My Travel Stories

Lots of memories I can't keep, that's why I write.

Powered by Blogger.
  • Home
  • Indonesia
  • Asia
  • Australia
  • Eropa
  • Amerika
  • Travel Tips
  • Itinerary
  • Portfolio
Pita bread dan salad di Capital Restaurant

Pada Oktober 2018 saya berkesempatan jalan-jalan keliling London dan sekitarnya selama sekitar sembilan hari. Tentunya selama di sana saya mencoba berbagai makanan, meskipun saya harus akui bahwa saya bukanlah petualang kuliner. Jadi bisa dibilang makanan yang dicoba adalah yang semata-mata membuat perut kenyang. Berikut adalah beberapa catatan saya untuk harga makanan di London, Inggris. 

1. Chicken Wings bakar isi enam di Capital Restaurant, Hammersmith: 11 Pounds. 
2. Lamb Guvec di Capital Restaurant, Hammersmith: 8.90 pounds

Enaknya makan di Capital Restaurant mereka tidak akan menghitung harga nasi dan otomatis memberikan pita bread + mayonnaise dan salad sebagai komplimen. Selain itu, karena lauknya juga dalam porsi besar, makanan ini bisa dibagi untuk dua sampai tiga orang. 


Foto: McDonald's

3. Sweet Chilli Chicken One - Crispy di McDonald's Hammersmith Station: 3.09 pounds
4. Shake Side Salad + Fries di McDonald's Hammersmith Station: 2.62 pounds
5. Small fries di McDonald's Hammersmith Station: 0.89 pounds
6. Roti tawar Hovis Soft White Medium di Sainsbury's Kings Mall: 1.50 pounds
7. Basics Barn Eggs (telur isi 6) di Sainsbury's Kings Mall: 0.75 pounds
8. Jeruk mandarin TTD Easy Peel 600 gram di Sainsbury's Kings Mall: 1.85 pounds
9. Susu cair JS Chocolate Milk di Sainsbury's Kings Mall: 1.20 pounds
10. Susu cair JS Strawberry Milk di Sainsbury's Kings Mall: 1.20 pounds
11. Nutella 200 gram di Sainsbury's Kings Mall: 1.60 pounds
12. JS Strawberry Jam 454 gram di Sainsbury's Kings Mall: 0.75 pounds


13. Fish & Chips di Great British Fish & Chips (di area Tower of London): 9 pounds
14. Bento Sweet Chilli Chicken di Wasabi Sushi & Bento Kings Mall: 5.15 pounds
15. Portobello Spring Fries di Portobello Market: 4 pounds
16. English Breakfast di Java U Restaurant, Edgware Road: 8.25 pounds

Semoga daftar harga makanan di London, Inggris ini dapat membantu bagi yang mau membuat perencanaan keuangan untuk jalan-jalan di sana. 

Untuk harga makanan di London, Inggris, tahun 2023 silakan klik di sini.

Booking.com ----------@yanilauwoie----------

Find me at:
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
LINE: @psl7703h


Blog Sebelumnya:
  • Bolehkah Membawa Pulang Selimut dan Bantal Pesawat? Ini Eksperimen Saya
  • Musim Dingin di Australia: Antara Terjebak Salju dan Berjemur Matahari
  • Persyaratan Visa Turis Schengen (Denmark) untuk Freelancer
  • 5 Alasan untuk Menginap di Quest on Bourke Serviced Apartment, Melbourne, Australia
  • Review Travelodge Hotel Sydney, Australia
Foto: Pixabay

Pernah nggak sih, mempertanyakan apakah selimut dan bantal di dalam pesawat boleh dibawa pulang? Saya termasuk orang yang penasaran dengan regulasi ini. Karena itu saya putuskan untuk melakukan percobaan terhadap hal ini. 

Saya melakukan eksperimen ini saat saya terbang dari Doha - London dengan menggunakan Qatar Airways pada Oktober 2018. Selain penasaran ingin mendapatkan jawaban yang sebenarnya dari regulasi ini, saya juga sebenarnya membutuhkan bantal kecil untuk perjalanan malam dengan bis dari London menuju Edinburgh yang memakan waktu sekitar 7 jam perjalanan. Jadi ketika melihat bantal kecil yang disediakan oleh Qatar, saya pikir, wah cocok, nih. 

