My Travel Stories

Lots of memories I can't keep, that's why I write.

Powered by Blogger.
  • Home
  • Indonesia
  • Asia
  • Australia
  • Eropa
  • Amerika
  • Travel Tips
  • Itinerary
  • Portfolio

Eureka Views B&B Ballarat adalah penginapan yang terdiri dari satu rumah utuh dengan segala kelengkapan layaknya sebuah rumah untuk ditempati keluarga. Saya, Shannon dan Noah menginap di sini selama 2 malam pada Oktober 2021. Rumah ini bukan tipe rumah modern tapi ada beberapa faktor yang membuat rumah ini sangat nyaman untuk ditempati, berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Lokasi sangat strategis. Terletak tidak jauh dari pusat kota Ballarat, membuat penginapan ini mudah dijangkau. Kemana-mana juga tidak perlu waktu lama.

2. Fasilitasnya oke banget. Rumah ini terdiri dari 3 kamar tidur, 1 kamare mandi, dapur, dan taman kecil di samping rumah. Karena ini rumah utuh, perlengkapannya juga lengkap. Mulai dari perlengkapan masak, makan, mesin cuci piring, mesin cuci baju, pengering pakaian, TV, kulkas, dan lain sebagainya. DIsediakan handuk juga. Jadi beneran tinggal bawa badan dan pakaian saja.

3. Ukuran rumah cukup luas. Untuk kami yang terdiri dari 2 orang dewasa dan 1 balita, rumah ini terbilang luas, bahkan garasinya bisa muat sampai 3 mobil. Ada taman kecil juga untuk duduk-duduk. Saya memperkirakan, untuk 6 orang dewasa pun rumah ini cukup nyaman. 4. Penghangat ruangannya juara. Meskipun pakai penghangat central tapi hangatnya berasa di seluruh ruangan rumah, termasuk kamar tidur. Ballarat termasuk kota yang terbilang dingin di Victoria, jadi menginap di rumah dengan penghangat yang bagus merupakan hal yang penting. 5. Disediakan sarapan menu kontinental, yaitu roti (beserta mentega dan vegimite), buah-buahan (apel & pisang), madu, cereal, susu, dan juice, yang semuanya sudah tersedia di dapur dan kulkas saat kami datang.

6. Tersedia cot gratis. Saat memesan saya memasukkan permintaan cot/tempat tidur bayi untuk Noah. Dan mereka menyanggupinya tanpa ada biaya tambahan. Selain itu, mereka juga menyediakan satu box mainan anak-anak. Begitu masuk ruangan, Noah langsung sibuk membongkar semua mainan tersebut. 7. Harga cukup terjangkau. Untuk satu rumah dan dengan berbagai fasilitas yang disediakan saya sih, merasa harganya sangat masuk akal, yaitu AUD331.20 untuk 2 malam.

Untuk yang mau lihat seperti apa rumahnya, bisa tonton video berikut ini:


Overall ini rumah yang sangat nyaman. Kalaupun ada kekurangan adalah pintu kamarnya yang kadang berbunyi kalau dibuka, pertanda rumah tidak baru. Kemudian tempat sabun dan sampo-nya yang saat dipencet mengeluarkan cairannya sedikit sekali, jadi agak menyulitkan saat mandi. Tapi saya sih, tidak terlalu mengganggap itu masalah. Karena fasilitas lainnya yang cukup memuaskan. Kesimpulannya, saya mau bila harus menginap di sini lagi.
Yang ingin tahu info lengkap perihal Eureka Views B&B Ballarat bisa cek di link booking.com ini: https://bit.ly/2Y1jWe1. Saya juga pesannya dari situ.

----------@yanilauwoie----------


Find me at:
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
LINE: @psl7703h


Blog Sebelumnya:
  • Pengalaman Bikin Kacamata di Australia, Bingung Karena Tidak Diminta Uang Muka

  • Cuma di Australia Bisa Main Golf Bareng Kanguru

  • Travelling di Australia Saat Pandemi, Begini Rasanya Berasal dari Area Hotspot

  • Pengalaman Suntik Vaksin COVID-19 Pfizer di Australia untuk Penderita Asma

  • Road Trip di Australia Saat Pandemi, Begini Rasanya ke Tempat Bebas COVID-19



Beberapa waktu lalu, kacamata saya rusak karena diinjak Noah. Alhasil saya pun harus bikin kacamata baru. Kacamata baru apa istimewanya? Nggak ada, kecuali harganya yang lebih mahal daripada kacamata terakhir yang saya beli di Indonesia. Hiiks. Tapi yang mau saya ceritakan adalah proses pembuatan, terutama pembayarannya. 

