Mudahnya Proses Penggantian Paspor di Kantor Imigrasi Jakarta Selatan
Foto: Pexels
Jujur nih, ya, sebelumnya saya sudah pesimis dengan sistem antri paspor online. Pasalnya saya banyak baca pengalaman orang-orang di forum-forum travelling yang mengaku susah dapat antrian ini. Tapi Alhamdulillah, hal tersebut tidak saya alami.
Meskipun demikian saya harus akui bahwa saya tidak langsung bisa mendapatkan antrian saat membuka website antrian paspor. Keesokan harinya, antrian sampai akhir minggu itu tetap penuh sedangkan antrian untuk minggu depannya belum dibuka.
Akhirnya saya mengunduh aplikasi "Antrian Paspor" dari play store. Ternyata melalui aplikasi ini antrian juga penuh. Bahkan pilihan imigrasi di aplikasi hanya tersedia untuk wilayah Jakarta saja. Berbeda dengan yang di website yang mencakup imigrasi seluruh Indonesia.
Namun melalui aplikasi ini saya jadi tahu bahwa pembukaan kuota antrian dilakukan setiap Jumat untuk pendaftaran minggu berikutnya. Karena hari itu adalah hari Rabu, maka saya pun harus bersabar selama dua hari untuk bisa mendaftar. Tapi entah kenapa tangan saya tetap saja iseng mencoba berkali-kali mendaftar melalui aplikasi tersebut. Berkali-kali juga dapat jawaban bahwa antrian paspor online untuk Imigrasi Jakarta Selatan penuh.
Saat di percobaan yang entah ke berapa kalinya, tiba-tiba ada satu posisi kosong untuk hari tersebut. Saya pun dihadapkan pada dua pilihan, yaitu pagi (pukul 08.00 - 12.00 WIB) dan siang (pukul 13.00 - 16.00 WIB). Saat saya pilih siang, ternyata antriannya penuh. Saya akhirnya pilih pagi karena saya pikir toh, sampai pukul 12.00 ini, jadi saya masih punya banyak waktu untuk siap-siap dan pergi ke lokasi, mengingat ini baru sekitar pukul 09.00.
Eh begitu saya sudah daftar, saya mendapat resi yang menyatakan dapat antrian pukul 09.00 - 10.00. Waduh bagaimana ini? Keburu nggak, ya? Tapi saya nggak bisa membatalkan karena ada keterangan kalau saya membatalkan atau tidak hadir di waktu yang ditentukan, saya tidak bisa daftar lagi sampai 30 hari ke depan. Wah, bisa berantakan rencana perjalanan saya ke Jepang.
Alhasil saya pun gerabak-gerubuk siap-siap kayak orang gila. Saat saya sibuk cuci muka dan sikat gigi (iya nggak sempat mandi), Shannon membantu saya untuk mengkopi paspor dan KTP saya. Yap, syarat untuk penggantian atau perpanjangan paspor hanya perlu paspor dan KTP asli dan fotokopi.
Sekitar pukul 09.23, saya berangkat dengan gojek. Nekad pakai go-ride meskipun hujan rintik karena nggak akan keburu kalau pakai go-car. Eh, di tengah jalan hujan makin rapat, untung saja abangnya bawa jas ujan. Kalau nggak, saya bisa nangis, deh. Ya masa foto paspor dengan kondisi basah kuyup?
Tidak sampai 15 menit, saya sudah sampai imigrasi Jakarta Selatan. Langsung menuju lantai 2 dan mengambil nomor antrian. Setelah dapat nomor antrian, sekitar 20 menitan menunggu, saya dipanggil untuk diproses pembuatan paspornya.
Petugas imigrasi yang mengurus paspor saya bertanya, apakah saya bekerja, apa pekerjaan saya, dan apakah saya punya rencana pergi ke luar negeri. Selain itu, seperti yang sudah-sudah, sidik jari saya dipindai dan saya difoto. Lalu petugas memberikan saya kertas yang berisi nomor aplikasi paspor saya dan nomor whatsapp imigrasi Jakarta Selatan.