Namun saya tidak mau langsung membawa pulang begitu saja si bantal. Nggak mau dong, dianggap pencuri atau diteriakkin awak kabin saat ketahuan membawa bantal. Malunya itu lho, nggak ketolongan. Karena itulah saya putuskan untuk bertanya sama salah satu pramugari apakah saya boleh membawa pulang bantal pesawat. 

Saya menduga jawabannya hanya antara "boleh" atau "tidak". Tapi ternyata jawaban sang pramugari di luar dugaan. Begini jawabannya, "I can't say no but I also can't say yes," sambil diikuti senyuman manis. Hah? Kok jawabannya aneh. Tidak dilarang namun juga tidak diperbolehkan. Lalu maksudnya bagaimana? Terserah penumpangkah? 

Setelah berdiskusi dengan Asri, teman perjalanan saya, dia menyarankan saya membawanya secara terang-terangan yang dapat dilihat oleh semua orang. Saya setuju dengan ide tersebut karena dengan demikian seluruh awak kabin bisa melihat saya membawa bantal tersebut. Kalau seandainya hal tersebut dilarang, mereka harusnya menghentikan saya dan saya akan mengembalikan bantal tersebut. 

Momen penentuan pun terjadi. Ketika mau turun pesawat, saya sengaja memeluk bantal tersebut di dada saya sehingga siapapun yang melihat saya dari arah depan dipastikan akan melihat bantal tersebut. Saya sesungguhnya deg-degan tapi saya pikir hal terburuk yang akan terjadi adalah saya diminta meninggalkan bantal tersebut. 

Namun apa yang terjadi? Berpasang-pasang mata awak kabin melihat saya memeluk bantal tersebut, termasuk pramugrari yang saya tanya tadi. Namun tidak ada satupun di antara mereka yang menghentikan tindakan saya. Mereka semua hanya mengucapkan terima kasih dan tersenyum. Saya pun bisa turun pesawat dengan tenang. 

Setelah bantal pesawat, eksperimen selanjutnya adalah dengan selimut pesawat. Kali ini saya lakukan berdua Asri. Saat itu kami dalam perjalanan dengan menggunakan pesawat Qatar Airways tujuan Doha - Singapura. Karena tahu kami akan bermalam di bandara Changi sebelum lanjut penerbangan pertama dengan Garuda Indonesia keesokan harinya, kami pikir selimut akan sangat berguna untuk menghangatkan kami.

Lagi-lagi karena tidak mau mengambil diam-diam, kami mengajukan pertanyaan kepada salah satu pramugrai apakah boleh membawa pulang selimut pesawat? Dan jawaban sang pramugari lagi-lagi mengambang tanpa memberikan kepastian. Begini kurang lebih katanya, "Sebenarnya tidak boleh tapi banyak orang membawanya dan tidak apa-apa karena tidak akan ada yang mengecek juga," sambil diikuti senyuman manis.  

Saya sebenarnya agak bingung mendengar jawabannya, karena ada kata "tidak boleh" sekaligus "tidak apa-apa" di dalam satu kalimat. Akhirnya saya lagi-lagi melakukan hal yang sama untuk selimut ini seperti halnya ketika membawa pulang bantal. Saya tidak memasukkannya dalam tas. Jadi bila memang selimut dilarang untuk dibawa pulang maka seseorang dari banyaknya awak kabin yang melihat saya turun dengan membawa selimut seharusnya menghentikan saya. Namun lagi-lagi saya, dan kali ini juga dengan Asri, bisa membawa keluar selimut itu dari pesawat tanpa kendala sama sekali. 

Jadi apa yang bisa saya simpulkan dari eksperimen ini? Sebenarnya tidak boleh membawa pulang selimut dan bantal pesawat Qatar Airways namun mereka tidak melarang bila ada penumpang yang melakukannya. Kenapa mereka tidak memberikan pengumuman atau peraturan yang tegas perihal ini? Hanya mereka yang tahu. 

