Apa yang Ditanyakan Petugas Imigrasi Inggris? Ini Pengalaman Saya

Wajah bahagia Asri setelah melewati imigrasi Inggris

Meski sudah melewati banyak imigrasi di berbagai negara, saya selalu deg-degan tiap kali mau masuk suatu negara. Rasanya selalu seperti pertama kali melakukannya, terlepas dari jumlah kunjungan yang pernah saya lakukan ke negara tersebut. Karena itu, ketika akan berkunjung ke Inggris pada Oktober 2018, jantung saya pun berdebar-debar begitu pesawat mendarat di bandara Heathrow, London. Khawatir perihal apa yang akan ditanyakan oleh petugas imigrasi Inggris.  

Saya dan teman saya, Asri mendarat di bandara Heathrow London sekitar pukul 11.45 waktu setempat. Setelah pipis dan bersih-bersih di toilet, biar nggak kelihatan kumel banget saat bertemu petugas imigrasi, kami pun masuk antrian imigrasi. Saat sedang mengantri saya sempat mendengar petugas menanyakan alamat tinggal dan tiket balik kepada orang sebelum kami. 

Melihat hal tersebut, saya tiba-tiba merasa bahwa dokumen cetak tiket pesawat PP (Jakarta - London dan Copenhagen - Singapura - Jakarta) dan booking penginapan yang saya bawa kurang lengkap. Bagaimana kalau petugas membutuhkan tiket untuk keluar London? Saya pun heboh berusaha mencari tiket kereta Eurostar London - Brussel yang ada di email. Untungnya ada wifi gratis dan Asri sudah terkoneksi sehingga ia bisa menemukan tiket tersebut di emailnya. "Tenang Yani," katanya. 

Tidak lama, kami pun maju ke loket imigrasi secara bersamaan. Berikut kurang lebih pertanyaan yang diajukan petugas imigrasi Inggris kepada kami.

Petugas (P): How do you know each other?
Yani (Y): We are friends
P: What brought you to London?
Y: We are going to have a holiday. 
P: So both of you freelance writers?
Y&Aasri (A): Yes.
P: What do you usually write?
Y: I write for Garuda Indonesia inflight magazine
A: I write for a Korean website 
P: Is it in Indonesian only?
A: It's in Indonesian
Y: It's in Indonesian but about Korean entertainment 
P: How many days will you stay in London?
Y: Nine days. We will catch a train to Brussels on 24 Oct 
P: So you will be back here?
Y: Nope. We'll fly to Indonesia from Copenhagen
P: So, you will visit three cities?
Y: Aside from London, we will visit Brussels, Amsterdam and Copenhagen

Kemudian dia meminta saya untuk meletakkan jempol dan jari petunjuk kanan pada alat pemindai. Selanjutnya dia minta saya melepas kacamata. Hal yang sama dia lakukan kepada Asri. Lalu visa kami dicap tanpa dia menanyakan dokumen tempat tinggal dan transportasi yang sudah kami siapkan. Kami pun dipersilakan pergi. Alhamdulillah.   

Seingat saya, ini adalah percakapan terlama yang terjadi antara saya dengan petugas imigrasi. Namun terlepas dari pertanyaan yang panjang, keluar bandara Heathrow cukup mudah karena tidak ada anjing yang mengendus, seperti yang saya alami di bandara Perth dan Melbourne, Australia. 

Pernah mengalami hal yang berbeda saat di imigrasi Inggris? Kalau tidak keberatan, boleh dong, dibagi pengalamannya. 

----------@yanilauwoie----------

Share:

2 komentar

  1. Alhamdulillah waktu Juli lancar pas ditanya sama mba petugasnya. Padahal udah siapin jawaban yang ternyata malah sempet blank, untungnya karena ditanya pergi sama temen kami ditanya bareng-bareng dalam rangka apa ke Inggris. Berapa lama? Kemana aja selain ke London? Pas bilang kami mau ke Leeds juga, ditanya ngapain ke Leeds? Mau ikut lari, mbanya bilang “wow, jadi kalian pelari?” Langsung deh di cap dan diucapkan selamat datang di London. Senangnya saat itu..������

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah keren larinya sampai ke Inggris. Kalau boleh tahu, sudah lari kemana saja Mas Zaenal?

      Delete