Dicurigai Membawa Peledak
Foto Ilustrasi: Pixabay
Screening bandara selalu membuat saya was-was. Karena biasanya ada saja yang jadi masalah bila melewati pemeriksaan di bandara. Entah karena kelebihan membawa cairan yang tidak boleh masuk kabin atau ada logam yang menempel di tubuh saya yang membuat alat pemeriksaan itu tidak berhenti berbunyi. Tapi dari semua pengalaman di bandara, baru kali ini saya dicurigai membawa peledak.
Ceritanya hari itu saya ingin pulang dari
Melbourne, Australia ke Jakarta. Pesawat Qantas yang saya tumpangi dari Melbourne transit
di bandara Sydney dan saya pun harus berganti pesawat tujuan Sydney – Jakarta.
Seperti biasa saya harus melewati pemeriksaan di bandara Sydney ini. Dimulai
dari pemeriksaan tas ransel saya secara manual oleh petugas. Dia menemukan pasta
gigi yang menurutnya terlalu besar untuk masuk kabin maka dia meminta izin
untuk membuang pasta gigi tersebut. Pasta gigi itu pun berpindah dari ransel
saya ke tong sampah.
Selanjutnya sebelum melewati screening,
petugas itu meminta saya melepas zip hooded sweatshirt saya. Mungkin jaket kaos
yang memiliki resleting dan hoodie bukan outfit yang baik untuk dipakai ke
bandara karena saya ingat betul ini bukan pertama kalinya saya diminta
melepasnya di bandara. Untung saja saya memakai tanktop di dalamnya. Kalau
nggak, bisa gawat hanya memakai pakaian dalam doang ;p
Setelah saya dan barang-barang saya melewati
screening, saya pun bergegas untuk mengenakan kembali jaket dan ikat pinggang
saya. Tapi, sebuah suara menghentikan itu semua. Seorang petugas wanita
berhijab memanggil saya. Petugas tersebut dengan sopan menanyakan apakah saya
sudah pernah mengikuti explosive test sebelumnya. Dan reaksi saya langsung: apa
itu explosive test?. Tentunya dengan tambahan mimik wajah kaget.
Dari situ sang petugas paham saya belum
pernah mengikuti tes ini. Dia pun dengan baiknya meminta saya membaca kertas
berukuran A4 yang dilaminating. Saya sudah terlalu panik untuk memahami seluruh
kalimat yang ada di kertas tersebut. Namun kurang lebih intinya adalah saya
diduga memakai atau membawa barang yang dapat memicu ledakan. Waduh!
Otak saya langsung berputar cepat apa
sekiranya yang menempel di tubuh saya atau apa barang yang saya bawa yang
memiliki kemungkinan meledak. Tapi lagi-lagi panik membuat saya tidak bisa berpikir
jernih. Saya malah sibuk berpikir apa yang akan terjadi seandainya saya
terbukti membawa sesuatu yang bisa meledak. Takuuut!
Akhirnya saya pasrah saja ketika petugas
tersebut memeriksa seluruh barang dalam tas saya. Kemudian dia juga memeriksa diri
saya dengan detektornya. Tentu sambil berdoa dalam hati agar tidak terjadi hal
aneh-aneh. Selesai melakukan pemeriksaan, selanjutnya saya menunggu vonis sang
petugas. Rasanya luar biasa deg-degan seperti menunggu hasil sidang skripsi.
Dan begitu kalimat, “ok, you can go now,”
keluar dari bibir sang petugas, saya seperti mendengar dosen berkata, “kamu
lulus!” Rasanya saya ingin memeluk petugas tersebut saking bahagianya. Tapi
saya tahu itu terlalu lebay, jadi saya hanya tersenyum sambil mengucapkan
terima kasih kepadanya. Alhamdulillah :)
----------@yanilauwoie----------
Blog Sebelumnya:
Baca Juga:
0 komentar