Review Abercorn House, Penginapan Murah di London

Saya dan kedua teman saya menyewa kamar di Abercorn House pada Oktober 2018 selama delapan malam. Mengambil kamar privat khusus tiga orang, berikut adalah plus dan minus yang saya rasakan ketika bermalam di penginapan murah di London ini.


Plus
1. Lokasi strategis
Menurut saya lokasi adalah keunggulan utama dari hostel ini. Pasalnya hanya dibutuhkan jalan kaki 5 menit dari stasiun Hammersmith, baik itu stasiun bus maupun underground/tube, sudah bisa sampai ke hostel ini. Letak stasiun Hammersmith yang ada di zona 2 juga memudahkan untuk pergi ke lokasi-lokasi wisata di London tanpa harus menghabiskan banyak waktu.

Selain itu, penginapan ini juga dekat ke pusat perbelanjaan Kings Mall. Jalan kaki tidak sampai 10 menit sudah bisa bertemu dengan deretan restoran dan pertokoan, termasuk supermarket Sainsbury's dan toko apparel Primark. Jadi sangat mudah kalau mau cari makan dan belanja.    

2. Fasilitas lengkap
Di dalam kamar tersedia lemari pakaian dengan cermin di pintu, meja kecil dengan tiga laci, meja besar +kursi, kulkas dan peralatan makan seperti piring, mangkuk, gelas, sendok dan garpu. Untuk ukuran hostel fasilitas ini termasuk mewah. Ini baru pertama kalinya saya menginap di hostel yang menyediakan peralatan makan di dalam kamar. 

3. Dapurnya banyak
Saya menginap di lantai 2, kamar 214. Tepat di depan kamar ada satu dapur. Kemudian ada dua dapur lainnya yang letaknya tidak berjauhan. Dapur ini dilengkapi dengan oven, kompor, microwave, toaster dan teko listrik. Meskipun saya jarang masak, paling hanya masak indomie dan air tapi keberadaan dapur yang lebih dari satu ini membuat nyaman karena tiap kali saya ke dapur selalu nyaris kosong, jadi tak perlu menunggu giliran. 

4. Kamar mandi pria dan wanita berbeda 
Tidak jauh dari kamar saya, terdapat kamar mandi. Di dalam kamar mandi ini terdapat lima bilik yang seluruhnya menggunakan shower. Di dalam bilik disediakan juga sabun cair. Sementara di luar bilik terdapat dua wastafel, satu kaca besar di dinding dan tempat sampah. Secara keseluruhan kamar mandi ini bersih namun yang paling saya suka adalah ini kamar mandi khusus wanita sehingga membuat saya merasa nyaman ketika mandi. 

Sedangkan untuk toiletnya, tidak jauh dari letak kamar mandi. Terdiri dari tiga bilik yang seluruhnya adalah toilet duduk. Di luar bilik-bilik tersebut terdapat dua wastafel, kaca di dinding dan tempat sampah. Untuk toilet ini tidak dibedakan antara pria dan wanita. 

5. Terdapat mesin cuci
Karena menginap agak lama di London, jadi penting mencari penginapan yang memiliki fasilitas mesin cuci sehingga pakaian bisa dipakai lagi untuk perjalanan saya di negara-negara selanjutnya. Untuk mengoperasikan mesin cuci dan pengeringnya saya hanya perlu beli koin di resepsionis, kemudian memasukkannya dalam mesin sesuai instruksi yang tertera. Kalau tidak salah, untuk mesin cucinya dibutuhkan koin senilai 3 pounds sedangkan mesin pengeringnya 2 pounds.  

6. Memiliki lift
Karena tahu akan membawa koper yang cukup besar dan berat maka lift adalah salah satu fasilitas yang harus ada di penginapan yang akan disewa di London. Hoste ini memiliki fasilitas tersebut. Meskipun ukuran liftnya kecil tapi ini jauh lebih baik daripada harus mengangkat koper melewati tangga.  

7. Memiliki jendela 
Bagi saya keberadaan jendela sangat penting karena dengan begitu sirkulasi udara dalam kamar akan tetap segar. Kamar ini memiliki jendela menghadap ke jalan yang memperlihatkan rumah-rumah khas Inggris yang tertata rapi. 

8. Memiliki ruang televisi
Di lantai dasar terdapat ruang komunal dengan fasilitas televisi. Sebenarnya lumayan kalau yang ingin duduk-duduk sambil membunuh waktu. Tapi karena seringnya saya berada di luar hostel dan begitu kembali ke hostel hanyalah untuk tidur, jadi tidak sempat duduk-duduk menonton televisi di sini.  

