)

Search a Best Deal Hotel

Booking.com

Translate

Booking.com

FOLLOW ME @ INSTAGRAM

Most Read

  • 10 Info Tentang Kartu Myki, Alat Bayar Transportasi di Melbourne, Australia
  • 6 Rekomendasi Oleh-oleh dari Edinburgh, Skotlandia dan Kisaran Harganya
  • 8 Tip Naik Tram di Melbourne, Australia
  • My 2018 Highlights

About Me

Hi, I'm Yani. I have 15 years experience working in the media industry. Despite my ability to write various topics, my biggest passion is to write travel stories. By writing travel stories, I combine my two favourite things; travelling and writing. All the content in this blog are mine otherwise is stated. Feel free to contact me if you have questions or collaboration proposal :)

Contact Me

Name

Email *

Message *

Copyright © 2016 My Travel Stories. Created by OddThemes & VineThemes