Bebas Pajak & Kasir Self-Service di GU Jepang



Saat di Australia, saya terbiasa menggunakan kasir self-service saat berbelanja di supermarket. Logikanya sih, ini membuat saya terbiasa dan tidak bingung lagi dong, ketika menghadapi mesin sejenis di Jepang. Eits, konsepnya memang sama, yaitu menyelesaikan pembayaran sendiri (tanpa dibantu kasir) melalui mesin tapi bukan berarti cara mengoperasikannya sama. 

Kala itu, saya sedang berada di toko GU (fast fashion retailer Jepang) yang berada di Shinsaibashi Shopping Arcade, Osaka. Setelah puas melihat-lihat, saya memutuskan untuk membeli sehelai atasan berwarna krem. 

Ketika sedang mencari kasir, mata saya menangkap kasir self-service yang dikenal juga dengan nama self-checkout atau self-service checkout. Tanpa berpikir dua kali, saya langsung menuju mesin tersebut. "Sesusah apa, sih? Saya kan, sudah terbiasa dengan mesin sejenis ini," begitu yang ada di pikiran saya. 

Saya pun maju ke mesin yang kosong dan menatap layarnya. Kemudian saya mencari-cari di mana saya bisa memindai barcode baju yang akan dibeli. Karena seperti itu biasanya yang saya lakukan saat berhadapan dengan mesin seperti ini di Australia. Pindai barcode dan kemudian di layar akan muncul harga barang yang dipindai. Tapi saya cari-cari kok, tidak ada sih, untuk memindainya. 

Tidak mau kebingungan lebih lama, saya panggil salah satu petugas untuk membantu saya. Dia memasukkan baju yang akan saya beli ke ruang yang ada di bawah layar, setelah itu menutup pintunya. Kemudian, di layar tertera jenis barang, jumlah harga yang harus saya bayar dan pilihan pembayaran (tunai atau menggunakan kartu). 

Wah, saya dibuat terkagum-kagum dengan mesin ini. Kenapa? Karena petugas memasukkan baju secara sembarang - saya bahkan tidak yakin barcode-nya tidak tertutup baju - tapi ajaibnya mesin bisa membaca secara akurat baju apa yang saya beli. Ckck..

Tidak lama setelah saya membayar, Biru pun mau melakukan pembayaran. Dengan semangatnya, saya ingin menunjukkan pada dia bagaimana melakukan pembayaran di kasir self-service ini sekaligus saya ingin 'mengetes' keakuratan mesin ini lebih jauh mengingat Biru membeli beberapa potong pakaian. 

Tapi baru juga sampai di depan mesin, petugas yang berbeda menyapa dan bertanya apakah kami ingin melakukan pembayaran yang bebas pajak? Wah, tentu saja mau. Lumayan bisa menghemat 8% dari total pembayaran. 

Kami pun menuju kasir yang berada di lantai bawah. Biru hanya perlu menunjukkan paspornya untuk mendapatkan fasilitas bebas pajak yang diperuntukkan khusus turis ini. Lalu oleh sang kasir, bon pembelian ini ditempel dengan selotip di paspor biru untuk selanjutnya diberi cap yang menempel pada sebagian bon dan sebagian paspor. 

Melihat Biru yang bisa bebas pajak, saya jadi berpikir, kok saya tidak dapat tawaran seperti ini dari petugas yang membantu pembayaran saya? Wajah saya kurang turis kali ya?


----------@yanilauwoie----------


Find me at:
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
LINE: @psl7703h





Share:

0 komentar