My Travel Stories

Lots of memories I can't keep, that's why I write.

Powered by Blogger.
  • Home
  • Indonesia
  • Asia
  • Australia
  • Eropa
  • Amerika
  • Travel Tips
  • Itinerary
  • Portfolio
Selama jalan-jalan saya pernah melihat toko-toko yang menjual berbagai benda yang berkaitan dengan seks. Tapi untuk masuk ke dalamnya, baru kali ini saya lakukan. Pengalaman dua hari lalu tersebut lumayan bikin jantung berdebar-debar. Hahaha...

Begitu mobil yang saya tumpangi parkir di alamat 411-413 Old Geelong Rd, Hoppers Crossing, Geelong, Victoria, Australia saya sudah mulai deg-degan. Bukan kenapa-kenapa, sih. Saya cuma tidak tahu apa yang akan saya temui di dalam. Lalu harus bereaksi bagaimana bila melihat hal-hal yang membuat saya tercengang. Lalu haruskah saya membeli sesuatu? Padahal niat saya hanya penasaran semata.

Saya kemudian memasuki toko yang bernama Sexyland tersebut. Berjalan mengarah ke sebelah kanan. Di situ berjajar lingerie seksi. "Well, ini tidak terlalu gimana. Lingerie juga banyak dijual di toko pakaian dalam di mal-mal," begitu pikir saya. Saya pun sedikit tenang. Jadi ketika salah satu pegawai toko menyapa saya, saya biasa saja menghadapinya.

Lepas dari bagian lingerie, saya menjelajah area lainnya. Bertemulah saya dengan benda-benda yang saya lihat ada di film Fifty Shades of Gray. Sebut aja borgol, tali untuk mengikat tangan, cambukan dan sejenisnya. Berjalan lebih ke dalam, saya melihat mastubator, vibrator dan lain-lain. Lalu ada juga koleksi DVD film-film porno. 

Kemudian saya juga melihat aneka mainan dengan bentuk alat-alat kelamin, baik pria maupun wanita. Well, sebenrnya saya tidak yakin sih, itu mainan atau apa. Karena kaki saya bahkan tidak mau melangkah lebih dekat. Melihat alat kelamin pria yang dari jauh saja terlihat besar - walaupun itu bukan asli - rasanya kok, gimana ya? Bikin deg-degan dan malu sendiri. Hahahaha...

Selain itu, toko ini menyediakan lolipop dengan bentuk alat kelamin pria, permen dengan bentuk dada wanita dan permen kenyal (gummy) dengan bentuk pakaian dalam (panties). Namun gongnya adalah ketika saya melihat pasta mentah dengan bentuk alat kelamin pria. Iya, pasta! Nggak kebayang gimana perasaan saya kalau harus makan pasta tersebut. Hahaha...



----------@yanilauwoie----------

Find me at:
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
LINE: @psl7703h

Blog Sebelumnya:
  • 10 Alasan Melbourne Kota Nyaman untuk Traveler
  • 7 Tipe Orang Menyebalkan di Pesawat
  • Traveling is Easier when You're Beautiful
  • Tip Hemat Jalan-jalan di Melbourne, Australia


   
Saya sudah tiga kali mengunjungi Melbourne, Australia. November 2014, Mei 2015 dan bulan Oktober ini. Selama tiga kali menginjakkan kaki di kota yang mendapat predikat The World's Most Liveable City dari The Economist (surat kabar Inggris) selama lima tahun berturut-turut ini, saya merasa nyaman jalan-jalan di sini. Berikut 10 alasan yang menjadi penyebabnya.

1. Banyak tempat wisata gratis. Melbourne punya beberapa bangunan kuno bersejarah yang bentuknya mengingatkan kita akan bangunan-bangunan vintage di Eropa. Sebut saja di antaranya Flinders Railway Station, Town Hall atau General Post Office yang sekarang menjadi H & M store. Ada juga National Gallery of Victoria, Parliament of Victoria dan State Library of Victoria yang cantik. Semuanya bisa dimasuki tanpa harus membayar. Selain itu, masih ada beberapa tempat wisata gratis lainnya yang bisa dilihat di sini.

