Diusir dari Walmart di Amerika Serikat

Deretan coffeemaker di Walmart. Tapi merek yang sama cari tidak tersedia.


Pernah diusir dari department store? Saya pernah dan kejadiannya di Walmart di Amerika Serikat. 

Sore itu saya mengunjungi Walmart yang berlokasi di Hesperian Blvd, San Leandro, California untuk mencari sebuah coffee maker. Ini adalah Walmart kedua yang saya datangi setelah sebelumnya saya mengunjungi yang berlokasi di Davis Street, San Leandro. 

Begitu saya menginjakkan kaki melewati pintu masuk, seorang pria yang merupakan petugas Walmart menghentikan saya dan berkata bahwa tas merah yang saya bawa terlalu besar untuk dibawa masuk ke dalam toko. 

Dia meminta saya meninggalkan tas tersebut di dalam mobil karena mereka tidak memiliki tempat penitipan barang. Ya kali saya bawa mobil sendiri ke sana? 

Saya mencoba menjelaskan kepadanya bahwa saya datang dari jauh (beneran lokasi toko ini jauh dari San Francicso) dan saya hanya mencari satu barang saja. Saya bertanya kepadanya apakah mungkin ada asisten toko yang bisa membantu barang yang saya cari (karena saya sudah tahu jenis dan mereknya apa) dan nanti saya tinggal bayar di kasir. Namun dia bilang tidak bisa.

Lalu saya memberikan penawaran lain dengan berkata akan meninggalkan tas merah saya di pojokan toko dan bila memang tas tersebut ada yang mengambil saya tidak akan mempermasalahkannya. Tapi dia juga tidak setuju. 

Sang petugas sama sekali tidak membantu dengan memberikan pilihan yang bisa membuat saya masuk dan belanja. Bahkan, dia meminta saya meninggalkan toko. Pelayanan macam apa itu?!  

Saya pun keluar toko dengan perasaan kesal dan seperti tak punya harapan. Saya sudah datang jauh-jauh masa harus pulang tanpa membawa hasil? Kalau memang barangnya tidak ada ya tidak apa-apa tapi kalau harus pulang dengan andai-andai barangnya ada tapi saya tidak bisa masuk, itu rasanya kesal sekali. Saya hampir menangis saking kesalnya.

Saya berpikir apakah saya harus meminta tolong orang untuk mencarikan dan memberikan barang yang saya cari atau bagaimana? Di tengah kebingungan, saya melihat seorang wanita berkulit hitam sedang menjelaskan kepada polisi dengan suara terisak. 

Saya tidak tahu apa permasalahannya namun sempat mendengar perkataan sang wanita bahwa dia tidak melakukan apa-apa dan dia menduga perlakuan tersebut diterimanya karena warna kulitnya. 

Melihat mereka, saya teringat perkataan sang petugas yang mengusir saya. Dia sempat bilang bahwa ada insiden di dalam toko dan polisi sedang berkeliaran. 

Setelah melihat sang polisi dan wanita, saya akhirnya mengambil keputusan ternekat. Saya tinggalkan tas merah saya di parkiran sepeda. Saya berharap orang akan mengira tas tersebut merupakan bagian dari sepeda yang di parkir dan tidak akan mengambilnya. 

Saya berpikir, kalau memang masih rezeki saya, maka tas berserta isinya tidak akan hilang. Tapi kalaupun hilang saya sudah siap. Saya tahu ini perbuatan nekat tapi saat itu saya merasa ini pilihan terbaik. 

Saya masuk ke toko dan sang petugas yang mengusir saya sudah tidak ada di situ dan digantikan oleh petugas lain. Secepat kilat saya menuju lorong barang-barang rumah tangga, mencari coffe maker yang dimaksud dan setelah berkali-kali melihat merek demi merek, barang yang saya cari tidak ada di sana. 

Saya memastikan dengan petugas dan dia bilang mungkin barang tersebut hanya dijual online saja. Great! Sudahlah saya tidak mendapatkan yang saya cari, masih ada kemungkinan tas saya hilang.

Dihantui ketakutan tas hilang, saya meluncur secepat kilat keluar toko. Melangkah ke parkiran sepeda dan.... tas merah saya masih teronggok di tempat yang sama. Alhamdulillah! Pffuih. Memang kalau masih rezeki tidak akan kemana. 


Booking.com
----------@yanilauwoie----------

Find me at:
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
LINE: @psl7703h


Share:

0 komentar