Musim Dingin di Australia: Antara Terjebak Salju dan Berjemur Matahari



Bagi saya, Australia merupakan negara yang ajaib karena keanekaragamannya. Beragam dari sisi penduduknya, tempat wisatanya, makanannya hingga cuacanya. Untuk kali ini saya ingin membahas tentang keajaiban cuaca di Australia.

Memiliki empat musim dengan waktu kebalikan dari negara-negara di bumi belahan utara yang berada di benua Eropa dan Amerika, Australia mengalami musim panas di akhir tahun dan musim dingin di tengah tahun. Tapi jangan harap bisa menikmati salju di tengah kota-kota besar Australia saat berkunjung ke negara Kanguru ini pada bulan Juni – Agustus.

Meskipun memiliki musim dingin, salju hanya turun di dataran tinggi atau pegunungan saja. Namun menggigilnya udara musim dingin tetap bisa dirasakan di kota-kota seperti Melbourne (Victoria) atau Hobart (Tasmania). Untuk orang yang berasal dari negara tropis seperti saya, rasanya kok, nanggung ya. Cuma dapat dinginnya tapi nggak kebagian romantisme salju. Hahaha…

Tapi setelah terjebak salju di Mount Wellington di Hobart, dengan mantap saya berkesimpulan bahwa bayangan salju yang putih dan lembut serta terlihat luar biasa indah itu hanya bayangan fatamorgana dari menonton film-film berlatar salju atau foto-foto yang menangkap keindahan salju.

Karena ketika saya berada di hujan salju yang sesungguhnya, rasanya amat sangat luar biasa dingin. Merasuk sampai ke tulang. Saking dinginnya, tangan saya yang sudah terbungkus sarung tangan pun sampai mati rasa! Belum lagi butiran salju yang menampar-nampar wajah saya dan rasanya sakit. Saya pun kesulitan berjalan karena angin bertiup cukup kencang. Singkat kata, saya tidak mau mengulang pengalaman seperti itu meskipun saya harus akui bahwa ini merupakan salah satu pengalaman paling berkesan dalam hidup saya. Pengalaman lengkapnya bisa dibaca di blog saya yang ini



Selain salju, saya juga pernah terjebak dalam hujan es di Melbourne. Saat itu saya dan kedua teman saya, Stacey dan Selvy sedang menunggu tram di Flinder Street Station, tiba-tiba hujan turun dan diikuti suara klutuk-klutuk, yang ternyata merupakan es yang berjatuhan dari langit. Hujan ini pun diikuti angin yang alhasil membuat kami bertiga menggigil kedinginan padahal kami sudah dalam untelan pakaian berlapis-lapis, termasuk jaket tebal tapi dinginnya tetap saja menembus lapisan-lapisan kain tersebut.

Beberapa hari dari peristiwa terjebak hujan es di Melbourne, kami melakukan perjalanan ke Gold Coast (Queensland). Ajaibnya, di kota tersebut jejak-jejak musim dingin sama sekali tidak terasa. Matahari bersinar sangat cerah dan udara panas pun seperti berlomba-lomba masuk ke dalam kulit.

Pakaian kami pun berganti, dari yang serba tebal dan tertutup menjadi celana pendek, atasan tanpa lengan dan sandal jepit. Kami bertiga merasa lucu dengan hal ini. Sama-sama di Australia dengan jarak Melbourne – Gold Coast yang tidak terlalu jauh tapi cuacanya bisa sangat berbeda padahal masih dalam musim yang sama. “Negara yang sungguh ajaib,” komentar Stacey.

Di musim dingin berikutnya, saya bahkan pernah sunbathing di pinggir pantai di daerah Sunshine Coast (Queensland). Limpahan matahari yang berlebih membuat saya lupa bahwa negara ini sedang mengalami musim dingin. Kok, bisa seperti ini?

Menurut situs Tourism Australia, luasnya negara ini – yang merupakan negara terbesar ke-6 di dunia – menjadi penyebab perbedaan iklim yang sangat signifikan. 40% bagian Australia masuk zona tropis dan sisanya masuk zona sedang.

Zona tropis yang berada di bagian Utara, di antaranya Darwin (Northern Territory) dan Cairns (Queensland) adalah kota-kota yang sepanjang tahun hangat atau bahkan panas. Sementara untuk sisanya yang merupakann zona sedang tetap ada perbedaan suhu udara yang bisa dirasakan. Berdasarkan pengalaman saya, Melbourne dan Hobart yang merupakan kota-kota yang terletak di bagian Selatan Australia adalah kota-kota yang memiliki suhu terdingin saat musim dingin.

Jadi bila ingin merasakan sensasi terjebak salju sekaligus berjemur matahari pada saat musim dingin, negara ini bisa memberikan pengalaman tersebut. Semuanya tergantung dari kota dan negara bagian mana yang dituju.


Pernah terjebak salju atau justru berjemur matahari saat musim dingin di Australia? Share di kolom komentar, ya…

Booking.com ----------@yanilauwoie----------

Share:

0 komentar