2. Ada pilihan transportasi gratis. Jalan-jalan ke tempat wisata yang kebanyakan ada di pusat kota sangatlah murah karena ada City Circle Tram yang bisa ditumpangi secara gratis. Tram ini berhenti di tempat-tempat wisata atau lokasi yang tidak jauh dari tempat wisata. Selain City Circle Tram yang memang ditujukan untuk tujuan wisata, tram umum juga bisa dinaiki secara gratis selama kita naik dan turun di area free tram zone yang berada di sekitar city centre. Tiga kali ke Melbourne saya selalu menggunakan fasilitas transportasi gratis ini sehingga tidak perlu keluar uang lagi untuk transportasi.



3. Mudah memperhitungkan waktu. Transportasi yang mudah, cepat dan nyaris tanpa macet bukan hanya mudah membuat saya bepergian kemana-mana tapi juga memperhitungkan waktu. Sehingga dalam satu hari bisa mengunjungi banyak tempat.

4. Banyak jasa tur ke tempat-tempat wisata di luar kota. Mau mengunjungi Phillip Island, Great Ocean Road atau bahkan Tasmania yang agak jauh bisa banget. Kita hanya perlu memesan paket tur. Biasanya pemesanan bisa dilakukan di penginapan tempat kita menginap. Kalau seandainya penginapan tidak menyediakan jasa ini, Melbourne Visitor Center yang ada di Federation Square melayani pemesanan berbagai tur.

5. Serasa di negeri sendiri. Melbourne is a melting pot. Kayaknya orang-orang yang merupakan perwakilan dari seluruh benua di dunia ada di sini. Saya pernah bertemu dengan orang Eropa, Amerika, Afrika dan pastinya Asia. Orang Indonesia sendiri banyak di sini. Saya sering mendengar beberapa orang berbicara dengan bahasa Indonesia saat saya sedang berjalan-jalan di pusat kota. Saya juga sempat mengobrol dengan orang Indonesia yang bekerja sebagai penjual souvenir/merchandise khas Australia di Queen Victoria Market. Jadi berasa nggak jauh dari Indonesia ;p

6. Pilihan makanan beragam. Karena di sini banyak orang Asia, jadi gampang banget mencari makanan Asia yang lebih pas untuk lidah saya. Mau makanan Indonesia, Korea, Thailand atau Vietnam ada di sini. Menemukan nasi juga mudah. Rasanya juga sudah disesuaikan dengan lidah Asia yang kaya akan bumbu. Tapi bila ingin makanan khas western macam steak dan teman-temannya banyak juga ditemukan di sini.

7. Banyak pilihan penginapan. Mau menginap di hotel mewah, apartemen yang sifatnya lebih privat atau hostel dengan dorm yang bisa membuat kita kenal banyak orang bisa dilakukan di sini. Penginapannya pun tersebar di mana-mana, baik di pusat maupun pinggiran kota. Saya sendiri sempat menginap di penginapan yang seperti ini.

8. Free wi-fi di beberapa public space. Ada banyak public space di Melbourne yang menyediakan free wi-fi. Saya pernah mencoba koneksi internet yang cukup lancar di beberapa tempat, di antaranya di bandara Melbourne International Airport, State Library of Victoria, National Gallery of Victoria dan Melbourne Visitor Center. Selain itu, di beberapa restoran cepat saji juga menyediakan fasilitas free wi-fi.

9. Bahasa utama adalah bahasa Inggris. Karena bahasa Inggris adalah satu-satunya bahasa asing yang saya lumayan kuasai, jadi sungguhlah menyenangkan mengunjungi suatu negara yang semua penduduknya berbahasa Inggris. Ini amat mempermudah perjalanan saya di Melbourne.

10. Banyak pilihan wisata. Mau wisata alam seperti pantai kita tinggal mengunjungi St. Kilda Beach atau Great Ocean Road yang lebih jauh tapi pemandangan pantainya spektakuler. Mau wisata belanja bisa datang ke Bourke Street. Di sini berderet pusat perbelanjaan. Mau wisata sejarah, banyak bangunan-bangunan bersejarah yang tersebar di seluruh kota, termasuk Old Melbourne Gaol, museum yang dulunya dipakai sebagai penjara. Mau sekedar nongkrong di kafe-kafe lucu, pilihan kafe tersebar di mana-mana. Kalau yang suka tea time sambil ditemani cake-cake cantik bisa datang ke Hopetoun Tea Rooms yang ada di Royal Arcade, Collin Street.





