Keluar Inggris dan Masuk Prancis dalam Satu Antrian Imigrasi yang Sama
Saya setelah melewati imigrasi Prancis
Saat itu, saya dan kedua teman saya, Asri dan Stacey sampai di stasiun St Pancras International sekitar pukul 06.00. Kami langsung mencari di mana letak Eurostar, kereta yang akan membawa kami ke luar London untuk menuju Brussels, Belgia. Setelah bertanya kepada petugas stasiun kami langsung bisa menemukan lokasi kereta yang dituju.Begitu sampai gerbang Eurostar, langsung masuk antrian dan scan barcode yang ada di tiket untuk bisa masuk lokasi. Setelah itu dilanjutkan dengan metal detector.
Melewati pemeriksaan metal detector, langsung menuju antrian imigrasi. Saat mau masuk antrian, salah seorang petugas bertanya apakah saya sudah membawa paspor. Saya jawab sudah, dan bersiap mengambil paspor dari kantung jaket namun sang petugas berkata, "Nggak perlu dikeluarkan. Saya percaya kok, dengan perkataanmu," tuturnya sambil tersenyum. Intinya dia hanya mengingatkan dan bukan bertujuan memeriksa.
Saat saya dan Asri sudah di dalam antrian imigrasi, tiba-tiba Stacey berteriak, "Salah. Kalian salah antrian. Bukan di situ. Itu antrian khusus European." Mendengar teriakan Stacey, saya otomatis berhenti melangkah meskipun saya belum mengerti seutuhnya maksud omongannya.
Lalu tiba-tiba sang petugas mendatangi kami, mungkin karena mendengar teriakan Stacey. Dia bertanya apa yang terjadi. Stacey menunjukkan paspornya (yang ada sampul dengan tulisan Republik Indonesia) dan bertanya di mana harus antri. Saya tambahkan dengan berkata, kami dari Indonesia. Lalu sang petugas berkata, "You are all good." Kemudian mengarahkan Stacey untuk antri di tempat yang sama dengan kami. Hadeh, Stacey memang kebiasaan panik duluan, sama seperti saya ;p
Di antrian untuk keluar Inggris ini, terdapat dua loket imigrasi. Saya kebagian loket dengan seorang petugas pria yang ramah. Dia menyambut saya dengan senyuman. Setelah menerima paspor saya, dia meminta saya membuka topi. Tampaknya dia ingin memastikan bahwa saya benar pemilik paspor tersebut. Selanjutnya dengan menggunakan sebuah alat elektronik, dia menggosok pinggir paspor saya, kemudian menyuruh saya lanjut untuk melewatinya.
Sekitar tiga meter di depan loket tersebut, masih di jalur antrian yang sama, terdapat lagi loket yang berbeda dan ada lagi antrian. Ada tulisan di loket tersebut yang tersedia dalam dua bahasa, Prancis dan Inggris. Yang bahasa Inggris, tulisannya "All Passports". Terdapat dua loket juga. Saya pikir tadinya loket itu merupakan rangkaian dari proses imigrasi untuk keluar Inggris. Saya baru sadar kalau itu loket untuk masuk wilayah Prancis, saat Asri bilang, "Ini kita sudah masuk imigrasi Prancis deh, karena tulisannya dalam bahasa Prancis."
Setelah mendengar perkataan Asri yang saat ini mengantri di belakang saya, saya mengamati lebih lanjut sekitar saya dan menemukan papan pengumuman di ujung tali antrian yang bertulisan: "French Police Border". Wah benar ini merupakan antrian imigrasi untuk masuk wilayah Prancis.
Saya langsung merasa was-was karena saya tidak mempersiapkan diri untuk ditanya-tanya imigrasi Prancis. Saya menduganya akan ditanya-tanya di imigrasi Belgia ketika keluar dari kereta. Namun rupanya karena kereta Eurostar yang kami naiki ini dari Inggris masuk ke Prancis terlebih dahulu sebelum ke Belgia, makanya bordernya dijaga oleh imigrasi Prancis.
Tapi ternyata kecemasan saya tidak berlanjut karena petugas sama sekali tidak bertanya apapun. Petugas perempuan berkacamata itu hanya memeriksa paspor saya, mencari visa Schengen saya, dan kemudian mempersilakan saya lanjut setelah memberikan cap di paspor saya.
Dia bahkan tidak mempertanyakan kenapa visa Schengen saya dikeluarkan dari negara Denmark. Padahal sebelum membuat visa Schengen, ini adalah salah satu yang membuat saya galau, apakah saya harus membuat visa dari negara Schengen yang saya datangi pertama, Belgia atau dari negara terakhir Denmark karena saya memiliki tiket pulang dari Denmark. Ternyata saya malah masuk Schengen dari Prancis.
Sebenarnya secara fisik saya masih ada di St Pancras International di negara Inggris tapi secara administratif saya sudah masuk wilayah Prancis dan Schengen. Seru rasanya mendapatkan pengalaman baru seperti ini.
Kereta Eurostar yang saya tumpangi menuju Brussels
Melewati loket imigrasi masuk, kami menunggu pengumuman kereta ada di platform berapa. Tidak lama menunggu, di layar terlihat pengumuman kalau kereta ke Brussels ada di platform 10. Kami pun naik travelator menuju platform 10, naik kereta dan menuju petualangan selanjutnya.
Ada yang pernah punya pengalaman berbeda saat masuk atau keluar imigrasi?
Booking.com----------@yanilauwoie----------
Blog Sebelumnya:
- Hati-hati Menggunakan Maskapai Ryanair
- Review Abercorn House, Penginapan Murah di London
- Apa yang Ditanyakan Petugas Imigrasi Inggris? Ini Pengalaman Saya
- 14 Tempat Wisata Gratis yang Instagrammable di London, Inggris (Bagian 2)
- 14 Tempat Wisata Gratis yang Instagrammable di London, Inggris (Bagian 1)
0 komentar