Di tempat saya tinggal, tidak ada optik untuk membeli kacamata. Ya maklum namanya juga tinggal di hutan ya.. Karena itu saya harus pergi ke kota yang memiliki beberapa pilihan optik, yang jaraknya sekitar 1 jam dari rumah. Tentunya harus membuat janji terlebih dahulu karena kalau sampai sana dan optometrisnya tidak punnya jadwal kosong, ya kan sia-sia. 

Sesuai janji temu, saya datang tepat waktu di Otway Optical, Colac, dan langsung diperiksa sang optometris yang bernama Marry. Bukan hanya memeriksa minus mata saya tapi Marry juga melakukan pemeriksaan glaukoma dan sebagainya. Alhamdulillah baik-baik saja.

Keribetan membuat kacamata di saat pandemi adalah sulit melihat huruf-huruf yang terpampang di layar karena kaca lensa alat pemeriksa mata terus-menerus berkabut karena saya memakai masker. Akhirnya Marry berkata bahwa saya boleh melepas masker, selama saya sendiri merasa nyaman. Daripada dapat hasil yang nggak akurat, saya pun menyetujuinya. Alasan lain saya berani membuka masker adalah karena Colac tidak ada kasus COVID-19 saat itu. 

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa minus mata kanan saya bertambah, nih, yang tadinya 1,5 menjadi 2. Sementara mata kiri malah berkurang, dari minus 1 menjadi minus 0,5. Aneh banget ya? Kok bisa yang satu bertambah 0,5 dan yang lainnya berkurang 0,5. Agar tidak membuat gap yang terlalu jauh antara mata kanan dan kiri, Marry menyarankan agar mata kanan saya memakai kacamata ukuran 1,75. Ya saya setuju saja karena dengan kacamata yang lama saya pakai ukuran 1,5 dan bisa melihat baik-baik saja.

Setelah pemeriksaan yang makan waktu sekitar 30 menit, saya lanjut memilih frame. Ajegileee, mahal-mahal aja nih, frame. Tidak ada yang di bawah 100 AUD atau di bawah 1 juta rupiah. Saya merinding melihatnya. Soalnya kacamata terakhir saya harganya cuma 500 ribuan dan itu pun sudah include semuanya; frame, lensa dan blue coating. 

Setelah pilih-pilih, yang bukan hanya cocok di wajah tapi juga di kantong tentunya, akhirnya saya memilih frame berwarna hitam dengan merek Vogue. Nyari frame murah meriah yang buatan China, nggak ada euuy. Hiiks. Setelah yakin dengan pilihan saya, sang petugas yang bernama Kathrine, menghitung semuanya. Dan menyodorkan angka 385 AUD. Dia bilang, "Ini sudah termasuk diskon 15%." 

Saya nelangsa rasanya harus bayar 4 jutaan untuk sebuah kacamata. Itu berarti sekitar 8 kali lebih mahal dari kacamata saya yang dirusak Noah. Harga segitupun karena selain sudah diskon, saya pilih frame yang paling murah. 

Kathrine bilang kacamata saya akan jadi dalam waktu beberapa hari. Kemudian dia bilang saya bisa bayar sekarang atau nanti setelah kacamatanya jadi. Saat mendengar perkataannya, saya membatin dalam hati, "ini beneran bisa bayar nanti tanpa DP apa-apa, nih." Dia nggak takut gitu, kalau saya tidak akan pernah menebus kacamatanya? Bagaimana kalau saya putuskan untuk berubah pikiran dan mencari kacamata yang lebih murah di tempat lain? Saya takjub sih, karena dia bahkan tidak meminta DP sama sekali.

Lalu saat saya bilang saya memutuskan untuk bayar nanti, dia pun santai banget menanggapinya. "Baik. Kalau kacamatanya sudah jadi nanti kami akan telepon. Kamu bisa datang ke sini untuk ambil kacamatanya dan melakukan pembayaran. Atau kalau tidak bisa datang, kami bisa kirim melalui pos dan kamu hanya perlu menyebutkan nomor kartu (debit/kredit) untuk melakukan pembayaran." 

Saya keluar optik dengan perasaan ajaib, kok bisa mereka sepercaya itu sama konsumen. Ya tentunya bisa jadi karena mereka sudah mencatat nomor medicare saya (ini semacam BPJS di Indonesia) yang tentunya semua data saya sudah terkoneksi di sana. 

Beberapa hari setelahnya, mereka menelpon saya untuk mengabari bahwa kacamata saya siap diambil. Dan karena saya tidak bisa ke sana maka saya meminta untuk dikirim lewat pos. Saya pun membayar kacamata lewat telepon dengan cara menyebutkan detail kartu debit saya. Anehnya, mereka tidak mengenakan biaya pengiriman, padahal ketika kacamatanya sudah sampai, saya melihat biaya pengirimannya sekitar 12 AUD. Baik banget, nih!