----------@yanilauwoie----------

Find me at:
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
LINE: @psl7703h

Blog Sebelumnya:
  • 7 Tipe Orang Menyebalkan di Pesawat
  • Traveling is Easier when You're Beautiful
  • Tip Hemat Jalan-jalan di Melbourne, Australia
  • Nonton di Bioskop dengan Layar Terbesar ke-3 di Dunia
Foto ilustrasi: Pixabay

Saya menulis blog ini karena terinspirasi dari kejadian di dalam pesawat AirAsia dengan rute Kuala Lumpur - Perth yang hari ini saya tumpangi. Kejadian yang sumpah bikin saya risih dan akhirnya saya nobatkan sebagai posisi nomor 1 dari daftar di bawah ini.

1. Tipe PDA
Tidak ada yang lebih membuat canggung dan risih daripada terjebak selama 5 jam di kursi pesawat dengan pasangan kekasih yang memiliki hasrat menggebu-gebu untuk bermesraan. Tutup mata pun, suara ciuman bertubi-tubi dari pasangan Prancis ini kedengeran di telinga saya. Bukan cuma sekali namun berkali-kali. Saya sampai berpikir kalau saja ini pesawat kosong, mungkin mereka tidak akan pikir panjang untuk bercinta.

2. Tipe Lutut Nempel di Kursi
Pernah nggak merasa duduk terganggu karena tiba-tiba ada lutut yang menyodok punggung? Nah saya pernah tuh! Akhirnya duduk jadi serba salah. Kalau sudah begitu, biasanya saya suka tarik punggung saya dari kursi untuk kemudian diletakkan lagi. Kadang cara ini berhasil, sih. Tapi kadang juga gagal -__-'

3. Tipe Sandaran Kursi Terlalu ke Belakang
Iya saya mengerti kalau semua penumpang berhak mengubah sandaran kursinya ke belakang untuk mendapatkan duduk yang lebih nyaman. Tapi kalau lagi naik budget airlines, sudahlah jarak antar kursi mepet, ditambah sandaran kursi yang kayaknya dekat banget ke muka, rasanya gimana gitu? ;p

4. Tipe Siku Melebihi Batas
Ini sama juga nih kalau kasusnya naik budget airlines. Suka bete kalau ada siku yang melebihi batas tangan kursi yang sudah ditentukan. Boro-boro mau ikut meletakkan lengan di tangan kursi. Nggak meletakkan lengan di situ aja, lengan saya kesikut. Meskipun bukan pertama kali mengalami ini namun yang terbaru adalah hari ini oleh si pria Prancis yang tidak bisa berhenti mencium pacarnya itu.

5. Tipe Kepala Jatuh
Ini sebenarnya bukan di pesawat aja sih. Di bus juga suka ada yang seperti ini. Ketiduran dan tahu-tahu kepalanya jatuh di pundak saya. Bete sih. Tapi biasanya saya nggak pernah protes karena saya pun pernah tidak sengaja ketiduran dan menjatuhkan kepala di pundak orang di sebelah saya ;p Paling kalau sudah terganggu banget, saya akan pura-pura bergerak membenahi posisi duduk. Biasanya ini mempan bikin yang tidur jadi bangun.

6. Tipe Mengobrol Keras-keras
Saya pernah tuh berada di pesawat dengan orang yang tidak berhenti mengobrol dari take off sampai landing. Saya sebenarnya tidak masalah dengan orang mengobrol tapi kalau mengobrolnya dengan suara keras sampai saya yang tidak ingin mendengar (karena ingin tidur) jadi terjaga dan tahu seluruh cerita mereka, ya jadi sebal juga mendengarnya.