9. Ada kafe kecil
Di depan resepsionis teradapat kafe kecil yang menjual makanan instan dalam kemasan, seperti mie dan pizza. Ada juga camilan seperti cokelat dan biskuit. Selain itu terdapat juga minuman seperti kopi dan cokelat. Pertolongan pertama yang lumayan banget kalau kelaparan di tengah malam. Tapi saat di sini, saya tidak sempat membeli apapun dari kafe ini. 

10. Dapat handuk
Jarang sekali hostel menyediakan handuk gratis tapi di Abercorn House, saya mendapatkan fasilitas tersebut. Handuk yang saya terima pun benar-benar bersih, tidak terlihat seperti handuk tua dan tidak bau sehingga sangat nyaman dipakai. 

11. Kamar dibersihkan
Sepengalaman saya menginap di hostel, saya tidak pernah mendapatkan fasilitas kamar dibersihkan layaknya di hotel. Saat menginap di sini, kamar saya sempat dibersihkan satu kali di pertengahan durasi hari menginap dan handuknya pun diganti. Bisa jadi karena menginapnya cukup lama maka bisa mendapatkan pelayanan ini. 

Minus
1. Resepsionis kurang ramah
Saya tahu ini sangat obyektif karena standar ramah setiap orang beda-beda tapi kalau menurut standar saya, para resepsionis (saya bertemu lebih dari satu orang di waktu yang berbeda-beda) di penginapan ini pelit senyum dan tidak ingin memberikan pelayanan lebih. Contohnya pelayanan lebih adalah seperti yang saya dapatkan saat menginap di hostel Royal Mile Backpackers di Edinburgh. Sang resepsionis bertanya sudah berapa kali ke Edinburgh, begitu dia tahu itu kunjungan pertama saya, dia langsung tanya rencana saya apa dan memberikan berbagai saran tempat wisata yang wajib dikunjungi. Itu yang tidak saya dapatkan dari resepsionis di Abercorn House.

2. Air di toilet kurang banyak
Ini yang paling bikin nggak nyaman saat menginap di sini. Karena air di toilet kurang banyak atau memakan waktu lama untuk mengumpulkan air sampai tangki toilet penuh, sehingga saya merasa kurang maksimal ketika menyiram toilet. Saya sih, tidak mengalami kejadian yang tidak menyenangkan, seperti meninggalkan 'sesuatu' di toilet karena kehabisan air. Tapi dorongan air yang kurang banyak selalu membuat saya deg-degan ketika masuk toilet.   

3. Pengering pakaian rusak
Saya paham sih, kalau mesin yang sering dipakai banyak orang bisa mudah rusak. Namun yang bikin sebal adalah kerusakan mesin pengering ini baru saya ketahui setelah saya memasukkan koin bernilai 2 pounds. Setelah saya komplain ke resepsionis, dia bilang mesin yang itu memang agak bermasalah (mereka memiliki dua mesin pengering). Kalau bermasalah, kenapa tidak dipasang tanda? Terus yang bikin tambah sebal, mereka tidak bisa mengembalikan uang 2 pounds saya, jadi terpaksa harus bayar lagi untuk memakai mesin pengering yang berbeda. Setelah insiden tersebut, baru deh, pihak hotel memasang tanda bahwa mesin pengering tersebut rusak dan tidak bisa dipakai. 

4. Wifi bayar

Hostel ini tidak menyediakan wifi gratis, baik di area lobi maupun kamar. Untuk bisa mengakses wifi bisa membelinya di resepsionis, mereka menyediakan harga untuk per jam dan harian. Kalau tidak salah 5 pounds per harinya. Saya sudah tahu mengenai ini sebelum memutuskan menginap di sini namun tidak menjadikannya masalah karena saya membeli nomor lokal yang sudah tersedia paket internet. 

Overall
Terlepas dari minusnya, secara keseluruhan saya merasa nyaman menginap di sini. Apalagi harganya juga terhitung murah, hanya Rp6.655.475 (setelah dapat diskon dari Traveloka sebesar Rp300.000,-) untuk delapan malam dan tiga orang. Itu berarti sekitar Rp277.000,- per orang per malam. Harga tersebut dengan fasilitas di atas dan dapat kamar privat hanya untuk bertiga tentu saja murah.

Jadi kalau kebetulan mencari penginapan murah di London namun tetap merasa nyaman untuk ditinggali, saya merekomendasikan hostel Abercorn House ini.  



----------@yanilauwoie----------

Find me at:
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
LINE: @psl7703h

Share:

0 komentar