Bagaimana dengan maskapai lainnya? Saya belum tahu karena baru kali ini saya melakukan eksperimen ini. Mungkin yang sudah punya pengalaman membawa pulang selimut dan bantal pesawat dari maskapai lain bisa berbagi di kolom komentar, ya. 

----------@yanilauwoie----------

Find me at:
Instagram: yanilauwoie
Twitter: yanilauwoie
YouTube: yanilauwoie
LINE: @psl7703h


Blog Sebelumnya:
  • Musim Dingin di Australia: Antara Terjebak Salju dan Berjemur Matahari
  • Persyaratan Visa Turis Schengen (Denmark) untuk Freelancer
  • 5 Alasan untuk Menginap di Quest on Bourke Serviced Apartment, Melbourne, Australia
  • Review Travelodge Hotel Sydney, Australia
  • 4 Langkah Mudah Membuat Visa Visitor UK bagi Freelancer


Newer Posts Older Posts Home

My Travel Book

My Travel Book
Baca yuk, kisah perjalanan saya di 20 negara!

My Travel Videos

Connect with Me

Total Pageviews

Categories

Amerika Serikat Australia Belanda Belgia Ceko Denmark Hong Kong Indonesia Inggris Irlandia Italia Jepang Jerman Korea Selatan Macau Malaysia Prancis Singapura Skotlandia Spanyol Thailand Vietnam

Blog Archive

  • ►  2025 (4)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2024 (12)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2023 (7)
    • ►  December (3)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2022 (6)
    • ►  October (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2021 (19)
    • ►  December (2)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (3)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2020 (4)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2019 (51)
    • ►  December (4)
    • ►  November (3)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (4)
    • ►  July (3)
    • ►  June (5)
    • ►  May (4)
    • ►  April (5)
    • ►  March (10)
    • ►  February (4)
    • ►  January (4)
  • ▼  2018 (30)
    • ►  December (8)
    • ▼  November (2)
      • Harga Makanan di London, Inggris 2018
      • Bolehkah Membawa Pulang Selimut dan Bantal Pesawat...
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (5)
    • ►  February (4)
    • ►  January (3)
  • ►  2017 (60)
    • ►  December (6)
    • ►  November (4)
    • ►  October (5)
    • ►  September (8)
    • ►  August (5)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  May (8)
    • ►  April (9)
    • ►  March (2)
    • ►  February (4)
    • ►  January (4)
  • ►  2016 (51)
    • ►  December (6)
    • ►  November (3)
    • ►  October (5)
    • ►  September (4)
    • ►  August (4)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (6)
    • ►  April (5)
    • ►  March (4)
    • ►  February (4)
    • ►  January (6)
  • ►  2015 (51)
    • ►  December (7)
    • ►  November (4)
    • ►  October (3)
    • ►  September (3)
    • ►  August (4)
    • ►  July (4)
    • ►  June (4)
    • ►  May (6)
    • ►  April (3)
    • ►  March (6)
    • ►  February (4)
    • ►  January (3)
  • ►  2014 (51)
    • ►  December (6)
    • ►  November (1)
    • ►  October (3)
    • ►  September (2)
    • ►  August (6)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (5)
    • ►  April (4)
    • ►  March (5)
    • ►  February (5)
    • ►  January (6)
  • ►  2013 (13)
    • ►  December (5)
    • ►  November (2)
    • ►  October (6)

Search a Best Deal Hotel

Booking.com

Translate

Booking.com

FOLLOW ME @ INSTAGRAM

Most Read

  • 10 Info Tentang Kartu Myki, Alat Bayar Transportasi di Melbourne, Australia
  • 6 Rekomendasi Oleh-oleh dari Edinburgh, Skotlandia dan Kisaran Harganya
  • 8 Tip Naik Tram di Melbourne, Australia
  • My 2018 Highlights

About Me

Hi, I'm Yani. I have 15 years experience working in the media industry. Despite my ability to write various topics, my biggest passion is to write travel stories. By writing travel stories, I combine my two favourite things; travelling and writing. All the content in this blog are mine otherwise is stated. Feel free to contact me if you have questions or collaboration proposal :)

Contact Me

Name

Email *

Message *

Copyright © 2016 My Travel Stories. Created by OddThemes & VineThemes