7. Tipe Nggak Mau Matiin HP
Wah, saya suka gregetan sendiri kalau pesawat sudah jalan di landasan namun masih ada orang yang sibuk mainin handphone. Masih update status lah, balas pesan singkat lah, dll. Kadang kalau begitu, saya suka tegur orangnya atau minta pramugari/pramugara yang menegur mereka. 

Punya tipe orang menyebalkan yang berbeda? Share di kolom komentar, ya.

----------@yanilauwoie----------

Find me at:
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
LINE: @psl7703h

Blog Sebelumnya:
  • Traveling is Easier when You're Beautiful
  • Tip Hemat Jalan-jalan di Melbourne, Australia
  • Nonton di Bioskop dengan Layar Terbesar ke-3 di Dunia
  • Backstreet Boys, Konser Luar Negeri Pertama
Newer Posts Older Posts Home

My Travel Book

My Travel Book
Baca yuk, kisah perjalanan saya di 20 negara!

My Travel Videos

Connect with Me

Total Pageviews

Categories

Amerika Serikat Australia Belanda Belgia Ceko Denmark Hong Kong Indonesia Inggris Irlandia Italia Jepang Jerman Korea Selatan Macau Malaysia Prancis Singapura Skotlandia Spanyol Thailand Vietnam

Blog Archive

  • ►  2025 (4)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2024 (12)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2023 (7)
    • ►  December (3)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2022 (6)
    • ►  October (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2021 (19)
    • ►  December (2)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (3)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2020 (4)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2019 (51)
    • ►  December (4)
    • ►  November (3)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (4)
    • ►  July (3)
    • ►  June (5)
    • ►  May (4)
    • ►  April (5)
    • ►  March (10)
    • ►  February (4)
    • ►  January (4)
  • ►  2018 (30)
    • ►  December (8)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (5)
    • ►  February (4)
    • ►  January (3)
  • ►  2017 (60)
    • ►  December (6)
    • ►  November (4)
    • ►  October (5)
    • ►  September (8)
    • ►  August (5)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  May (8)
    • ►  April (9)
    • ►  March (2)
    • ►  February (4)
    • ►  January (4)
  • ►  2016 (51)
    • ►  December (6)
    • ►  November (3)
    • ►  October (5)
    • ►  September (4)
    • ►  August (4)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (6)
    • ►  April (5)
    • ►  March (4)
    • ►  February (4)
    • ►  January (6)
  • ▼  2015 (51)
    • ►  December (7)
    • ►  November (4)
    • ▼  October (3)
      • Masuk Sex Shop bikin Jantung Berdebar
      • 10 Alasan Melbourne Kota Nyaman untuk Traveler
      • 7 Tipe Orang Menyebalkan di Pesawat
    • ►  September (3)
    • ►  August (4)
    • ►  July (4)
    • ►  June (4)
    • ►  May (6)
    • ►  April (3)
    • ►  March (6)
    • ►  February (4)
    • ►  January (3)
  • ►  2014 (51)
    • ►  December (6)
    • ►  November (1)
    • ►  October (3)
    • ►  September (2)
    • ►  August (6)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (5)
    • ►  April (4)
    • ►  March (5)
    • ►  February (5)
    • ►  January (6)
  • ►  2013 (13)
    • ►  December (5)
    • ►  November (2)
    • ►  October (6)

Search a Best Deal Hotel

Booking.com

Translate

Booking.com

FOLLOW ME @ INSTAGRAM

Most Read

  • 10 Info Tentang Kartu Myki, Alat Bayar Transportasi di Melbourne, Australia
  • 6 Rekomendasi Oleh-oleh dari Edinburgh, Skotlandia dan Kisaran Harganya
  • 8 Tip Naik Tram di Melbourne, Australia
  • My 2018 Highlights

About Me

Hi, I'm Yani. I have 15 years experience working in the media industry. Despite my ability to write various topics, my biggest passion is to write travel stories. By writing travel stories, I combine my two favourite things; travelling and writing. All the content in this blog are mine otherwise is stated. Feel free to contact me if you have questions or collaboration proposal :)

Contact Me

Name

Email *

Message *

Copyright © 2016 My Travel Stories. Created by OddThemes & VineThemes