Bolehkah Ibu Hamil Melewati Metal Detector di Bandara?
Foto ilustrasi: Pixabay
Sebenarnya aman nggak sih, bila ibu hamil melewati mesin metal detector? Gosipnya metal detector ini tidak baik untuk bumil, benarkah demikian?
Karena tidak mau asal percaya berbagai praduga yang tidak pasti kebenarannya, saya memutuskan bertanya kepada dokter kandungan saya, sebelum keberangkatan saya ke Amerika Serikat pada Oktober 2019, mengingat di bandara saya pasti akan melewati alat pendeteksi metal ini. Lalu kurang lebih seperti ini jawaban sang dokter:
"Boleh kok, melewati mesin metal detector karena itu bukan x-ray, jadi tidak akan masuk sampai ke dalam tubuh. Yang berbahaya adalah mesin x-ray pemeriksaan tas. Tapi kalau kamu tidak nyaman, kamu bilang saja sama petugas bandara bahwa kamu sedang hamil."
Saya pun mengikuti anjurannya. Saya bilang sama setiap petugas bandara mengenai kondisi saya sebelum masuk ke dalam mesin metal detector dan saya mendapat reaksi yang berbeda-beda dari para petugas bandara.
Contohnya saat di bandara internasional Soekarno Hatta, Jakarta, petugasnya dengan cepat berkata bahwa hal ini aman dan meminta saya melewati mesin metal detector tanpa perlu merasa khawatir.
Dari bandara Soetta, saya transit di Tokyo sebelum lanjut penerbangan ke Los Angeles. Di sini, saat bilang saya sedang hamil, saya langsung diarahkan ke jalur yang berbeda, tidak melewati mesin metal detector. Namun sebagai penggantinya, ada petugas wanita yang meraba tubuh saya dari atas hingga bawah.
Sedangkan saat saya mau terbang dari bandara LAX, Los Angeles menuju Chicago, petugas di sini bilang aman karena mesin ini hanya memindai bagian luar saja tanpa kena ke dalam tubuh. Penjelasan yang kurang lebih sama dengan yang diberikan oleh dokter saya. Saat saya bertanya sama petugas yang berbeda, dia pun memberi penjelasan yang sama. Meskipun kali ini mesin metal detectornya berbeda. Kalau yang sebelum-sebelumnya hanya seperti gerbang, di sini mesin metal detectornya menyerupai tabung dimana saya harus mengangkat kedua tangan saya ke atas.
Di bandara Roanoke, Virginia, saat saya mau terbang ke Washington D.C, sang petugas pun berkata bahwa aman bagi bumil untuk melewati mesin metal detector karena pindaian tidak sampai ke bagian dalam tubuh.
Saya juga menanyakan hal yang sama ketika berada di bandara internasional San Francisco, ketika akan terbang menuju Tokyo. Sang petugas yang melakukan x-ray tas berkata bahwa aman bagi saya untuk melewati mesin metal detector namun saya diperbolehkan bila tidak mau melakukannya.
Untuk mengkonfirmasi, saya bertanya lagi kepada petugas pria yang melakukan pemindaian metal ini dan dia pun bilang hal yang sama.
"Bila kamu tidak mau melewatinya tidak apa-apa, nanti akan ada petugas wanita yang membantu memeriksa," ucapnya.
Lalu saya pun memutuskan menunggu di pinggir sampai petugas wanita datang. Setelah beberapa waktu menunggu, ada seorang petugas wanita dan kemudian saya jelaskan lagi situasinya kepada dia.
Dia mengatakan hal yang sama bahwa ini aman tapi kalau saya memutuskan tidak mau tidak apa-apa. Hanya saja, petugas wanita yang bertugas untuk memeriksa sedang tidak ada. Oh, saya pikir tadinya dia yang akan memeriksa, ternyata beda orang lagi.
Akhirnya saya putuskan melewati metal detector yang mirip tabung tersebut. Selain percaya dengan kata-kata mereka, saya juga khawatir sama barang-barang saya yang sudah masuk mesin x-ray dari tadi. Nanti kalau barang-barang saya tidak sengaja terbawa oleh orang lain, saya juga yang akan repot.
Berdasarkan pengalaman saya di atas, mesin metal detector aman untuk ibu hamil namun saya sarankan untuk memeriksakan diri kepada dokter kandungan sebelum melakukannya karena kondisi kehamilan tiap orang berbeda.
Selain itu, lebih baik menjelaskan mengenai kondisi kita kepada petugas bandara setiap sebelum melewati mesin metal detector, sekadar untuk berjaga-jaga dan meminta nasihat terbaik dari mereka.
Ada yang punya pengalaman yang sama? Share ya, di kolom komentar.
Booking.com
----------@yanilauwoie----------
0 komentar