Itinerary Trip Amsterdam, Belanda untuk 3 Hari

Sign I Amsterdam di bandara Schiphol

Hanya punya waktu singkat di Amsterdam? Mungkin itinerary trip Amsterdam untuk tiga hari dua malam ini bisa dicoba.

Hari 1: Flower Market, kanal dan Primark

Karena saat mendarat di Amsterdam hari sudah siang menuju sore, jadi sebenarnya tidak banyak waktu tersisa bagi saya untuk mengelilingi Amsterdam pada hari pertama ini. Setelah makan di restoran Indonesia Sari Citra, saya berkesempatan untuk mengunjungi Flower Market atau dalam bahasa Belandanya adalah Bloemenmarkt. 

Di sini banyak dijual benih tumbuhan, termasuk tulip yang sangat terkenal itu. Selain itu, area ini juga cocok dikunjungi untuk yang mau cari oleh-oleh khas Belanda seperti aneka souvenir atau camilan. 

Setelah mengelilingi Flower Market, saya hanya berjalan-jalan di sekitaran kanal-kanal di kota ini dan menikmati berbagai daya tarik yang ditawarkannya. Berusaha mencari kanal yang dihiasi dengan banyak bunga namun ternyata tidak semudah itu karena saya datang di musim gugur, bukan musim semi. Namun tanpa bunga pun kanal-kanal dengan pemandangan air, kapal dan gedung-gedung yang khas sudah cukup membuat saya senang.   


Setelah jalan-jalan di sekitaran kanal, saya mampir ke Primark. Retailer fashion ini berasal dari Irlandia namun di sana namanya bukan Primark melainkan Penneys (bisa dibaca di sini untuk yang ingin belanja di Penneys, Dublin). Karena alasan copyright, Penneys memakai nama Primark untuk toko-toko di Eropa lainnya yang berada di luar Irlandia, termasuk Belanda. 


Memang beneran murah, ya? Ya sebenarnya murah dan mahal itu kan, relatif, ya. Tapi ketika saya bisa mendapatkan jumper Harry Potter (asrama slytherin) dengan kualitas bagus hanya seharga 5 Euro, saya rasa toko ini layak masuk kategori murah. 

Hari 2: Keliling kota dengan free walking tour dan canal cruise
Kapal yang membawa saya keliling perairan Amsterdam

Untuk traveller yang tidak punya banyak waktu seperti saya, ikutan free walking tour merupakan cara yang tepat untuk keliling kota Amsterdam. Saya waktu itu mengikuti free walking tour dari SANDEMANs. Selama tiga jam diajak keliling kota gratis dengan berjalan kaki. 

Meeting point dari tour ini adalah National Monument yang terletak di depan Dam Square. Dari sana, saya dan para peserta lainnya diajak ke berbagai tempat menarik di Amsterdam selama sekitar 3 jam. 

Highlights dari lokasi yang dikunjungi di antaranya adalah Old Church, Red District, Old City Gate, VOC Headquarters yang sekarang sudah beralih fungsi menjadi universitas, the Orphanage (dekat dengan Amsterdam Museum), kanal-kanal, the Leaning Houses, the Smallest House, dan patung Multatuli sang penulis novel Max Havelaar.

Selesai free walking tour, saya habiskan sore saya dengan mengikuti canal cruise. Ada banyak pilihan operator yang menyediakan jasa tur ini namun saya memilih canal cruise dari Stromma. 

Alasannya karena ini operator yang direkomendasikan oleh Rocco, pemandu free walking tour. Rupanya ada kerjasama antara SANDEMANs dengan Stromma. Karena saya malas lagi mencari maka saya pun membeli tiket canal cruise ini dari SANDEMANs sehara 15Euro (ini sudah harga diskon). 

Selama sekitar satu jam diajak menyusuri perairan sambil dijelaskan tentang sejarah kota Amsterdam dan negara Belanda serta tempat-tempat menarik yang dilewati, seperti di antaranya rumah Anne Frank House. Yang bikin senang semua penjelasan ini bisa didengar melalui audio yang tersedia dalam 19 bahasa, termasuk Bahasa Indonesia. Jadi dijamin mengerti, deh. Hehe...  


Hari 3: Cheese Tasting dan Rijksmuseum
Gouda (kiri atas) di Amsterdam Cheese Deli

Ke Amsterdam jangan sampai nggak mencicipi aneka kejunya. Amsterdam terkenal sebagai penghasil keju, salah satu keju yang terkenal adalah Gouda, bentuknya bundar seperti roda namun tanpa lubang. Gouda ini dijamin ada di toko-toko keju yang tersebar di kota Amsterdam. 

Gouda ini tersedia dengan beragam ukuran dan ada juga yang sudah dipotong-potong, sehingga bentuknya tidak bulat lagi. Semakin tua umur gouda, maka rasanya akan semakin kuat. Saya sih, lebih suka gouda yang berusia muda karena yang umurnya sudah tahunan, terasa sedikit pahit di lidah saya. 

Untuk mencicipi keju ini tidak harus mengeluarkan uang. Semua toko keju yang saya masuki menyediakan contoh keju gratis untuk dicicipi. Ya tapi tentunya kita sebagai pencicip ya tahu diri saja, jangan sampai khilaf makannya.

Saya sempat mencicipi beberapa keju di beberapa toko sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli keju yang ada di Cheese & More by Henri Willig. Brand ini memiliki beberapa toko yang tersebar di kota Amsterdam tapi yang saya kunjungi yang berlokasi di dekat Dam Square. Kenapa saya membeli keju di sini? Selain pilihannya sangat variatif, saya suka dengan keju rasa pesto yang mereka punya.

Selain cheese tasting, berfoto di sign I Amsterdam yang ada di halaman Rijksmuseum adalah hal yang wajib dilakukan saat sedang ada di kota ini. Saya tahu kesannya 'turis banget'. Tapi ya sudah ada di sini ya sekalian saja kan? Tapi ternyata tidak mudah untuk berfoto dengan angle yang bagus di sini, soalnya penuh banget sama turis. Padahal hari itu sedang hujan namun tetap saja tidak mengurangi jumlah turis yang ingin foto di sini. Akhirnya saya pasrah dengan hasil foto yang tidak seindah yang saya harapkan.    


Tapi untungnya, selain di Rijksmuseum, bandara Schiphol juga memiliki sign I Amsterdam. Lebih sepi sehingga enak untuk mendapatkan hasil foto yang bagus. Puas! Hehe..


Oh iya, menurut berita yang saya baca di situs ini, pemerintah Belanda memindahkan sign ini dari Rijksmuseum. Saya tidak tahu apakah pemindahan ini selamanya atau tidak. Jadi lebih baik cari tahu terlebih dahulu sebelum datang ke sana. 


Ada tempat lain yang seharusnya dikunjungi saat di Amsterdam? Share di kolom komentar, ya...



Booking.com----------@yanilauwoie----------


Find me at:
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
LINE: @psl7703h

Blog Sebelumnya:

Share:

0 komentar