My Travel Stories

Lots of memories I can't keep, that's why I write.

Powered by Blogger.
  • Home
  • Indonesia
  • Asia
  • Australia
  • Eropa
  • Amerika
  • Travel Tips
  • Itinerary
  • Portfolio
Tulisan saya tentang destinasi wisata menyelam Indonesia yang tayang di majalah BCA Prioritas edisi Juli - September 2019








----------@yanilauwoie----------

Find me at:
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
LINE: @psl7703h


Blog Sebelumnya:
  • Review Hotel Mystays Shinsaibashi di Osaka, Jepang
  • Tempat Membeli Oleh-oleh Murah di Jepang dan Kisaran Harganya
  • Arashiyama Bamboo Forest, Kyoto: Lah, Gini Doang?
  • 7 Alasan untuk Menginap di CMM Crystate Kyoto (Aparthotel yang Dekat Stasiun Kyoto, Jepang)
  • Tip Ditolak Sopir Taksi di Jepang

Hotel Mystays Shinsaibashi adalah hotel kedua yang saya inapi di Osaka di saat perjalanan saya ke Jepang pada April 2019. Saya hanya menginap satu malam di sini, tepatnya malam terakhir di Jepang. Meskipun sempat terganggu dengan anak tangga yang menyulitkan untuk masuk ke hotel namun ini adalah hotel kedua favorit saya, setelah aparthotel CMM Crystate Kyoto.

Ini yang saya suka dari hotel ini:

1. Luas kamarnya pas
Saya menyewa kamar superior double - non smoking yang memiliki luas 14m per segi. Ketika memasuki kamar ini, reaksi pertama adalah, "Nah, ini luas kamar yang minimal saya butuhkan untuk dua orang yang membawa dua koper besar dan dua koper kecil." Saya bereaksi demikian karena di dua hotel sebelumnya, (juga) di Osaka dan Tokyo kamarnya membuat saya dan Biru agak sulit bergerak.   

2. Ada bathtub
Meskipun bathtubnya tidak terlalu panjang tapi lumayanlah untuk bisa berendam di air hangat. Perlengkapan mandi, seperti sabun dan sampo-nya juga banyak karena tersedia dalam botol besar, sehingga tidak perlu takut kehabisan.  

3. Peralatan cukup lengkap
Peralatan yang tersedia di antaranya televisi, kulkas mini, safe deposit box, gelas, ketel listrik, meja + kursi, dan sofa + meja. Bagi saya, ini sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan menginap semalam.  

4. Jendela besar
Pencahayaan natural dan sirkulasi udara di kamar ini bagus karena memiliki jendela besar. Meskipun demikian, kamar ini tidak menyajikan pemandangan istimewa karena ada bangunan lain yang menutup pandangan. 

5. Lokasinya juara
Ini yang paling saya suka dari hotel ini. Selain dekat ke stasiun kereta yang membuat mudah kemana-mana, lokasi hotel berada dipenuhi kafe, restoran, dan pertokoan. Bahkan pusat perbelanjaan seperti Dotonbori dan Shinsaibashi Shopping Arcade bisa ditempuh hanya dengan berjalan kaki sekitar 10 - 15 menit. 

Ini yang saya kurang nyaman dari hotel ini:

Tidak ada lift dari pintu masuk
Hotel ini memang menyediakan lift dari lobi hingga ke seluruh lantai namun dari pintu masuk untuk sampai lobi yang ada di lantai 2, tamu harus naik tangga karena tidak ada akses lift. Kalau datang tanpa empat koper sih, nggak masalah. Nah, ini harus menggotong koper di mana dua di antaranya besar dan berat. 

Saat sudah sampai di lobi dengan empat buah koper, kami menyampaikan kerepotan ini kepada petugas resepsionis dan mereka meminta maaf untuk ketidaknyamanan ini dan menawarkan bantuan bila kami membutuhkan tenaga untuk membantu membawakan koper di lain waktu. 

Ada yang pernah menginap di sini juga? 


Booking.com
----------@yanilauwoie----------

Find me at:
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
LINE: @psl7703h




Blog Sebelumnya:
  • Tempat Membeli Oleh-oleh Murah di Jepang dan Kisaran Harganya
  • Arashiyama Bamboo Forest, Kyoto: Lah, Gini Doang?
  • 7 Alasan untuk Menginap di CMM Crystate Kyoto (Aparthotel yang Dekat Stasiun Kyoto, Jepang)
  • Tip Ditolak Sopir Taksi di Jepang
  • Harga Makanan di Tokyo, Osaka, dan Kyoto, Jepang


Sebagai salah satu destinasi travelling favorit di Asia, Jepang bukanlah negara murah. Namun bukan berarti juga semuanya serba mahal. Contohnya, saya bisa menemukan toko oleh-oleh murah di Jepang namun memiliki barang yang lucu-lucu. Berikut adalah beberapa di antaranya. 