Dia berkata bahwa saya harus menuliskan nomor aplikasi paspor saya dan mengirimkan ke nomor whatsapp yang tertera untuk mendapatkan kode bayar (No. MPN G2). Setelah mendapatkan kode ini, saya bisa membayar melalui ATM. Petugas bilang, proses pembuatan paspor memakan waktu lima hari kerja, terhitung dari pembayaran yang saya lakukan. "Bila ibu bayar hari ini, paspor bisa diambil Rabu depan. Tapi bila ibu bayar besok Kamis maka paspor jadinya Kamis depan," begitu kata sang petugas.
Proses wawancara, pindai sidik jari dan foto ini hanya berlangsung sekitar 10 menit. Hari itu, saya tiga kali whatsapp baru dapat kode bayar, di dua balasan otomatis sebelumnya belum ada kode bayarnya. Setelah dapat kode bayar, saya langsung transfer lewat m-banking. Karena saya membuat paspor biasa (karena e-paspor habis) maka biaya pembuatan paspor hanya Rp355.000,-.
Ternyata proses penggantian atau perpanjangan paspor ini tidak memakan waktu sampai lima hari kerja melainkan hanya tiga hari kerja saja karena pada hari Senin saya sudah dapat pesan whatsapp bahwa paspor saya sudah bisa diambil.
Hari itu juga, saya meluncur ke kantor imigrasi Jakarta Selatan. Sampai di sana sekitar pukul 15.30. Saya langsung menuju loket pengambilan nomor antrian lagi namun ternyata petugasnya bilang saya bisa langsung ke loket pengambilan paspor tanpa membutuhkan nomor antrian.
Begitu sampai loket pengambilan paspor, saya serahkan syarat yang dibutuhkan untuk mengambil paspor, yaitu bukti pembayaran paspor dan kertas berisi nomor aplikasi paspor. Kemudian petugas meminta saya menandatangani formulir pengambilan paspor. Tidak sampai lima menit, paspor baru sudah saya terima. Setelah dicek, semua datanya benar.
Meskipun sempat dihebohkan dengan pendaftaran antrian paspor tapi mengurus penggantian paspor sendiri sangatlah mudah dan prosesnya cepat.
Ada yang punya pengalaman yang sama? Atau justru mengalami hal berbeda saat mengurus paspor? Share di kolom komentar, ya...
Akhirnya saya mengunduh aplikasi "Antrian Paspor" dari play store. Ternyata melalui aplikasi ini antrian juga penuh. Bahkan pilihan imigrasi di aplikasi hanya tersedia untuk wilayah Jakarta saja. Berbeda dengan yang di website yang mencakup imigrasi seluruh Indonesia.
Namun melalui aplikasi ini saya jadi tahu bahwa pembukaan kuota antrian dilakukan setiap Jumat untuk pendaftaran minggu berikutnya. Karena hari itu adalah hari Rabu, maka saya pun harus bersabar selama dua hari untuk bisa mendaftar. Tapi entah kenapa tangan saya tetap saja iseng mencoba berkali-kali mendaftar melalui aplikasi tersebut. Berkali-kali juga dapat jawaban bahwa antrian paspor online untuk Imigrasi Jakarta Selatan penuh.
Saat di percobaan yang entah ke berapa kalinya, tiba-tiba ada satu posisi kosong untuk hari tersebut. Saya pun dihadapkan pada dua pilihan, yaitu pagi (pukul 08.00 - 12.00 WIB) dan siang (pukul 13.00 - 16.00 WIB). Saat saya pilih siang, ternyata antriannya penuh. Saya akhirnya pilih pagi karena saya pikir toh, sampai pukul 12.00 ini, jadi saya masih punya banyak waktu untuk siap-siap dan pergi ke lokasi, mengingat ini baru sekitar pukul 09.00.
Eh begitu saya sudah daftar, saya mendapat resi yang menyatakan dapat antrian pukul 09.00 - 10.00. Waduh bagaimana ini? Keburu nggak, ya? Tapi saya nggak bisa membatalkan karena ada keterangan kalau saya membatalkan atau tidak hadir di waktu yang ditentukan, saya tidak bisa daftar lagi sampai 30 hari ke depan. Wah, bisa berantakan rencana perjalanan saya ke Jepang.