Ini bukan pertama kalinya saya terkagum-kagum sama cara Australia yang memberi kepercayaan tinggi sama warganya. Sebelumnya saya pun dibuat kaget sama sistem pembayaran self check-in di supermarket yang ceritanya bisa dibaca di sini dan sistem jualan telur tanpa ada penjual yang menjaga yang ceritanya bisa dibaca di sini. 

Another culture-shocked experience for me. Ada yang punya pengalaman yang sama?  

----------@yanilauwoie----------


Find me at:
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
LINE: @psl7703h


Blog Sebelumnya:
  • Cuma di Australia Bisa Main Golf Bareng Kanguru

  • Travelling di Australia Saat Pandemi, Begini Rasanya Berasal dari Area Hotspot

  • Pengalaman Suntik Vaksin COVID-19 Pfizer di Australia untuk Penderita Asma

  • Road Trip di Australia Saat Pandemi, Begini Rasanya ke Tempat Bebas COVID-19

  • Pengalaman Road Trip di Australia saat Pandemi Corona


Newer Posts Older Posts Home

My Travel Book

My Travel Book
Baca yuk, kisah perjalanan saya di 20 negara!

My Travel Videos

Connect with Me

Total Pageviews

Categories

Amerika Serikat Australia Belanda Belgia Ceko Denmark Hong Kong Indonesia Inggris Irlandia Italia Jepang Jerman Korea Selatan Macau Malaysia Prancis Singapura Skotlandia Spanyol Thailand Vietnam

Blog Archive

  • ►  2025 (4)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2024 (12)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2023 (7)
    • ►  December (3)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2022 (6)
    • ►  October (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ▼  2021 (19)
    • ►  December (2)
    • ►  November (2)
    • ▼  October (2)
      • Rekomendasi Penginapan Nyaman di Ballarat, Austral...
      • Pengalaman Bikin Kacamata di Australia, Bingung Ka...
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (3)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2020 (4)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2019 (51)
    • ►  December (4)
    • ►  November (3)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (4)
    • ►  July (3)
    • ►  June (5)
    • ►  May (4)
    • ►  April (5)
    • ►  March (10)
    • ►  February (4)
    • ►  January (4)
  • ►  2018 (30)
    • ►  December (8)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (5)
    • ►  February (4)
    • ►  January (3)
  • ►  2017 (60)
    • ►  December (6)
    • ►  November (4)
    • ►  October (5)
    • ►  September (8)
    • ►  August (5)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  May (8)
    • ►  April (9)
    • ►  March (2)
    • ►  February (4)
    • ►  January (4)
  • ►  2016 (51)
    • ►  December (6)
    • ►  November (3)
    • ►  October (5)
    • ►  September (4)
    • ►  August (4)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (6)
    • ►  April (5)
    • ►  March (4)
    • ►  February (4)
    • ►  January (6)
  • ►  2015 (51)
    • ►  December (7)
    • ►  November (4)
    • ►  October (3)
    • ►  September (3)
    • ►  August (4)
    • ►  July (4)
    • ►  June (4)
    • ►  May (6)
    • ►  April (3)
    • ►  March (6)
    • ►  February (4)
    • ►  January (3)
  • ►  2014 (51)
    • ►  December (6)
    • ►  November (1)
    • ►  October (3)
    • ►  September (2)
    • ►  August (6)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (5)
    • ►  April (4)
    • ►  March (5)
    • ►  February (5)
    • ►  January (6)
  • ►  2013 (13)
    • ►  December (5)
    • ►  November (2)
    • ►  October (6)

Search a Best Deal Hotel

Booking.com

Translate

Booking.com

FOLLOW ME @ INSTAGRAM

Most Read

  • 10 Info Tentang Kartu Myki, Alat Bayar Transportasi di Melbourne, Australia
  • 6 Rekomendasi Oleh-oleh dari Edinburgh, Skotlandia dan Kisaran Harganya
  • 8 Tip Naik Tram di Melbourne, Australia
  • My 2018 Highlights

About Me

Hi, I'm Yani. I have 15 years experience working in the media industry. Despite my ability to write various topics, my biggest passion is to write travel stories. By writing travel stories, I combine my two favourite things; travelling and writing. All the content in this blog are mine otherwise is stated. Feel free to contact me if you have questions or collaboration proposal :)

Contact Me

Name

Email *

Message *

Copyright © 2016 My Travel Stories. Created by OddThemes & VineThemes