1. Daiso

Hands down deh, untuk toko yang satu ini. Bukan cuma koleksinya yang lengkap tapi nyaris seluruh barangnya cuma dibandrol ¥100 atau ¥108 setelah pajak. Kalau ¥1 = 130, berarti setiap barangnya sekitar 14 ribuan. Barang-barang lucu yang saya temukan dengan harga tersebut di antaranya adalah koleksi Sesame Street, koleksi Hello Kitty dan koleksi Disney. Contohnya adalah kotak makan plastik cookie monster, sumpit Elmo, pewangi ruangan disney, dan dompet koin Hello Kitty.

Selain barang-barang lucu, mereka juga menyediakan aneka perlengkapan rumah tangga. Saya membeli spatula atau sodet kayu, saringan alumunium, dan centong alumunium dengan masing-masing harga yang sama. Saya juga membeli penggorengan dengan diameter berukuran sekitar 20cm, hanya seharga ¥216. Meskipun lebih mahal tetap saja kalau dirupiahkan, tidak sampai 30 ribu.

Yap di sini juga tersedia barang-barang yang harganya di atas ¥108. Biasanya untuk barang-barang yang harganya di atas ¥108, mereka memberikan label keterangan harga. Sedangkan barang yang tidak ada label keterangan harganya, bisa dipastikan berharga ¥108. 

Daiso ini ada di mana-mana di Jepang. Semakin besar tokonya maka akan semakin lengkap barangnya. Saya merekomendasikan untuk mengunjungi Daiso di Takeshita Street, Harajuku, Tokyo dan Shinsaibashi Shopping Shopping Arcade, Osaka. Kedua toko Daiso di sini sangat besar. Kalau tidak salah masing-masing mencapai 3 lantai. Jadi koleksi barangnya, termasuk makanan camilan, tersedia lengkap. 

2. Flying Tiger

Brand ini berasal dari Denmark tapi bukan berarti kita tidak bisa menemukan barang-barang yang sudah disesuaikan dengan cita rasa lokal. Contohnya saja saya sempat membeli pinset dengan bentuk boneka memakai kimono hanya seharga ¥150 ketika mengunjungi Flying Tiger yang ada di Seaside Mall, Decks, Tokyo.

Selain itu di sini juga ada tempat sikat gigi plastik seharga ¥100, kotak makan plastik seharga ¥150, tempat paspor seharga ¥400 - ¥500, boneka-boneka lucu seharga ¥300 - ¥600 dan banyak lagi koleksi perlengkapan atau aksesori lucu-lucu lainnya. Oh iya, semua harga tersebut belum termasuk pajak 8%. 


3. Don Quijote


Kalau ingin mendapatkan koleksi barang yang agak ajaib, ini adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi. Salah satu koleksi mereka adalah kostum pesta. Mulai dari kostum perawat, pelayan, anak sekolah, cheerleader, kimono, dan model lainnya yang ajaib-ajaib. Harga kostum-kostum ini mahal, mulai dari ¥1000 - ¥4000. 

Selain itu, di sini juga ada berbagai magnet dan gantungan kunci khas Jepang dengan harga sekitar ¥398 - ¥598, sedangkan t-shirt dijual seharga ¥1590.

Untuk yang suka Doraemon, Hello Kitty, dan Rilakkuma di sini bisa didapatkan pernak-perniknya. Mulai dari gantungan kunci, dompet, boneka dan banyak lainnya. Harganya mulai dari ratusan hingga ribuan Yen. 

Bukan cuma koleksi merchandise-nya saja yang super banyak, di sini juga menjual aneka makanan. Saya sempat membeli cokelat Kit Kat rasa green tea berisi 13 buah seharga ¥268 (belum termasuk 8% pajak). Harga ini lebih murah dari di Family Mart yang sekitar 300-an dan bandara Kansai yang sekitar 500-an. 


4. 3 Coins


Kalau Daiso menjual barang-barang serba ¥100, di sini menjual barang serba ¥300 (belum termasuk pajak 8%). Memang lebih mahal dari Daiso, tapi koleksi barang-barang di sini sepadan dengan harganya. Menurut saya, desainnya bagus-bagus. 