Alhasil saya pun gerabak-gerubuk siap-siap kayak orang gila. Saat saya sibuk cuci muka dan sikat gigi (iya nggak sempat mandi), Shannon membantu saya untuk mengkopi paspor dan KTP saya. Yap, syarat untuk penggantian atau perpanjangan paspor hanya perlu paspor dan KTP asli dan fotokopi.
Sekitar pukul 09.23, saya berangkat dengan gojek. Nekad pakai go-ride meskipun hujan rintik karena nggak akan keburu kalau pakai go-car. Eh, di tengah jalan hujan makin rapat, untung saja abangnya bawa jas ujan. Kalau nggak, saya bisa nangis, deh. Ya masa foto paspor dengan kondisi basah kuyup?
Tidak sampai 15 menit, saya sudah sampai imigrasi Jakarta Selatan. Langsung menuju lantai 2 dan mengambil nomor antrian. Setelah dapat nomor antrian, sekitar 20 menitan menunggu, saya dipanggil untuk diproses pembuatan paspornya.
Petugas imigrasi yang mengurus paspor saya bertanya, apakah saya bekerja, apa pekerjaan saya, dan apakah saya punya rencana pergi ke luar negeri. Selain itu, seperti yang sudah-sudah, sidik jari saya dipindai dan saya difoto. Lalu petugas memberikan saya kertas yang berisi nomor aplikasi paspor saya dan nomor whatsapp imigrasi Jakarta Selatan.
Dia berkata bahwa saya harus menuliskan nomor aplikasi paspor saya dan mengirimkan ke nomor whatsapp yang tertera untuk mendapatkan kode bayar (No. MPN G2). Setelah mendapatkan kode ini, saya bisa membayar melalui ATM. Petugas bilang, proses pembuatan paspor memakan waktu lima hari kerja, terhitung dari pembayaran yang saya lakukan. "Bila ibu bayar hari ini, paspor bisa diambil Rabu depan. Tapi bila ibu bayar besok Kamis maka paspor jadinya Kamis depan," begitu kata sang petugas.
Proses wawancara, pindai sidik jari dan foto ini hanya berlangsung sekitar 10 menit. Hari itu, saya tiga kali whatsapp baru dapat kode bayar, di dua balasan otomatis sebelumnya belum ada kode bayarnya. Setelah dapat kode bayar, saya langsung transfer lewat m-banking. Karena saya membuat paspor biasa (karena e-paspor habis) maka biaya pembuatan paspor hanya Rp355.000,-.
Ternyata proses penggantian atau perpanjangan paspor ini tidak memakan waktu sampai lima hari kerja melainkan hanya tiga hari kerja saja karena pada hari Senin saya sudah dapat pesan whatsapp bahwa paspor saya sudah bisa diambil.
Hari itu juga, saya meluncur ke kantor imigrasi Jakarta Selatan. Sampai di sana sekitar pukul 15.30. Saya langsung menuju loket pengambilan nomor antrian lagi namun ternyata petugasnya bilang saya bisa langsung ke loket pengambilan paspor tanpa membutuhkan nomor antrian.
Begitu sampai loket pengambilan paspor, saya serahkan syarat yang dibutuhkan untuk mengambil paspor, yaitu bukti pembayaran paspor dan kertas berisi nomor aplikasi paspor. Kemudian petugas meminta saya menandatangani formulir pengambilan paspor. Tidak sampai lima menit, paspor baru sudah saya terima. Setelah dicek, semua datanya benar.
Meskipun sempat dihebohkan dengan pendaftaran antrian paspor tapi mengurus penggantian paspor sendiri sangatlah mudah dan prosesnya cepat.
Ada yang punya pengalaman yang sama? Atau justru mengalami hal berbeda saat mengurus paspor? Share di kolom komentar, ya...
----------@yanilauwoie----------
0 komentar