EuroTrip: Mendadak Spanish
Foto Ilustrasi: Pixabay
Tidak ada satu pun di antara saya, Feny dan Mira yang bisa berbicara bahasa spanyol. Tapi bila kepepet, apapun bisa berubah. Contohnya Feny yang mendadak “mengerti” bahasa Spanyol.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam dari bandara Barcelona, Spanyol dengan menggunakan kereta, kami akhirnya sampai di stasiun Mollet – St. Fost. Saya awalnya senang karena ingin cepat-cepat sampai di hotel untuk beristirahat. Tapi, begitu saya tahu bahwa untuk keluar stasiun kami harus menuruni tangga, perasaan senang perlahan-lahan menguap. Pasalnya, saya membawa koper dengan berat nyaris 20 kg. Tentu ini bukan bawaan yang menyenangkan bila harus melewati tangga.
Mending kalau hanya ada 1 tangga saja. Ini setelah menuruni beberapa anak tangga, kami masuk ke dalam lorong di mana ada 2 pilihan mau ke arah kanan atau kiri, baik arah kanan atau kiri, ada anak tangga yang harus kami naiki untuk mencapai jalan raya. Waduh, kalau kami salah pilih arah, gawat, nih. Bisa-bisa pinggang rontok. Hahahaha…
Untungnya, saat kami sedang menggotong-gotong koper untuk melewati tangga pertama, ada 2 orang pria spanyol yang menawarkan bantuan. Alhamdulillah, senangnya bukan main. Sekalian aja kami tanya arah menuju hotel kami, apakah kami harus mengambil arah ke kiri atau ke kanan. Pria pertama tampaknya tidak tahu hotel yang kami maksud. Dia akhirnya menyerahkan kertas alamat hotel yang kami tunjukkan ke teman satunya. Dari reaksinya saya tahu bahwa mereka berdua tidak tahu hotel yang kami maksud. Termasuk tidak tahu apakah kami harus keluar ke arah kanan atau kiri.
Kejadian berikutnya adalah mereka mejelaskan sesuatu yang tentunya tidak saya mengerti. “Prekente… prekente… prekente,” hanya itu yang saya tangkap dari penjelasan mereka. Saya juga melihat mereka menunjuk-nunjuk ke arah luar, kemudian menunjuk-nunjuk koper kami dan menunjuk-nunjuk pinggang mereka. Saya cuma bisa bengong dibuatnya. Sebisa mungkin memahami, tapi yah kok, benar-benar clueless maksud mereka apa.
Satu-satunya orang di antara kami bertiga yang terlihat paham dengan maksud mereka adalah Feny. Wajah serius Feny memperlihatkan bahwa dia paham betul dengan pembicaraan kedua orang tersebut. Berbeda 180 derajat dengan wajah bengong saya. Beberapa kali juga saya melihat Feny mengangguk-angguk sambil bilang oke kepada kedua pria tersebut. Bahkan ketika mereka bertanya untuk yang terakhir kalinya (saya tahu ini pertanyaan dari nada bicaranya), Feny dengan mantap bilang oke. Kemudian kedua orang tersebut melanjutkan perjalanannya ke arah dalam stasiun kereta. Meninggalkan kami di lorong antara pilihan ke kiri atau kanan.
“Emang lo ngerti mereka ngomong apa Fen? Muka lo sok tahu banget seolah-olah paham perkataan mereka?” tanya saya. “Mereka bilang, cari orang di luar, minta bantuannya untuk mengangkat koper-koper kita. Kalau nggak, nanti pinggang kita bisa sakit,” jawab Feny, luar biasa yakin. Saya ngakak mendengar jawaban Feny. Tapi Feny menyakinkan bahwa itu lah yang dimaksud kedua pria tersebut.
Sampai saya menulis blog ini, saya tidak tahu arti sebenarnya dari perkataan yang diucapkan kedua pria tersebut. Namun, saya acungi jempol untuk kepedean Feny yang meng-klaim bahwa dia mendadak mengerti bahasa Spanyol. Hahahaha…
----------@yanilauwoie----------
Baca Juga:
0 komentar