Bila beruntung malah bisa mendapatkan juga barang-barang yang dijual dengan harga di bawah ¥300. Contohnya saya sempat melihat piring beling dengan bentuk roti seharga ¥100, mug untuk anak-anak seharga ¥150, dan aksesori kayu berbentuk bintang seharga ¥150. 


3 Coins ini sempat saya lihat beberapa tokonya di Tokyo dan Osaka. Untuk harga yang saya sebutkan di atas adalah yang saya lihat di Shinsaibashi Shopping Arcade, Osaka. 


Booking.com
----------@yanilauwoie----------

Find me at:
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
LINE: @psl7703h




Blog Sebelumnya:
  • Arashiyama Bamboo Forest, Kyoto: Lah, Gini Doang?
  • 7 Alasan untuk Menginap di CMM Crystate Kyoto (Aparthotel yang Dekat Stasiun Kyoto, Jepang)
  • Tip Ditolak Sopir Taksi di Jepang
  • Harga Makanan di Tokyo, Osaka, dan Kyoto, Jepang
  • Bebas Pajak & Kasir Self-Service di GU Jepang

Newer Posts Older Posts Home

My Travel Book

My Travel Book
Baca yuk, kisah perjalanan saya di 20 negara!

My Travel Videos

Connect with Me

Total Pageviews

Categories

Amerika Serikat Australia Belanda Belgia Ceko Denmark Hong Kong Indonesia Inggris Irlandia Italia Jepang Jerman Korea Selatan Macau Malaysia Prancis Singapura Skotlandia Spanyol Thailand Vietnam

Blog Archive

  • ►  2025 (4)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2024 (12)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2023 (7)
    • ►  December (3)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2022 (6)
    • ►  October (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2021 (19)
    • ►  December (2)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (3)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2020 (4)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  January (2)
  • ▼  2019 (51)
    • ►  December (4)
    • ►  November (3)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (4)
    • ▼  July (3)
      • Destinasi Menyelam di Indonesia, Tayang di Majalah...
      • Review Hotel Mystays Shinsaibashi di Osaka, Jepang
      • Tempat Membeli Oleh-oleh Murah di Jepang dan Kisar...
    • ►  June (5)
    • ►  May (4)
    • ►  April (5)
    • ►  March (10)
    • ►  February (4)
    • ►  January (4)
  • ►  2018 (30)
    • ►  December (8)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (5)
    • ►  February (4)
    • ►  January (3)
  • ►  2017 (60)
    • ►  December (6)
    • ►  November (4)
    • ►  October (5)
    • ►  September (8)
    • ►  August (5)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  May (8)
    • ►  April (9)
    • ►  March (2)
    • ►  February (4)
    • ►  January (4)
  • ►  2016 (51)
    • ►  December (6)
    • ►  November (3)
    • ►  October (5)
    • ►  September (4)
    • ►  August (4)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (6)
    • ►  April (5)
    • ►  March (4)
    • ►  February (4)
    • ►  January (6)
  • ►  2015 (51)
    • ►  December (7)
    • ►  November (4)
    • ►  October (3)
    • ►  September (3)
    • ►  August (4)
    • ►  July (4)
    • ►  June (4)
    • ►  May (6)
    • ►  April (3)
    • ►  March (6)
    • ►  February (4)
    • ►  January (3)
  • ►  2014 (51)
    • ►  December (6)
    • ►  November (1)
    • ►  October (3)
    • ►  September (2)
    • ►  August (6)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (5)
    • ►  April (4)
    • ►  March (5)
    • ►  February (5)
    • ►  January (6)
  • ►  2013 (13)
    • ►  December (5)
    • ►  November (2)
    • ►  October (6)

Search a Best Deal Hotel

Booking.com

Translate

Booking.com

FOLLOW ME @ INSTAGRAM

Most Read

  • 10 Info Tentang Kartu Myki, Alat Bayar Transportasi di Melbourne, Australia
  • 6 Rekomendasi Oleh-oleh dari Edinburgh, Skotlandia dan Kisaran Harganya
  • 8 Tip Naik Tram di Melbourne, Australia
  • My 2018 Highlights

About Me

Hi, I'm Yani. I have 15 years experience working in the media industry. Despite my ability to write various topics, my biggest passion is to write travel stories. By writing travel stories, I combine my two favourite things; travelling and writing. All the content in this blog are mine otherwise is stated. Feel free to contact me if you have questions or collaboration proposal :)

Contact Me

Name

Email *

Message *

Copyright © 2016 My Travel Stories. Created by OddThemes & VineThemes