3 Makanan Terlezat di 3 Negara

Saya bukan ahli kuliner. Bukan juga pengejar makanan tertentu saat traveling ke suatu tempat. Namun tiga makanan yang saya nikmati saat sedang liburan beberapa waktu lalu, tidak bisa hilang dari rekam jejak lidah saya. Setelah jalan-jalan ke 12 negara, tiga makanan di tiga negara ini saya nobatkan sebagai makanan terlezat yang pernah saya cicipi saat traveling.

1. Pizza di Roma, Italia 


Bawang merah mentah meninggalkan after taste yang sungguh membuat lidah saya tidak nyaman. Karena itu saya kurang menyukainya. Namun itu berubah ketika saya makan pizza di Restoran La Famiglia yang berada di Via Gaeta, 66, 00185, Roma pada tahun 2013 lalu. Saat itu saya memesan pizza dengan campuran mozzarella cheese, tomat, tuna dan bawang merah. Ketika pelayan menyajikan pizza tersebut, saya sempat kaget, tidak menduga bahwa bawang merahnya adalah bawang merah mentah. Sempat ragu untuk memakannya dan tidak yakin pula bisa menghabiskannya karena ukurannya yang besar. Namun kenyataannya saya tidak bisa berhenti makan sampai potongan akhir. Tunanya sangat enak, kejunya terasa pas tidak berlebihan, bahkan si bawang merah yang tidak saya sukai itu sukses melengkapi kelezatan pizza tersebut. Belum pernah saya menghabiskan pizza berukuran besar sendirian. Sempat terpikir mungkin ketipisan pizza ini yang membuat saya tidak gampang kenyang tapi saya sangat yakin, itu bukan penyebab utamanya. Alasan kuatnya adalah kelezatan rasa pizza itu yang membuat saya terus mengunyah sampai akhir. Benar-benar pizza terenak yang pernah mampir di lidah saya.

2. Kebab di Berlin, Jerman 


Saat melakukan EuroTrip pada tahun 2013 lalu, saya sempat makan kebab di tiga kota dari tiga negara berbeda, yaitu di Berlin, Jerman, Barcelona, Spanyol dan Dublin, Irlandia. Paling tidak enak adalah kebab yang saya makan di Dublin. Bukan saja karena rasanya yang menurut saya aneh namun kebab ini juga membuat perut saya sakit. Sedangkan kebab terlezat yang saya makan adalah yang di Berlin. Nama kebabnya Doner in Teigrolle di OBA Cafe Restaurant, dekat tempat wisata Checkpoint Charlie, Berlin. Sayurnya segar, daging sapinya banyak dan paduan bumbunya sangat terasa. Untuk lidah saya yang sangat terbiasa dengan bumbu, kebab ini sungguh nikmat. Saking nikmatnya saya sampai bisa menghabiskan kebab yang bagi saya porsinya ini sangat jumbo. Satu hal lagi yang saya suka dari kebab ini adalah membuat saya merasa guilty free karena halal :)

3. Cheesecake di Great Ocean Road, Australia


"Life is uncertain. Eat dessert first." -Ernestine Ulmer. Quote tersebut pas banget dengan kondisi saya saat itu (tahun 2014). Ketika sudah menghabiskan waktu cukup lama berkendara dari Melbourne, saya tidak tahu kapan tepatnya akan sampai di kawasan wisata Twelve Apostles. Untung saja, saya dan rekan seperjalanan saya, Trav memutuskan untuk istirahat dulu. Kami mampir di Apollo Bay Hotel, kawasan Great Ocean Road. Di hotel tersebut saya menemukan dessert bernama Macamedia Cheesecake. Tidak ada yang merekomendasikan dessert tersebut. Saya pun memesannya karena saya penyuka keju dan sudah sering makan cheesecake dari beberapa kafe atau cake shop di Jakarta. Namun belum pernah saya merasakan cheesecake selezat itu dalam hidup saya. Lembutnya cake berpadu dengan gurih asin keju serta krim yang memiliki tingkat kemanisan pas, membuat lidah saya tidak bisa berhenti sampai suapan terakhir. Bahkan ketika saya menuliskan ini pun, air liur saya menetes. Literary the best cheesecake I ever ate so far!  

Find me at:
LINE: @psl7703h
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie


YouTube: yanilauwoie

Blog Sebelumnya:

Share:

2 komentar

  1. ..guilty free karena halal...,setuju banget, itu yang paling penting menurut saya.sebisa mungkin cari makanan halal, urusan enak adalah urutan berikutnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul :)
      Btw, aku sudah mampir ke blogmu. Menarik :)

      Delete